24.

5K 443 23
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.








Tin tin

Ten keluar saat bunyi klakson mobil terus di bunyikan, submisive itu tersenyum saat melihat Johnny turun dari mobilnya, namun sedetik kemudian dahi submisive itu menyingit melihat mobil lain terparkir di samping mobil dominant itu.

Seketika matanya membola saat melihat putra dominant nya turun dari mobil mewah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika matanya membola saat melihat putra dominant nya turun dari mobil mewah itu.

"Johnn.." ucapnya berjalan mendekati dominant itu. "Aku sudah bilang jangan memberikan ini kan.." omelnya pada Johnny.

Johnny memeluk submisive yang dia cintai itu dengan erat. "Aku hanya membelikan apa yang diinginkan anakku.. tidak lebih sayang.." ucapnya pada Ten.

Ten kembali melirik anaknya yang memasang wajah datarnya. "Berapa harga jaguar ini?" Tanya Ten mendongak menatap dominant nya.


"Murah.." ucapnya enteng "murahnya itu berapa John.., aku minta nominalnya" rengek Ten

"3.243 miliar Mae, sudahlah.. harga ini tak ada apa apanya, benarkan?" Ucapnya melirik dominant yang masih setia memeluk ibunya itu.


"Ya.. bahkan jika kau meminta mansion aku akan membelikannya sekarang, atas namamu" ucap Johnny, Ten tentu saja melotot saat mendengar tawaran itu.


"Tidak! Tidak tidak.. itu pasti sangat mahal" ucap Ten. "Tidak apa apa sayang..." Balas Johnny mengelus wajah submisive nya dengan lembut.



"Wahhhh.... Lihat macam hitam ini...!!" Cerewet haechan yang baru saja turun dari mobil Mark.


"Daddy membelikannya untuk hendery?" Tanya si bungsu melirik ayahnya, Johnny terlihat mengangguk  tenang.


"Wahh.. Hendery.. kenapa kau tidak membeli Bugatti saja? Apa kau tau anak anak muda seperti kita banyak memakai mobil merk itu tau" ucap haechan pada kakaknya.


"Kau tau apa soal mobil, lihat.. bahkan mobil kekasihmu saja Ferrari bulan Bugatti" ucap Hendery menunjuk mobil Mark menggunakan dagunya.


"Yak..! Dia bukan pacarku.. jangan asal bicara yaa" ucap haechan memukul lengan hendery pelan.

"Kalian kenapa berkelahi..?" Ucap haechan menatap kedua anaknya. "Ayo masuk.. Mae sudah memasak banyak untuk kalian.." lanjut Ten


Submisive yang lebih tua kemudian melirik mark "Mark juga ikut ya, ada yang ingin aunty bicarakan pada Mark"



Mark mengangguk dengan senyuman menatap Ten.



Dan berakhirlah mereka di meja makan, dengan Ten yang telaten menuangkan nasi dan lauk di piring Johnny dan anak bungsunya, sementara hendery dia menolak diambil kan



"Haechan dan Mark ada hubungan ya?" Tanya Ten dengan senyuman kecil menatap kedua orang yang sedang duduk bersampingan.



Haechan mendongak menatap ibunya  kemudian menggeleng pelan. Sang ibu mengangguk sementara Mark terdiam.


"Ahh.. tidak ya.. aunty pikir Mark kekasih haechan, maaf ya Mark" ucap Ten dengan senyum canggung.


Johnny dan hendery dari tadi hanya diam menyimak apa yang di ucapkan submisive itu.



"Tapi aunty.. apa haechan boleh pacaran? Maksud Mark... Selama ini haechan kan tidak pernah pacaran, jujur saja aunty mark menyukai haechan.. jika boleh.. mark minta izin untuk menjadikan haechan sebagai kekasih mark" ucapnya dengan cepat.



"Uhukk uhukkk...!" Submisive yang lebih kecil terbatuk pelan saat mendengar kan ucapan dominant itu, apa mark ini gila? Pikirnya.


"Tentu saja bol__"


"Tidak/tidak!" Ucap hendery kompak dengan Johnny memotong kalimat yang ingin di ucapkan Ten.

"Haechan ku masih kecil Mark.." ucap Johnny menatap dominant muda itu.

Hendery mengangguk setuju dengan apa yang di ucapkan ayahnya. "Dia tidak boleh pacaran" ucap hendery menimpali.


"A-ahh.. seperti itu.. tidak apa apa paman... Aku hanya bertanya" ucap mark dengan canggung. Sementara haechan sudah menatap tajam pada ayah dan kakaknya yang berbicara ketus pada dominant yang dia cintai.


Ten hanya menghembuskan nafasnya pelan melihat dua dominant itu.



Hingga menjelang gelap, haechan melambaikan tangannya pada mobil Mark yang berjalan menjauh dari mansionnya.


Senyumnya menghilang saat mobil Mark menghilang dari pandangannya, dia memasuki mansion dengan emosi yang menggebu.




Bughh...!




Haechan memukul perut hendery dengan kuat "kenapa bicara seperti itu pada kak Mark!" Amuknya pada kakaknya

"Dia tidak boleh pacaran, apa apaan itu?! Kau pikir kau siapa bisa mengaturku" ucap haechan Marah pada hendery


"Aku hanya mengikuti ayahmu.. itu yang dia katakan.. aku hanya ikut menimpali saja" ucap haechan membela diri.

"Itu sama saja..!!!" Teriaknya.


"Haechan..." Panggil Ten mendekat ke arah kedua anaknya saat mendengar teriakan haechan yang nyaring.


Bibir si bungsu seo melengkung kebawah saat melihat ibunya datang mendekat.


"Hiks..." Isaknya pecah, submisive kecil itu menutup wajahnya menggunakan tangan.


"Hei... Ada apa? Kenapa menangis" ucap Ten memeluk putra bungsunya, "hendery.. kau apakan adikmu?" Tanya Ten dengan tatapan marahnya


Si dominan menggeleng "aku tidak melakukan apapun.." Ucapnya pada Ten.


"Kenapa sayang...?" Tanya Ten dengan lembut.


"Hiks.. Mae... Kak Mark pasti akan marah padaku.. hiks.. dia tidak mau berteman lagi dengan ku... Semua gara gara dominant bodoh ini dan Daddy.. hiks.." isaknya dalam pelukan Ten.


Johnny yang baru datang hanya terdiam saat menerima tatapan marah dari Ten, sementara hendery menatap ayahnya yang kebingungan sambil menjelaskan tanpa bersuara.








TBC

this is not my family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang