14. Kehilangan

481 86 1
                                    

"Emang lo gak mau pamerin kucing lo ke publik? Lo bisa terkenal loh, dan harga kucing langka ini so fantastic man"

"Gila lo kak! Gaakan gue jual Nini meski dibayar dengan segala kekayaan dibumi!"

Jisoo berdecak "tck, sok banget. Jangan munafik deh lo." Jisoo tersenyum miring menatap bagaimana cara Rosé menggendong kucing itu. "Ahh jangan-jangan lo suka sama kucing lo sendiri?"

"Pamaksud anjim?"

"Jangan sok polos, tuh kucing bisa jadi manusia. Dan gue liat-liat cakep juga."

Nini memandangi wajah Rosé yang menatap Jisoo kesal. "Kenapa? Kawinin aja Sé, biar dia tetep sama lo."

"Tolong jaga bicaranya. Gue masih hargain lo sebagai tunangan sahabat gue kak."

"Oh ya... Persahabatan yang indah." Jisoo mengeluarkan benda dari dalam jaketnya kearah Nini.

Itu semacam tembakan dengan jaring yang bisa menangkap hewan seukuran kucing dengan mudah.

Rosé membulatkan matanya saat dia terlambat bergerak, kini Nini tak lagi ada didalam pelukannya "Nini!"

Jisoo tergelak penuh kemenangan, dia berjongkok didepan kucing yang sedang mengacungkan telinganya kedepan. "Hai Nini, atau perlu gue panggil Park Jennie?"

Jisoo tertawa geli lalu membawa Nini ke mobil, tentu saja Rosé tidak membiarkan itu terjadi, dia menarik jaring itu hingga Jisoo dan Rosé tarik-tarikan.

"Lepasin!"

"Gak! Nini punya gue!"

Jisoo berdecih "siapa peduli. Lepasin!"

Rosé menggeleng, Hank yang melihat sang majikan kesusahan ikut menarik jaring itu namun Jisoo yang jengkel pun menendang Hank hingga anjing itu kembali tersungkur beberapa jauh kebelakang.

"Hank!" sontak Rosé melepaskan pegangannya dan berlari kearah Hank yang terbaring ditrotoar.

Jisoo tersenyum miring lalu membawa Nini pergi begitu saja, melupakan Leo yang tadi dia bawa, sekarang kucing itu entah pergi kemana.

Mobil sudah pergi. Rosé menatapnya lelah, lalu kembali pada anjingnya "gapapa kan?"

Anjing itu mengendus-endus Rosé lemah, Rosé memeluknya lalu membawanya ke klinik hewan.

o0o

Disisi lain, Jisoo pulang kerumahnya. Dibawanya Nini masuk kedalam gudang, dan saat itu juga seekor kucing mendekatinya sambil mengeong keras.

"Tahan sayang. Nanti ya, sabar."

Kucing itu tertunduk sedih. Sedang Jisoo mengusap kepala nya. "Gimana?"

Jisoo tersenyum lalu mengacungkan hasil tangkapannya. "Bagus..."

Disisi lain Rosé mendatangi kediaman Lisa dengan tergesa, dia gak terima ya, kucingnya diculik dan anjingnya masuk RS.

"Lisa! Lisa!"

Yang dipanggil datang. "Apa? Siapa? Dimana? Kapan? Kenapa? Bagaimana!?"

Fix MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang