Fix Me

11. Jennie

Tadinya udah nyerah banget sama cerita ini, gak dapat konfliknya...

Tapi tiba-tiba seseide hadir, mengubah segalanya, menjadi lebih indah.

Decakan kembali terdengar dari mulut seseorang. "Kemana sih dia?"

Dia melirik kucing yang duduk disampingnya "tenang ya, nanti juga ketemu."

Beberapa kali dia kembali ke pasar namun tak lagi menemukan keberadaan spesies langka itu.

Alhasil dia kembali pulang dengan tangan kosong.

o0o

"Rosie ikuuut!"

"Gak usah, nanti kamu bosen disana duduk duduk aja."

"Pokoknya mau ikut!"

"Kenapa sih?"

"Nini udah bisa bikin telur ceplok"

"Iya lalu?"

"Soalnya Nini gak pandai ngocok, jadi kata Bibi mendingan bikin telur ceplok aja."

"Ngocok apaa!? Udah ah makin ngaco kamu. Aku pergi."

"Rosie!" Jennie menahan tangannya. "Peluk dulu!" dia berhamburan memeluk Rosé hingga dia hampir terjungkal kebelakang.

Cup

Cekrek

Rosé menoleh kearah flash yang ada. Lisa disana dengan cengirannya "wahh adik kakak macam apa ini?"

Lisa melihat hasil gambarnya "kok jadi kocheng!?"

"Emang dia kucing." Rosé melepaskan rangkulan Jennie "udah ah, aku mau kerja Nini... Nanti pulang aku bawain sosis mau?"

"Gak."

"Loh? Terus mau apa?"

"Peluk!"

Rosé menoleh kearah Lisa "Lily lo manja juga?"

"Hmm, dia suka ciumin gue kalo lagi tidur."

Jennie menatap Rosé berkaca-kaca "Rosie..."

"Ulululu sayang, sini sama Lisa aja." Lisa merentangkan tangannya untuk memeluk kucing betina sahabatnya.

Namun belum selesai dia melangkah kerah bajunya tertarik ke belakang "gak boleh ya! Anak gadis itu! Nanti lo nodain lagi."

"Cih, yang ada lo yang nodain dia."

"Enak aja, enggak ya, gue tuh orangnya religius."

"Affh iyh."

"Udah ah males. Lo ngapain pagi-pagi kemari?"

"Gue mau minta pendapat lo."

"Tentang?"

"Gue mau tunangan sama Kak Chu!"

Rosé menaikkan alisnya "Yang bener lo?"

"Iya dong,"

"Wihhh selamat ya bestie kuh."

"Yap. Taugak? Jadi  tadi gue lamar dia ditengah lapangan bola dengan didampingi lagu Yes or Sah?"