Rindu Tak Pernah Usai
Oleh: Ajeng Nilam SariPada rinai yang bersenandung saat swastamita
Bersama rintiknya yang turun laksana padika menyulih rasa
Kutitipkan jejak rasa lestari yang anindya
Yaitu perkara rasa tentang rindu yang menggelora
Aku klandestin mencintaimu dalam waktu
Menggoreskan eulogi dalam setiap temu bersama pilu
Menanti dan terus merindukanmu dalam kagum rayu
Membancang asa yang dewana dalam dekapan atma nan kalbu
akulah sang perindu memahat temu di puncak kesunyian menderu
Berkelana sendu bersama sarayu malam kian merayu
Mengusik hasrat hati memendam rasa ingin bertemu
Mengikis karat-karat rindu menumpuk berat di sudut-sudut kalbu
Meski rindu mengungkung, mengekal nurani
Menguak netra dalam dekap sanubari
Rinduku tak pernah usai walau batin merintih tersedu
Meski aku tau kau telah bertemu dengan Tuhan yang satu
Padamu sang bayu, bawalah rimpuh rinduku berlayar ke muara kisah dahulu
Mengukir kenang karib yang lama terpendar di titian waktu
Agar rimpuhan rinduku saban hari kian berdebu
Lantas kembali basah dalam pumpunan jejak di hari raya pertemuan yang syahduTegal, Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerinduan (Antologi Puisi)
PoetryAda kalanya keadaan memaksa harus menjadi penghalang antara aku dan kamu. Namun, di dalam lubuk hatiku yang terdalam, hanya ada dirimu seorang.