Antri Penghakiman Rasa

9 1 0
                                    

Antri Penghakiman Rasa
Oleh: Shofiyah

Aku pernah datang sebagai pemberi warna
Bukan penghasil warna yang selalu meremajakan sendi-sendi ragumu
Seringkali aku bersemayam pada kuas-kuas, arsirannya begitu pekat
Dekat dengan anyir seperti pedang menghunus detak jantung manusia ber-ibu

Aku berkarib dengan gelisah
Menawar murka yang dinobatkan sebagai hasil resah
Darimu kutahu pilihan terbaik
Sebelum mengenyam duka paling menjebak

Padahal pasal kerinduan tak pernah absen dari nakasku berdiri
Mengilhami diri sebagai pantulan
Apakah menawan justru tertawan di lidah yang kelu harapan?
Pastinya tak ada lagi yang ingin kucari, kecuali mencuri perhatian

Cih, sabda yang bagaimana memulangkanmu dari rantau?
Desas-desus selalu mengeja durhaka tanpa menggilai pikiran sendiri
Tak perlu kuratapi sesal yang berkelindan ketika Tuhan menguji
Dengan sesabar dan sakit dijauhkan dari panggilanmu: kawan perjalanan


Probolinggo, 15 November 2022

Kerinduan (Antologi Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang