Memar mencurigakan

969 64 4
                                    

Suasana pagi hari sudah begitu ricuh begitu juga disekolah SMA Neo tersebut banyak murid yang berdatangan yang diantar oleh orangtuanya, supir bahkan membawa kendaraan pribadi.

"Pulang sekolah tunggu abang, jangan kemana-mana".

"Iya,  Aeval tau nanti  tunggu abang dihalte ini pulangnya". Balasnya.

"Oke belajar yang benar siapa tau bisa lompat kelas lagi terus sekelas ama abang". Ucapnya dan mengacak-ngacak rambut adiknya.

"Ihhh abang jadi berantakan". Ucapnya dengan cemberut.

"Dah sana masuk abang duluan". Ucapnya dan meleset pergi dari halte tersebut sebelum banyak orang.

---
---
---

"Valyaaaa". Teriak seorang dibelakangnya saat dikoridor kelas.

"Lihat Nana bawa apa?". Ucap gadis itu dan menentengkan tas bekalnya.

"Apa itu?".

"Tara sandwich setroberi, Valya mau?". Tawarnya.

"Mau, aku juga bawa puding, kamu juga mau?". Tawarnya juga kepada temannya.

"Mau nanti kita makan bareng ya katanya tamara bawa cake coklat terus si Wilsya bawa salat buah". Ucapnya dengan girang dan menarik temannya menuju kelas.

🌱🌱🌱

Bel istirahat berbunyi menandakan bahwa itulah jam yang ditunggu para siswa SMA Neo.

"Makan dikantin aja yuk". Ajak tamara.

"Ayukk".

Kemudian mereka beranjak kekantin dan memilih tempat duduk yang kosong.

"Ikut dong bangkunya pada penuh". Ucap seorang yang ikut duduk dibangku yang kosong.

"Boleh kak lagian tempatnya juga kosong".

"Wih bawa apa Kal tumben amat".

"Terpaksa karena kemarin malam rumah gue ada huru hara dan paginya disuruh bawa karena gak ada yang makan". Ucapnya dan menatap nyalang kearah gadis yang tertawa bersama temannya.

Karena merasa diperhatikan ia melihat kearah orang yang melihatnya dan membalas tatapan mematikan orang tersebut.

"Lho kok sama kaya punya Valya". Ucap sepontan cewek berrambut pendek yaitu Wilsya

"Mugkin orang yang rusuh dirumah gue sefrekuensi ama Valya suka puding coklat".

Kemudian kedua orang tersebut saling melepar plototan matanya.

"Sini kalau gak mau makan biar gue aja yang makan gitu aja ribut". Ucap gadis itu dan mengambil paksa tempat makan orang tersebut.

"Gue aja yang makan elu kelihatan kenyang". Ucap seorang pemuda dan mengambil bekal tersebut.

"Besok lagi bilang aja kak sama orang rumah kakak kalau gak mau bawa bekal kasihan yang udah nyiapin". Ucap gadis itu dan minum air mineralnya.

Karena mendengar sindiran gadis itu entah mengapa hatinya sakit melihat gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca karena ia tak memakan apa yang ia bawa.

"Balikin Jen". Ucapnya dan mengambil bekalnya kembali dan memakan puding tersebut.

"Bang Jen bagi uang bubu lupa ngasih uang jajan". Ucap pemuda yang tiba-tiba datang.

"Kok bisa?". Tanyanya karena tak biasanya bubunya lupa ngasih uang anak bontotnya ini.

"Tadi pas Jayvee mau berangkat ama kak mahen bubu ditarik daddy kekamar. Kak Mahen aja gak dapet saku". Jawabnya polos dan meminta uang  kepada kakaknya mau tak mau laki-laki tersebut mengasih uang ke adeknya.

BAD FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang