Chapter 33

481 35 138
                                    

1 Januari, 1640

HMPS Ludius berlayar menuju salah satu galangan kapal PT. PAL untuk mendapatkan rehabilitasi dan pemasangan senjata anti udara yang dipesan Parpaldia beberapa pekan lalu. Dengan perginya HMPS Ludius ke Indonesia, maka di wilayah tempat dia berpatroli digantikan empat Wyvern Carrier.

Tidak hanya HMPS Ludius saja, empat kapal induk kelas Kouge milik Mu juga ikut berlayar untuk mendapatkan pembaruan, baik dari sistem persenjataan maupun propulsi bahkan pemasangan radar zaman Perang Dunia Kedua milik Indonesia.

PT. PAL mendapati diri mereka menjadi super sibuk, belum lagi pesanan kapal induk super terakhir TNI Angkatan Laut yang sampai saat ini masih belum selesai juga dan terus ditekan oleh Angkatan Laut untuk sesegera mungkin menyelesaikan pesanan mereka, disisi lain mereka kebanjiran pesanan untuk pembaruan kapal-kapal perang sekutu. Padahal baru awal tahun, tapi pekerja PT. PAL sudah harus kerja rodi.

Bukan cuman mereka, namun pekerja di PT. Pindad dan PT. DI juga mendapatkan banjir pesanan sampai harus menarik kembali banyak pekerja mereka yang baru liburan untuk kembali pekerja, hal ini mendapatkan banyak protes di mana-mana karena mereka pengen liburan.

Pemerintah Eimor memberikan sepuluh Naga Angin pada Indonesia dengan alasan hadiah persahabatan dan para naga angin tersebut langsung dibawa ke Laboratorium milik BIN yang ada di pulau tanpa nama dan di Site 00 Bulan, lebih tepatnya di sisi gelap Bulan. Tidak diketahui apa yang terjadi pada naga-naga itu, namun beberapa orang punya ide apa yang terjadi.

Gra Valkas mulai menumpuk sepuluh Divisi Infanteri, ratusan tank lapis baja, baterai artileri di perbatasan Mu, dengan beberapa peralatan milik Mirishial dapat terlihat seperti Madar super canggih yang direkayasa balik oleh Mirishial, tidak diketahui kemampuan asli benda itu, namun pihak Militer Mu dan Indonesia akan memprioritaskan menargetkan benda itu diawal perang.

Pasukan Ekspedisi RPTO di Grameus melakukan kontak dengan Kerajaan yang terisolasi di sana, kerajaan itu bernama Esperanto dan Heiskanen, satunya negara manusia yang satunya lagi adalah negara kecil dengan semua penduduknya adalah Oni, suatu hal yang mengejutkan namun dapat diterima oleh akal sehat.

Orang-orang Esperanto super senang saat akhirnya melakukan kontak dengan orang-orang yang mereka pikir adalah keturunan dari Utusan Dewa Bulan sabit, namun ternyata mereka salah sangka, namun tetap senang mengetahui salah satu sekutu Utusan Dewa Bulan Sabit ikut kena transfer.

Direktur Dzahir mengirimkan lebih banyak agen dan operator BIN ke Mirishial untuk persiapan Konferensi Sebelas pemimpin negara, atau lebih dikenal dengan Acara untuk pamer kekuatan negara dan memperbincangkan masa depan dunia. Dzahir mengirim para Agen dan Operator ini untuk siap-siap, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dan orang-orang dari BIN sangat tidak suka akan ketidaktahuan.

Tanggal pertemuan adalah 15 Januari, 1640, jadi masih ada waktu sekitar 2 minggu untuk melakukan pengintaian, menaruh beberapa kotak senjata, jebakan dan jalan keluar alternatif jika memang Mirishial mencoba menjebak diplomat Indonesia, bahkan beberapa anggota berpangkat tinggi di BIN menyarankan untuk kembali mengaktifkan sistem ekstraksi Fulton.

Lima B-52, sepuluh B-1RI dan dua puluh TU-22M juga sudah dikerahkan ke Mu untuk melakukan serangan balik jika memang SANGAT dibutuhkan, bahkan sepuluh C-130 di Mu juga dapat menggunakan sistem Rapid Dragon untuk menambah daya gempur udara ke Mirishial, proses pengiriman aset udara dan aset darat mulai dipercepat, dengan TNI menyewa beberapa kapal kargo untuk membawa Divisi Lapis Baja dan Divisi Infanteri melewati Lautan.

Parpaldia sendiri mulai mengumpulkan prajurit dan kapal mereka untuk berlayar ke titik cekik yang sudah ditentukan dalam rapat beberapa hari yang lalu, Armada Parpaldia tidak sendiri, mereka ditemani oleh Armada Kerajaan Barnaul dan Kerajaan Atlantis.

Summoning GarudaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ