•••Banyak orang bilang, tumbuh makin besar itu gak enak, meninggalkan masa kecil itu berat karena apa yang udah berlalu gak akan pernah bisa diulang kembali. Masalah semakin rumit, alasan 'menangis' pun udah gak se-sederhana itu.
Manusia selalu punya banyak pilihan, terlebih ketika usia mereka menginjak 17 tahun. Mau seneng-seneng, fokus belajar, atau membuat kesalahan dan kehilangan masa muda.
Dan yang paling menjebak adalah, jatuh cinta. Lantas apa kabar Kim Jongho yang udah jatuh cinta jauh sebelum usianya 17 tahun?Orang bilang perasaannya cuma main-main, sekedar rasa kagum masa kecil. Kasarnya ya, cinta monyet. Tapi setelah sembilan tahun, kenapa rasanya masih sama? Perasaan cinta di hati Jongho berubah serius seiring berjalannya waktu.
- 530 Backwards -
18.40, Kim Wooyoung nekat masuk diantara kerumunan orang-orang yang berisik. Dia dateng ke circuit balapan liar yang kebanyakan orang-orangnya bau alkohol dan bau asap rokok.
Oke, Wooyoung nemu targetnya, baru aja mau mulai start dengan motor hitamnya."Jangan kesana, bahaya," Tegur salah seorang perempuan ketika Wooyoung hendak turun di jalanan. Tapi Wooyoung gak peduli, dia tetep nyamperin targetnya ke tengah-tengah yang kebetulan ada dibarisan paling depan.
Tanpa pikir panjang Wooyoung langsung naik ke belakang cowo itu, nyubit pinggangnya sekeras-kerasnya.
"Kim Wuyo sakit heh," Ringisnya. Iya, dia Kim Jongho, yang memilih nakal dimasa mudanya. Nakal banget sampe Wooyoung dan Seonghwa pusing. Tapi kata Hongjoong gapapa, Jongho keren. "Turun buruan Wuyoo,"
"Merasa keren lo begini? Pulang cepet! Gue aduin Mommy Hwa loh," Ancam Wooyoung.
"1, 2, start!"
Wooyoung meluk tubuh adeknya dengan erat ketika tiba-tiba Jongho melaju cepet. Wooyoung ngeri, dia gak pake helmet dan alat pelindung lainnya. Belum lagi kanan kiri depan belakangnya motor semua, nightmare banget buat Wooyoung. Kayanya Wooyoung emang harus cepu ke Mommy Hwa, tuman banget Jongho ini, heran.
Jongho juga gak mau ambil resiko, soalnya dia sayang Wooyoung. Dia pilih jalur lain disaat yang lain terus melaju di arena circuit. Jongho berhenti ketika dirasa suara bising udah gak kedengeran lagi.
"Jonghoooo~" Rengek Wooyoung sambil megang dadanya.
"Apa? Mau nangis? Gitu doang padahal. Makanya jangan suka nekat kan gue udah bilang jangan dateng ke tempat ini,"
Wooyoung mukul punggung Jongho. "Gue gak mau lo balapan kek gini, ntar kalo juntei gimana? Ngeri banget balap-balap. Kalo tiba-tiba motor lo ngambek ditengah jalan terus ketabrak sama motor lain gimana, gak bisa lo-"
"Bawel benget yatuhan," Jongho buka helmetnya dan dipasangin dikepala Wooyoung. "Pulang yaa, jangan marah-marah,"
Bibir Wooyoung maju, dia kembali melukin Jongho dengan erat sambil nempelin wajahnya ke punggung Jongho. "Harusnya lo yang pake helmet, bukan gue," Kata Wooyoung.
"Gue udah pro buat lo yang masih noob,"
Berakhir dengan kekerasan lagi dari Wooyoung buat Jongho.
Kembar ini gak berubah kok, Wooyoung tetep cengeng, tetep anak Mommy dan berisik banget. Bahkan Jongho merasa see no beda, Wooyoung yang dulu dan yang sekarang gak ada bedanya.
Kalo ngobrol bahasanya kaya gini, kasar dan nyablak. Tapi kalo pulang ke rumah, usahakan lemah lembut biar Mommy Hwa gak marah.
•••
Usianya makin bertambah, anak-anak juga udah makin besar. Tapi suasana rumahnya tetep sama aja buat Seonghwa, rame dan gak pernah hening. Apalagi Hongjoong selalu pulang tepat waktu dan dirumah setiap malem, makin nambah tingkat keberisikan rumah ini. Bahkan Jongho yang biasanya gak banyak ngomong, bakal berubah berisik ketika debat sama Hongjoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
530 Backward
FanfictionThe childhood that flies by, flowing like rubbish down the river, fades into oblivion. Childhood promises are stupid words that can't be kept. Jongho carved a name, only to remember and love for the rest of his life. Wooyoung who is so childish a...