40🌹

231 78 34
                                    

Kini LinYi tengah duduk di bangku, di samping Jaehyun. Jaehyun berbaring lemah, infusan di tambah oksigen dan alat-alat medis lainnya, menempel pada badannya yang atletis. Dia masih saja belum sadarkan diri.

Setelah mendengar ucapan dokter tadi mengenai keadaan Jaehyun, membuat ia lemas seketika, kenapa tidak dari dulu ia tau penyakit Jaehyun. Mungkin jika ia tau, ketika sang Tuan beberapa kali LinYi memergokinya pingsan seharusnya ia langsung peka. Tadi setelah selesai membuat vidio Jaehyun jatuh pingsan tak menunggu lama LinYi pun langsung bawanya ke rumah sakit.

Dengan perasaan yang campur aduk, LinYi tidak tau harus berbuat apa selain duduk di samping Jaehyun yang tengah koma, tadi ia sudah menelpon para Nyonya dan Tuannya, tapi entah kenapa mereka belum sampai juga hingga saat ini.

Jujur saja ketika ia dihadapkan dengan keadaan seperti ini malah membuat LinYi mengingat kejadian Jisung waktu itu, ia sangat tidak mau melihat Madam kembali bersedih untuk ketiga kalinya.

Ditengah lamunannya tiba-tiba tubuh Jaehyun mengalami kejang.

"Tuan, Jae Hyung.... DOKTER... DOKTER!!" LinYi berteriak membuat dokter dan beberapa suster berdatangan.

"Tuan muda anda bisa di luar? Kami harus melakukan tindakan pemeriksaan."

"Tidak... Saya mau menunggu di sini saja dok!"

"Tapi tuan...."

"Dokter saya mohon!!" pinta LinYi dengan air mata yang sudah membendung di pelupuk matanya.

"Baik kalo begitu." Dokter dan suster mulai mengerjakan tugasnya untuk memeriksa keadaan Jaehyun, LinYi berdiam diri menyandar dirinya ke tembok dengan tangan yang terkepal.

"Tuhan jangan lagi aku mohon" - batin LinYi.

Tit.....tit......titttttttt
Suara elektrokardiogram membuat dokter dan suster menghentikan kegiatannya, LinYi menatap dalam diam alat medis itu yang kini berhenti bersuara.

Di lain tempat Madam, Momy, Yuta dan anak-anak baru saja sampai di lobby rumah sakit, mereka berjalan menuju meja loket.

"Permisi Suster dimana ruangan pasien bernama Jung Jaehyun?" Tanya Yuta pada salah satu Suster.

"Ah tuan keluarga dari tuan Jung, Beliau berada di ruangan VVIP lantai 3."

"Baik Suster, terima kasih."

"Sama-sama tuan."

Mereka bertujuh berjalan menuju ruangan yang suster itu sebutkan, sampai di depan pintu ruangan, Yuta mengetuk pintu itu dan membukanya.

Tok...tok...

"Dokter..."

"Saya mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain, Tuan Jung sudah tiada, dia sudah tenang di sana dan tidak merasakan sakit lagi."

Semua orang yang baru saja masuk terdiam di tempatnya, setelah mendengar perkataan Dokter yang ditunjukan pada LinYi.

"Gak, Dokter.. suami saya gak mungkin meninggal!!"

"Kak..."

"Leon...gak mungkinkan?!"

LinYi langsung memeluk tubuh Madam, yang kini menangis keras di pelukannya. Momy juga menangis di pelukan sang suami Yuta.

THE COMPLICATED LOVEWhere stories live. Discover now