1- Pertemuan

610 50 8
                                    

Dalam sebuah pernikahan, memiliki keturunan tentu menjadi hal yang sangat diimpikan, tak terkecuali bagi Jaehyun dan Taeyong. Satu tahun sudah mereka membangun rumah tangga namun Tuhan belum mengizinkan keduanya memiliki sosok malaikat kecil di tengah-tengah mereka. Berbagai macam cara sudah mereka lakukan agar impian memiliki penerus Jung itu terwujud. Berbagai rangkaian pemeriksaan sudah mereka lakukan hingga beberapa dokter sudah mereka temui, namun semua hasil menunjukkan bahwa tidak ada suatu kekurangan apapun baik pada Jaehyun maupun Taeyong. Hal ini membuat keduanya pasrah dan menyerahkan semua takdir kepada Tuhan.

Disamping masalah yang tengah mereka hadapi tidak mampu melunturkan rasa cinta Taeyong kepada anak-anak. Ia tuangkan semua rasa cintanya kepada anak-anak penghuni panti asuhan yang tidak sekalipun Taeyong lewatkan hari minggunya untuk bertemu mereka bahkan sejak saat Taeyong masih di bangku perkuliahan. Taeyong sangat suka bermain dan menaruh sedikit perhatiannya kepada anak-anak di sana. Jaehyung tentu saja mendukung penuh atas apa yang dilakukan oleh Taeyong, Jaehyun merasa anak-anak yang Taeyong temui setiap minggunya selalu berdampak positif bagi Taeyong. Jaehyun tak selalu menemani Taeyong namun jika ada waktu senggang ia pasti akan menemani sang kasih bertemu anak-anak tersebut.

Semenjak pengurus panti mengetahui Taeyong sudah menikah dan mendengar kabar bahwa ia belum dikaruniai anak, tak jarang pengurus panti itu menawarkan untuk mengadopsi salah satu diantara mereka kepada Taeyong, namun jawaban yang Taeyong berikan selalu berupa sebuah penolakan. Jaehyun tidak pernah sekalipun memaksa Taeyong untuk ini dan itu, ia selalu menyerahkan semuanya kepada Taeyong dan merasa bahwa taeyong lebih mengetahui dibanding dirinya.

Hari ini, tepat hari minggu dimana Taeyong akan melakukan kegiatan rutinnya yaitu mengunjungi panti. Dia ditemani oleh Jaehyun karena kebetulan Jaehyun tidak ada kegiatan apapun. Taeyong dan Jaehyun sudah bersiap dengan beberapa barang-barang kebutuhan panti termasuk berbagai macam mainan untuk anak-anak penghuni panti di sana.

Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam dengan kondisi jalanan yang terbilang cukup lancar, keduanya sampai di halaman panti dan bersiap menurunkan barang-barang bawaan mereka. Tak sedikit dari anak-anak di sana yang berlari menghampiri Taeyong. Anak-anak di sana sudah cukup hafal jika setiap minggu mereka akan kedatangan sosok lelaki manis baik hati yang membawa berbagai macam mainan baru untuk mereka.

"Kakak!!!"

Panggilan 'kakak' sudah tersemat sejak pertama kali Taeyong menginjakkan kaki di panti asuhan ini dan panggilan dari anak-anak panti itu tidak berubah.

"Haii anak-anak!!"

Taeyong selalu bahagia melihat senyum anak panti yang selalu diberikan kepada Taeyong. Selalu ada rasa syukur saat senyum anak-anak panti menyambut hari minggu paginya. Taeyong memberikan beberapa mainan serta barang-barang ringan yang bisa anak-anak panti bawa lalu mereka memasukkan barang-barang tersebut ke dalam panti.

"Selamat pagi nak Taeyong dan tuan Jaehyun" panggilan 'nak' dari pengurus panti kepada Taeyong menandakan betapa dekatnya Taeyong dengan pengurus panti tersebut.

Sapaan pengurus panti menyambut kedatangan Taeyong dan Jaehyun di ruang kunjungan panti tersebut. Seorang wanita paruh baya yang sudah menghabiskan setengah hidupnya di panti tersebut, wanita yang selalu menyambut dengan baik siapapun yang berkunjung ke panti tersebut. Wanita itu yang selalu menemani Taeyong jika Taeyong berkunjung ke panti.

Banyak hal yang Taeyong lakukan di panti asuhan itu mulai dari membantu memandikan anak panti, menyiapkan sarapan, hingga bermain, dan mengajak mereka tidur siang. Begitulah kegiatan Taeyong di sana, tak heran jika Taeyong benar-benra dekat dengan anak-anak panti serta para pengurus panti.

Tepat pukul 12 siang Taeyong hendak berpamitan dengan pengurus panti dan anak-anak panti itu, ia harus melanjutkan aktivitas di rumahnya begitu pula dengan Jaehyun. Taeyong dan Jaehyun diantar oleh pengurus panti tepat di mana mobil mereka terparkir hingga langkah Taeyong terhenti, ia memperhatikan seorang laki-laki berperawakan cukup tinggi dengan pakaian yang bisa dikatakan sedikit lusuh dan membawa bayi.

FAMILY (Jaeyong x baby ren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang