11.

17.6K 2.5K 213
                                    

Terlahir dengan sendok perak di mulutnya, keluarga Malfoy adalah salah satu bangsawan kuno. Dengan aturannya yang ketat dan masih kental akan aura mistis.

Sejak muda, Draco Malfoy dikenal sebagai anak yang angkuh. Dia selalu membanggakan posisi ayahnya di pemerintahan, harta keluarga yang tersebar luas, hingga dia merasa semua orang harus berlutut padanya.

Namun, seiring dia menjadi dewasa dan tua, sikap keras kepalanya telah melunak cukup banyak. Bisa mengendalikan mulut kasarnya, dan emosi yang meluap-luap, kesabarannya juga bertambah.

Draco penerus keluarga, dan dia hanya satu-satunya, tidak memiliki saudara. Beban yang dibawa terasa berat ketika dia lelah.

Saat dia memasuki dunia kerja menggantikan ayahnya, dia bisa melihat banyak jenis manusia. Tidak ada yang benar-benar bersih di antara mereka yang bekerja padanya.

Banyak orang yang ingin menjilat kakinya, membersihkan sepatunya, atau berlutut padanya. Melihat perilaku menyanjung orang-orang itu sama sekali tidak membuat Draco merasa bangga atau istimewa dan berharga. Dia malah merasa orang-orang ini menjijikan.

Dia tidak lagi muda, dan keinginan masa mudanya agar di hormati semua orang perlahan sirna. Draco hanya ingin ketenangan batin.

Dia menikah di awal 20an atas keinginan keluarga. Dia dijodohkan dengan putri dari keluarga Greengrass, ketika Draco melihat Astoria untuk pertama kalinya di pelaminan, karena selama rencana perjodohan Draco terlalu sibuk dengan pekerjaan, tidak menyempatkan waktu untuk melihat calon mempelai yang dipilih oleh seluruh keluarga.

Dia terpana dengan senyum Astoria yang bebas, tidak terlihat seperti dia dipaksa untuk perjodohan ini. Wanita cantik yang berlatar belakang terpandang. Dia wanita dewasa, selalu memaklumi kesibukan Draco.

Bahkan ketika Scorpius lahir, Draco tidak berada disisi Astoria. Dia pergi ke Manhattan seminggu sebelum Astoria melahirkan, karena suatu pekerjaan. Ayahnya memarahinya, dia seharusnya di sana ketika Astoria sedang bertarung antara hidup dan mati untuk putra mereka.

Draco kembali setelah tiga hari. Dia membawa satu set pakaian bayi laki-laki. Mengobrol bersama Astoria di samping keranjang bayi, yang berisi Scorpius.

Waktu berlalu begitu cepat, bayi kecil telah bisa belajar berdiri dan mencoba berjalan. Draco hanya menyempatkan sedikit waktu untuk melihat perkembangan putranya.

Sampai dimana usia Scorpius memasuki 3 tahun. Dia dan Astoria berdiri di balkon, menikmati semilir angin malam yang berhembus tenang.
Wanita yang telah bertahan selama ini bersama Draco, mengambil langkah untuk mundur.

Jari-jari rampingnya yang hangat meraih tangan Draco, menggenggam kedua tangan dengan kehangatan. Dia tersenyum lembut seperti biasa, mengerti arti pernikahan mereka hanya untuk memberi keluarga Malfoy keturunan yang mempertahankan darah murni.

Suara Astoria malam itu tidak keras, juga tidak pelan, stabil dan membawa ketenangan. Dia berbisik dengan ringan, "Aku tahu, tidak ada cinta diantara kita."

Draco diam mendengarkan.

Astoria melanjutkan, "Tugasku sebagai istri dan pemberi keturunan telah selesai. Tapi mungkin tugasku sebagai ibu tidak akan pernah tuntas. Aku," dia menatap mata kelabu Draco.

"Aku hanya berharap, setelah perpisahan yang kuminta ini, kau tetap mengizinkanku menemui putra kita. Aku juga berharap, kau akan menemukan orang yang kau cintai, tanpa perlu khawatir dengan tuntutan keluarga yang menginginkan penerus, kau bisa mencari pasangan dengan lebih teliti dan lebih bijaksana."

Dan malam berlalu dengan berat bagi Draco. Astoria benar, dia tidak memiliki gejolak pada istrinya, dia hanya melihat Astoria sebagai ibu dari putranya dan wanita terhormat. Dia tidak pernah bisa melihat Astoria sebagai kekasihnya.

New! Mom(?) | [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant