Bab 10- Kediaman Hokage

9.3K 1K 15
                                    

Gedung Hokage sangat luas dan besar karena terdiri dari dua lantai, Naruto berjalan masuk dengan santai, dia sudah terbiasa kesini, kadang kala jika dia tiba-tiba memiliki urusan dengan Godaime Hokage. Contohnya ketika dia bertanya kemana perginya dan kapan pulangnya Petapa genit.

Naruto mengingat bahwa pak tua rambut putih yang mesum itu sudah berjanji akan melatih dia tapi sampai. Sekarang itu sama sekali belum terjadi. Terakhir kali mereka  sertemu saat Naruto ikut bersamanya mencari keberadaan Tsunade.

Sebagai Calon Hokage selanjutnya dan dengan tujuan agar Tsunade bisa membantu memeriksa Kondisi Sasuke  yang saat itu dirawat di rumah sakit konoha. Setelah itu tidak lama setelah Tsunade resmi menjadi Hokage, Jiraiya kembali melakukan perjalanan tanpa memberitahu Naruto.

Sasuke hanya mengikuti Naruto dari tadi, sikapnya kembali seperti semula. Dia menjadi orang cuek, dan kaku.. Hal itu membuat otak Naruto harus bekerja keras lagi untuk berpikir tentang kelakukan Sasuke. Memang bukan urusannya juga sih, tapi dia merasa diseret ke dalam perubahan Sasuke yang tiba-tiba.

Itu membuatnya tidak nyaman, merasa aneh, merasakan perasaan yang berbeda, agak asing, sendiri terganggu karena merasa seperti Sasuke memperlakukan dirinya seperti anak kecil seusia Konohamaru.

“Teme, karena kebetulan kita sedang disini. Bagaimana kalau kau meminta tolong pada nenek Tsunade untuk memeriksa kepalamu?” Naruto bertanya, keduanya sedang berjalan di lorong menuju ke ruang Hokage.

“Aku baik, tidak ada yang harus di periksa,” Sasuke menjawab tanpa niat. Tidak ada yang salah dalam dirinya, kecuali jiwanya yang sudah berusia 17 tahun..

“Kau yakin?, tapi belakangan ini tindakan mu aneh, aku takut mungkin ada yang salah dengan otakmu. ”

Sasuke melirik, lalu tersenyum tipis dan berkata: “Apa kau khawatir padaku, Hm?”

Suara Sasuke lembut, tapi itu membuat Naruto cemberut dan membuang mukanya dari Sasuke, “Humb, siapa yang khawatir padamu!”

Sasuke terkekeh, Naruto mengelak dengan tindakan yang lucu menurut mata Sasuke karena usia Naruto yang masih muda, itu membuat pipinya menggembung, matanya menyipit lalu bagian bibirnya....

Tidak, Sasuke menggelengkan kepalanya. Usia Naruto saat ini masih sangat muda dan polos, dia tidak akan mengerti tentang tindakannya sendiri, Sasuke mengikuti Naruto dan mengawasinya setiap saat.

Brak!

“Nenek Tsunade!” Naruto membuka pintu ruang Hokage dan memanggil Godaime, sehingga membuat aktivitas Tsunade berhenti.

Tsunade melihat Naruto lalu mengernyit, “Pak tua itu belum kembali, pergilah jangan ganggu pekerjaanku.”

“Nenek juga sudah tua tahu, aku kemari bukan mencari petapa genit. Guru Kakashi meminta kami untuk datang kemari.”

Tsunade menatap keduanya, “Apa yang dikatakan olehnya?”

“Membersihkan Gedung Hokage.....”

“Dia meminta kalian membersihkan?” Tsunade bertanya.

Naruto mengangguk, sementara Sasuke cuma diam. Dia hanya menunggu Naruto selesai dengan Tsunade, lalu segera mungkin menyelesaikan pekerjaan mereka. Tsunade mulai berpikir untuk apa menyuruh Naruto yang terlalu aktif.

"Pergilah ke gudang dan ambil alat pembersih di sana, kalian hanya perlu membersihkan koridor.”

Setelah mendengar itu, Sasuke pamit keluar dan disusul oleh Naruto.  Mereka menuju ke gudang, mengambil alat pembersih lalu mulai membersihkan lorong gedung. Naruto bersyukur setidaknya hukuman lebih ringan karena hanya bagian lorong, tidak sampai semua ruangan.

KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARI ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang