17. I found you

516 101 2
                                    

Jadi ceritanya setelah Lisoo mantap mantap tadi, Jisoo tidur kan ya, sedangkan Lisa pamit mau ke kamar mandi. Padahal di kamar Jisoo juga ada kamar mandi, tapi Jisoo iyain aja waktu Lisa mau ke kamar mandi bawah.

Namanya juga lagi ngefly yekan abis dipuasin🌚

Mon map kenapa saya ketikannya begini 🗿
Efek revisi Temen Hidup sih ah.

Ya lanjut.

Sampe bawah Lisa kokorotak dong, udah gak ragu malu lagi soalnya gaada yang bisa mergokin dia, yang punya rumah pada tidur dan dia juga inget buku yang pernah dia temuin lagi Jisoo baca.

Setelah dia temuin dan bacain ternyata informasi disana sama kayak apa yang Rosé pernah ceritain tentang kucing adiknya.

Tapi pernah gak sih kalian bertanyea-tanyea kenapa Lisa sampe kokorotak gitu?

Karena Lisa sadar kalo kucing yang Jisoo panggil itu bukan Leo.

Dia yakin banget, karna pertama. Pas dipanggil tuh kucing lari deketin Jisoo, padahal Leo kalo dipanggil ogah-ogahan buat datang.

kedua, Leo akan manja kalo ketemu Lisa, sedangkan kucing itu gak mau Lisa peluk cium kayak biasanya.

Ketiga bau nya bukan bau Leo. Iyalah Leo kalo mandi pake sabun aroma apel hijau, lah ini bau comberan bangsat.

Dah makin jadi dah dia curiga sama Jisoo, akhirnya dia tidurin Jisoo biar bisa kokorotak dah.

Dan disinilah dia bisa temuin beberapa hal yang ada sangkut pautnya sama Nini.

Dia mulai cari lagi hal hal lain yang mungkin bisa membantu, dia sembunyi waktu liat ada orang lewat, setelah agak jauhan dia keluar persembunyian dan liat asal tuh orang keluar, ternyata ada pintu lagi ges.

Dia buka tuh pintu dan yang dia liat cuma ruangan kosong dan sempit "Ngapain tuh orang disini? Meditasi?"

Dia hendak berbalik namun suara kucing, burung dan anjing menghentikan pangkahnya, dia menempelkan telinganya ke dinding besi, diapun bisa mendengar suara hewan-hewan itu. Dengan cepat dia mencari cara untuk membukanya hingga tangannya meraba satu benjolan disana, diteken lah tuh benjolan dan pintu besi terbuka.

Kini matanya membulat sempurna melihat pemandangan dihadapannya. Hewan-hewan tak berdosa ini terkurung Disini.

"Maaf udah raguin persahabatan kita Sé." dan Lisa pun kirim foto dan lokasi ke Rosé.

Setelahnya dia balik ke kamar dan pamitan ke Jisoo. Sayangnya belum lima langkah dia keluar gerbang, kedenger suara gaduh didalam, dan Lisa liat Rosé lagi berantem.

Tatapan mereka bertubrukan, Lisa minta Rosé ngalah dan Rosé beneran kalah. Emang gak pande gelud aja orangnya, bukan masalah ngalahnya sih 🗿.

Tapi itu cukup nguntungin, soalnya Rosé gak perlu ngendap-ngendap masuk rumah kek maling, dibawa sendiri sama yang punya rumah.

Sekarang Rosé membuka matanya lebar-lebar saat seekor kucing masuk, itu kucing yang sama yang tadi bantuin dia.

Dan kucing itu bawa cutter "ehh? Dari mana dapat beginian!?"

"Meow!" kucing itu langsung kebelakang minta Rosé buruan lepasin ikatannya. Tak lama dia berhasil. Rosé bangun "kita ngapain nih?"

Kucing itu mengeong dan melompat keluar jendela "gila hah? Nyawa gue gak sebanyak elo!"

"Meow!"

Rosé mendekat dan ternyata gak setinggi yang dia kira. "Aelah cetek ternyata."

Dia keluar dengan mudah "ini kok gampang banget ya? Kayak gue tuh lagi jalanin konflik easy a."

Kucing itu mengeong seolah mengajaknya menuju satu tempat. Ruangan lain, kucing itu melompat masuk dan Rosé mengikutinya. Itu terlihat seperti dapur.

Mereka mengendap-endap, lalu bersembunyi begitu ada orang lewat. Kuncing itu bawa Rosé ke satu tempat, Rosé buka pintunya dan kucing itu langsung cakar-cakar dinding, Rosé gak faham. Dia jongkok dan sentuh area yang kucing itu cakar, ternyata ada tombol. Dia membukanya dan ada ruangan lain yang penuh sesak. Sayangnya disini tidak ada penerngan, "Meow!" Rosé berlari dan berlutut didepan kandang dipaling pojok.

"Nini!"

"Meow!"

Dia bisa melihat Nini, Ya, Nini di kegelapan. "Aku akan bebasin kamu, tapi aku nyalain dulu lampu."

Dia mencoba mencari saklar dan menekannya, tak terjadi apapun. Dia menekan saklar lainnya dan menyala lah lampu di ruangan itu. "Akhirnya, tapi apa fungsi tombol pertama?"

Rosé membulatkan matanya saat kandang-kandang itu pintunya terbuka. Nini langsung lompat kedalam pelukan Rosé, sedangkan alarm darurat berbunyi membuat Jisoo dan antek-anteknya datang.

"Duh kita harus kemana?"

Kucing tadi mencakar-cakar pintu yang sudah tua itu. Rosé ngangguk, ambil ancang-ancang buat hancurin pintu itu, tapi ternyata gak semudah itu.

"Diam disana Roseanne!"

Rosé balik badan kearah Jisoo yang nodongin senjata api kearahnya. Rosé gigit bibir bawahnya, liat Nini yang lagi dia gendong.

"Kalo aku mati disini, aku harap kamu tau kalo aku sayang banget sama kamu Nini" dia cium kepalanya lembut dan Nini bertelepati dengan kucing tadi. Segera hewan-hewan yang sudah terbebas itu menyerang Jisoo beramai-ramai.

Rosé punya kesempatan, dia tendang lagi pintu itu dan terbuka lah jalan untuk mereka keluar. Burung-burung keluar dengan bebas, anjing kucing dan ular, semuanya keluar dengan bebas.

Rosé balik badan waktu liat Jisoo todongin pistol kearah dia dengan muka penuh cakaran "udah cukup lo usik gue Roseane!"

Rosé sembunyiin Nini di belakang panggung "Lo yang ngusik gue duluan Ji. Andai lo gak lakuin ini mungkin hari ini lo normal normal aja."

"Tapi ada bagusnya sih, dengan gini hewan-hewan ilegal itu bisa bebas dari kurungan lo."

"Diem!"

Dor!

Rosé ngelak. Dia lari sampe deket mobil dan cium Nini penuh sayang "Love you." lirihnya terus masukin dia ke mobil dan tutup pintu.

"Jennie pake baju!"

Sedangkan Rosé gak punya banyak waktu buat lari ke kursi kemudi. Udah ada Jisoo disana, Jisoo menodongkan pistolnya lagi.

"Ji, lo mau nembak gue? Ha? Serius? Lo udah taken okay?"

"Ngomong sekali lagi lo bakal ketemu Tuhan yang maha esa Roseanne."

Glek

Kucing misterius tadi menggingit kaki Jisoo hingga dia terjatuh dan tanpa sengaja melepaskan satu tembakan pada kaki Rosé.

"Argh"

Rosé pun terjatuh dan memegangi kakinya yang berdarah-darah, mengetahui Rosé sudah dilumpuhkan Jisoo tersenyum penuh kemenangan, dia bangkit dan todongin pistolnya lagi kearah Rosé.

Pupil mata Rosé udah geter-geter ketakutan karena lagi ada diantara hidup dan mati. Dia pengen kabur tapi kondisinya gak memungkinkan, cuma bisa pasrah dengan keadaan "mati lo bajingan."

Dor

Satu tembakan sebelum sirine polisi berbunyi membuat Jisoo kabur saat itu juga meninggalkan Rosé yang tak sadarkan diri dan itu disaksikan oleh Jennie sendiri.

"Rosie!"












Kalo ada yang nanya kenapa Jennie gak selamatin Rosé? karna ganti skin itu butuh waktu kawand

Kalo gak nanya juga gapapa :(

Gak nanya gak sayang

Loe gak sayang gw?

Gpp:)

Fix MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang