🌹8

380 94 4
                                    

"Memang ada apa dengan Papa kamu?" tanya sang Mama.

"

Ini... Soal ---" Perkataan Mark terpotong, karena ada yang membuka pintu studio secara tiba-tiba.

"Ka Markk... "

Mark dan Madam tentu saja terkejut dan segera menoleh ke sumber suara, tidak salah lagi dia adalah Eunha. Eunha membawa boneka kesayangannya, matanya terlihat berbinar seakan-akan siap untuk mengeluarkan air mata, dan tak lupa dia mengecutkan bibirnya lucu. Madam dan Mark segera menghampiri Eunha yang berada di ambang pintu.
"Kenapa sayangg?" Madam mengelus rambut sang anak bungsunya itu.

"Mama...,tadi..Unha mimpi buruk." Ucapnya sembari memajukan bibirnya, dia terlihat akan segera mengeluarkan buliran bening yang berasal dari mata indahnya itu, tak akan Mark biarkan setitik air mata keluar dari mata sang adik kesayangannya ini. Mark segera memeluk sang adik mencoba menenangkannya.

"Ayo kita ke ruang tengah dulu." Ajak Mark, mereka pun pergi ke ruang tengah dan mencoba untuk menenangkan Eunha, Mark pergi ke dapur mengambilkan minum untuk sang adik. Madam memeluk anak bungsunya itu, Mark kembali dengan secangkir air putih lalu memberikannya kapada Eunha, dan Eunha segera meminum air yang di berikan oleh Mark.

"Coba cerita..., tadi kamu mimpi apa?" Tanya Madam dengan nada selembut mungkin.

"Tadi.., Unha mimpi Mama dan Papa bercerai.., lalu Papa berselingkuh dari Mama.. "

Mark dan juga Madam hanya bisa terdiam mendengarkan ucapan dari Eunha.

"Huaaa aku tidak mauuu..." kini Eunha menangis kencang, membuat Madam dan juga Mark terkejut mencoba menenangkan Eunha.

"Ah sayang itukan hanya mimpi, mana mungkin Papa selingkuh dari Mama." Ucap Madam mencoba menenangkan sang anak.

"Aaa aku tidak mauu itu terjadi Mama.., Papa benar-benar jahat!! pokoknya Mama dan Papa tidak boleh bercerai huaaa Mama." Eunha memeluk sang Mama dengan erat, ia sangat takut jika kedua orang tuanya bercerai, Eunha menangis dengan keras membuat Mark panik melihatnya.

"Sudah Eunha... Itu hanya kembang tidur." Ucap Mark.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya Jaehyun dengan nafas yang memburu, dia segera menghampiri Eunha yang tengah memeluk Madam.

"Ini.., tadi Eunha mimpi." Ucap Madam, Eunha yang merasa bahwa Papa nya ada di dekatnya, dia segera melepas pelukannya dari sang Mama lalu menatap ke arah Jaehyun.

Dia mendekatkan tubuhnya ke arah Jaehyun, lalu memukul lengan sang Papa dengan tidak sopannya, Jaehyun yang tidak tau apa-apa hanya terdiam kebingungan, pukulan dari sang anak bungsunya ini tidak ada apa-apanya, hanya saja Jaehyun bingung kenapa anaknya memukul dirinya?

"Ehh sayang jangan pukul Papa." Madam menghentikan aksi sang anak, Eunha pun berhenti memukuli Papa nya, mata Eunha kini sembab pipi dan juga hidungnya memerah, matanya berbinar lucu. Membuat siapa pun akan gemas melihatnya.

Mark segera memeluk sang adik.

"Ada apa ini? Kenapa Unha memukul ku sayang?" Tanya Jaehyun kepada Madam.

"Dia bermimpi tentang mu, bahwa kamu akan berselingkuh dan akan menceraikan ku." Ucap Madam, Jaehyun yang mendengar hal itu hanya bisa terdiam, bingung harus melakukan apa. Jaehyun terkekeh geli melihat kelakuan anak bungsunya itu, dia menarik lengan Eunha yang berada di dekapan Mark.

"Sini dong sayang.. Papa mau juga dipeluk kamu." Eunha hanya bisa menuruti perkataan sang Papa, Jaehyun membawa Eunha dalam dekapannya.

"Apa benar, apa yang di ucap kan oleh Mama itu bahwa kamu bermimpi tentang Papa?" Tanya Jaehyun dengan nada yang lembut, ia takut menyakiti hati sang anak, Eunha hanya mengangguk dalam dekapan sang Papa, Eunha tak berhenti mengeluarkan air mata.

"Dengar yaa sayang..., Papa dan Mama itu saling mencintai, tidak mungkin Papa berselingkuh dari Mama."

"Jae.. "-batin Madam.

"Papa juga tidak akan pernah menceraikan Mama, dan itu hanya mimpi sayang."

"T-t-tapi.. Aku takut itu terjadi." Ucap Eunha sembari tersendu-sendu.

"Tidak akan pernah, itu kamu hanya bermimpi, dan mimpi itu.. Adalah kembang tidur, mengerti?" Eunha mengangguk dalam dekapan Jaehyun.

"Sudah jangan menangis lagi yaa sayang." Ucap Madam sembari mengelus rambut Eunha, Mark yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

"Sini Mama dan juga Mark peluk Papa dan Unha, kita berpelukan."

Mereka berpelukan memeluk Eunha dengan erat, Eunha merasa hatinya menghangatkan dia sangat bahagia mendapatkan keluarga Jung ini, Mama dan Papa saling mencintai, Mark adalah kaka yang sangat perhatian kepadanya dan juga sangat sayang kapadanya.

Eunha berharap semoga Tuhan tidak merenggut kebahagian keluarga Jung. Dia tidak mau apa pun terjadi kepada keluarga Jung. Dia sangat menyayangi Mama, Papa dan juga Mark sang kaka.

~Pagi~

Pagi ini tentunya di awali dengan keluarga Jung yang sangat harmonis, Eunha tengah memakan rotinya, Jaehyun dan Madam juga tengah memakan roti yang di siapkan oleh para asisten. Mereka makan dengan tenang, Mark terlihat buru-buru

"Pagi semuanya.., Mark berangkat duluan yaa mau jemput Baby." Ucapnya sembari mengambil sepotong roti yang sudah di siapkan untuknya.

"Ih.., sarapan yang bener dulu dong Mark.. " Ucap Madam.

"Ih.., gak bisa Mah, kasian Chenjin nungguin Mark, Mark berangkat dulu." Mark mencium pipi sang Mama, mencium rambut sang adik lalu mengelusnya dengan sayang.

"Hati-hati Mark, jangan ngebut!"

"Iya Pah, byee semua."

"Ka Mark bucin banget sih sama ka Chenjin, udah pantes-pantes sama ka--"

"Udah, kamu mendingan habisin aja makanan nya Unha.., lalu berangkat dengan Papa."

"Ihh Papa.. Unha mau membawa mobil sendiri!"

"Ngga boleh! Kamu di anterin Papa aja, nanti pulangnya Mama jemput, atau kamu pulangnya bareng Ayang aja." Ucap Madam kepada anaknya itu.

"Sama Hwarang? Mama.. Dia itu nyebelin banget tauuu!"

"Nyebelin kenapa sih? Perasaan Papa.., Hwarang anaknya baik dan perhatian ko." Ucap Jaehyun sembari meminum air putih miliknya.

"Dia nyebelin karena membiarkan ku mengoceh sendirian, aku ajak bicara.. Dia cuman jawab dengan dehaman doang, ck nyebelin ah."

"Yaudah entar di jemput sama pak supir, udah kalian berangkat sana ini udah siang."

Jaehyun dan Eunha mengecup pipi Mama dan pergi dari Mansion. Butuh beberapa menit untuk menempuh perjalanan ke sekolah Eunha, setelah sampai ia berpamitan dengan sang Papa.

Seperti biasa baru saja menapakkan kakinya, sudah ada beberapa murid yang menyapanya, Eunha hanya membalasnya dengan senyuman manis miliknya.

Maklum juga banyak yang menyapanya, selain cantik dan juga gemoy, Jung Eunha itu adalah Ketua OSIS. Anteng membalas sapan-sapaan dari mereka, tiba-tiba ada yang memanggilnya dengan tidak sopannya.

"YAA!!!JUNG EUNHA!!" Teriak seseorang tersebut, membuat Eunha segera menoleh ke arah sumber suara.







✧༺♥༻✧
~Terima kasih

THE COMPLICATED LOVETahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon