BAB 1 Happy beginning [Awal yang bahagia]

397 96 10
                                    

Di hari yang sangat cerah terlihat seorang wanita dan beberapa asisten rumah tangga tengah memasak sarapan untuk keluarga harmonis mereka. Ketika sedang asik memasak, terdengar teriakan dari anak bungsunya.

"Momy...., Dimana kaos kaki aku?!!" Teriaknya dari ruang keluarga menuju dapur, menghampiri sang Momy. Momy menghentikan acara memasakanya lalu mengalihkan atensinya kearah putra bungsunya itu dengan galak.

"Kebiasan yaa kamu ituu! padahalkan ahjumma udah siapin kemarin sama seragamnya!"

"Iyaakann gak tauu... Cariin dong Momy." Ucapnya sembari merengek.

"Awas ya kalo misalnya sampai ketemu sama Momy, uang jajan kamu.. Momy potong!" Ancam sang Momy.

"Ihh Momy ko gitu sihh..."

"Ahjumma tolong beresin ini ya!"

"Baik Nyonya."

Mereka berduapun berjalan menuju kamar sang anak, ketika melewati ruang makan ternyata sang suami dan anak sulungnya sudah ada di sana.
"Ada apa sih By, pagi-pagi udah ribut aja." Ucap sang suami sembari membawa secangkir kopi Americano.

"Ini loh si Ayang Dad, kebiasan si Ayang..nyari kaos kaki pagi-pagi, padahalkan udah ahjumma siapin dari semalem sama seragamnya."

"Pasti ini kamu nyari nya ngga bener." Haera mendelikan matanya kearah sang adik, tanpa menunggu perkataan dari sang keluarga tersebut, Momy segera menuju kamar anak bungsunya.

Momy mencari di sekitar kasur ternyata tidak ada, lalu ia mencari di ruangan khusus baju. Momy mencari di lemari, tetapi matanya tertuju kepada baju yang belum di masukkan kedalam keranjang cucian.

Momy menghela nafasnya dan segera merapihkan baju yang akan dimasukkan ke dalam keranjang cucian, ketika akan mengambil baju tidur tersebut, terdapat sepasang kaos kaki disana. Momy segera turun menuju ruang makan sembari membawa kaos kaki itu tentunya, lalu ia menemui anak dan suaminya yang sedang sarapan.

"Eh Momy sini sarapan, Momy duduknya deket Ra aja.."

"Iya sayang.., kesel banget sama kamu Ayang.., nih kaos kaki kamu!" Ucap Momy sembari menyodorkan sepasang kaos kaki kepada Ayang.

"Eh ko ketemu sihh, perasaan tadi Ayang cari ngga ada dimana-mana." Ucapnya yang merasa tidak berdosa sedikitpun, Momy hanya dapat tersenyum tipis memaklumi sifat sang anak yang tidak teliti.

"Makannya, kalo nyari itu yang bener Ay." Ucap Daddy Jo sembari menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Ilih Daddy bisa aja ngomong kek gitu, besok-besok juga kamu pasti kaya gitu, nyari dasilah, nyari gesperlah." Ucap Momy yang terdengar sebal, lalu pergi duduk di dekat Haera, Johnny hanya tersenyum mendengar perkataan dari sang istri.

Setelah selesai sarapan Daddy Jo dan anak-anak pun pergi berangkat bekerja dan sekolah, meninggalkan Momy yang membereskan meja makan dibantu oleh asisten rumah tangga.

Derrt... Derrrt... Terdengar suara telepon dengan nama penelepon 'Mas Yuta', setelah tau siapa yang meneleponnya, Momy buru-buru mengangkat telepon itu. Terdengar suara suaminya yang sudah hampir 1 bulan berada di Jepang.

"Pagi Momy sayang.."

"Pagi juga Mas, Mas kapan pulang ke Korea?"

"Gak tau nih sayang, masih banyak pekerjaan yang harus dikerjain, apalagi sekarang ada yang korupsi uang proyek."

"Oh gitu yaa.., yaudah kalo gitu, sehat-sehat di sana ya Mas, kamu jangan lupa makan!"

"Iya sayangku, aku tutup ya telponnya.., soalnya mau ada rapat."

"Iya Dad..."

"I love you Mom."   Momy tak membalasnya. Setelah selesai menelepon suaminya, Momy pun pergi ke kamarnya untuk siap-siap karena akan pergi ke tempat arisan.

Sekarang kita berpindah kepada Mansion selanjutnya yang amat sangat tenang dan hangat.

Terlihat seorang wanita cantik yang sedang berkacak pinggang sambil memanggil anak-anak dan suaminya untuk sarapan.

"Papa, kaka, adek, cepetan turun.., sarapannya udah jadi!" Teriaknya dari tangga, setelah menunggu lumayan lama akhirnya anak-anaknya pun datang dengan pakaian yang sudah rapih, namun berbeda dengan suaminya yang berjalan sambil menenteng dasi yang belum dipakai.

"Ma..tolong pakein Papa dasi." Ucap sang suami sambil memberikan dasi pada sang istri.

"Kebiasaan, anaknya aja bisa loh pake dasi sendiri, masa Papa nya ngga bisa." Mama segera memakaikan Papa dasi sambil menggerutu dengan lucu, membuat sang suami yang melihat kelakuan sang istri merasa gemas.

"Hehe, makasih Mama sayang." Ucap Papa sambil mencium pipi Mama setelah Mama selesai memakaikan dasi.

"Aduh pagi-pagi udah menebar kauwuan aja nih." sindir Mark si anak sulung.

"Iya nih kalo udah mesra-mesraan gini.., dunia serasa milik berdua anaknya di lupain." Timpal si bungsu menyahuti perkataan kakanya.

"Hush kalian itu..bisa aja, cepetan sarapan nanti keburu telat!" Ucap Mama, yang kini pipinya memerah menahan malu.

"Iya Mama sayang hehe." Ucap mereka berdua.

Mereka makan, dengan suasana yang hangat dan menyenangkan. Ketika makanannya sudah habis, mereka semua berpamitan kepada Mama.

"Mark ngampus dulu, Mama, Papa, byee.."

"Adek cekulah dulu ya Mama, Papa, byee.."

"Iya kak, adek, hati-hati jangan pada nakal yaa!"

"Siap." Mereka berdua menunjukkan pose hormat kepada sang Mama.

"Ck ada-ada aja kelakuan mereka." Ucap Mama sembari menggelengkan kepalanya.

"Iyaa..lucukan.., yaudah sayang, aku juga mau berangkat yaa.. Ada rapat penting."

"Iya hati-hati ya sayangg."

"Oke bye." Jaehyun mengecup kening sang istri, lalu pergi menyusul anak mereka.

Setelah suaminya masuk kedalam mobil dan meninggalkan pekarangan Mansion, Madam pun masuk untuk pergi ke kamar.

"Apa ya yang lupa?"

"Eh iyakan sekarangkan..aku mau arisan, pasti yang lain udah pada berangkat ke tempatnya." Buru-buru Madam bersiap-siap karena akan langsung berangkat ke tempat arisan.










✧༺♥༻✧

~Terima kasih

THE COMPLICATED LOVEKde žijí příběhy. Začni objevovat