00.22

672 109 0
                                    

Kuroo memukul stir kemudinya itu ketika tiba di parkiran hotel. Untuk menyalurkan rasa lelah yang teramat sangat karena bekerja seharian penuh.

Dia mengendus sebal. Berkat Yaku, teman sekaligus atasannya itu Kuroo jadi tidak bisa melihat wajah omeganya itu. Bahkan sejak kemarin dia tidak pulang ke hotel saking padatnya jadwal pemotretan.

Oh ayolah, Yaku benar-benar iblis. Dia tahu bahwa Kenma mengalami keguguran beberapa minggu yang lalu, harusnya dia berinisiatif untuk memberikan Kuroo cuti. Tetapi dia malah melarangnya dan malah menambahkan pekerjaannya.

Sialan, benar benar sialan.

Jika saja dia bukan pemilik agensi, sudah pasti Kuroo akan memakinya. Meskipun sebenarnya dia sudah melakukan itu sejak kemarin.

Kuroo melepas sabuk pengamannya dia mengambil sebuah tote bag berukuran besar yang ada di sebelahnya. Anggap saja ini hadiah untuk Kenma karena tidak bisa menemaninya.

Kuroo keluar dari mobil itu. Dia berjalan pelan menelusuri basemant yang cukup ramai itu. Hingga akhirnya dia ikut berbaur dengan gerumunan orang yang mengantri untuk menaiki lift.

Telapak kaki dan semen itu beradu setiap saat seolah tidak sabar untuk menemui omega kesayangannya ini.

Semoga saja kondisi Kenma sudah membaik.

Ting!

Lift itu terbuka dan beberapa orang keluar dari sana. Setelahnya Kuroo dan beberapa orang yang tadi menunggu menaiki lift itu.

Kuroo menyilangkan tangannya di depan dada dan dia memperhatikan pantulan dirinya pada dalam lift itu. Rambut yang sedikit berantakan dan kantung mata yang sedikit menghitam.

Matanya berkedut kesal menyaksikan itu. Ugh... Penampilannya cukup berantakan. Semoga saja Kenma masih mengenalinya.

Ting!

Kuroo yang menyaksikan bahwa pintu lift itu telah kembali terbuka langsung keluar dari sana dan segera berjalan menuju ke kamar hotel yang di pesannya.

Kuroo tiba di pintu hotelnya, dia mengeluarkan kartunya lalu menempelkannya pada gagang pintu itu. Dan tak lama pintu hotel itu terbuka dan Kuroo pun langsung masuk.

Kuroo menghirup dalam-dalam aroma ruangan itu. Aroma yang cukup asing namun masih terdapat aroma Kenma di sana.

Dia melepas jaketnya kemudian meletakkannya asal, tidak peduli jika nanti Kenma mengomelinya.

"Kenma!!! Aku pulang!!!" Kuroo berkata dengan suar yang cukup kencang agar Kenma mendengarnya.

Namun, tidak ada sautan dari sana.

Kuroo mengedikan bahunya, mencoba untuk mencari di mana istri tercintanya itu. Apakah dia sudah tidur? Atau mungkin masih menangis? Gr.... Semoga saja tidak keduanya.

Dia kembali melangkahkan kakinya menuju kasur king size yang berada di balik tembok itu.

"DOR!!!"

Kuroo berkata seolah sudah siap mengagetkan Kenma.

Namun, dia tidak mendapati Kenma yang terkejut.

Melainkan hanya kasur kosong yang masih berantakan.

Alisnya mengkerut heran menyaksikan kasur yang kosong itu.

Kemana Kenmanya pergi?

Keluar?

Tidak, tidak jangan berfikir seperti itu.

Ada satu tempat di sini yang belum Kuroo periksa.

Kuroo memutar badannya, dia kembali melangkah menuju kearah kamar mandi yang tertutup itu.

Lika-liku • Kuroken[✔]Where stories live. Discover now