Chapter XVI : Let Butterfly Go (Neji Hyuga part II)

331 38 5
                                    

.::.

_TRAP_

Chapter XVI



"Hinata tenanglah! Ini aku!"

Satu kalimat itu membuat Hinata yang tadinya memberontak dengan sekuat tenaga ingin melepaskan diri langsung tertegun ketika melihat orang yang duduk di bangku depan mobil melepas masker dari wajahnya.

"Kau?"

■■■

Kurang dari setengah jam mobil yang membawa hinata di dalamnya sudah sampai di tempat yang mereka tuju.

Sebuah rumah sakit, inikah yang dimaksud Kabuto Yakushi pada Hinata?

Langkah kosong mengiringi Hinata yang masih belum tahu alasan kenapa dirinya harus kesana. Kabuto keukeuh tidak mau mengatakannya pada Hinata.

"Baiklah, sekarang katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi senior."

Hinata yang semakin bingung juga tiba-tiba menjadi khawatir. Ia menatap sekitarnya saat dirinya sudah sampai di dalam sebuah lorong di rumah sakit itu.

"Kenapa kau membawaku kesini?"

Kabuto mengerti keresahan dari wajah Hinata yang sedang kebingungan. Ia menyuruh orang-orang yang mengikutinya untuk pergi meninggalkan mereka berdua saja.

Raut wajah Kabuto menunjukkan semuanya, tentang hal buruk yang akan ia sampaikan pada Hinata.

"Aku minta maaf, Hinata."

Bukannya perlahan-lahan mengerti, kalimat yang keluar dari mulut Kabuto malah membuat Hinata semakin mendekati ketakutannya tentang sesuatu yang mungkin saja lebih buruk dari ia kira.

"Aku seharusnya bisa membawamu kesini lebih cepat.." Kabuto mengambil sesuatu dari dalam saku celananya ___ sebuah pin nama milik Neji Hyuga, kakaknya.

Kabuto menyerahkan itu pada Hinata yang membeku menatap dalam diam. Hinata sungguh bingung harus mengartikan kalimat Kabuto seperti apa.

"Beberapa hari yang lalu kendaraan petugas polisi yang sedang piket malam mengalami kecelakaan fatal," jelas Kabuto dengan hati-hati.

"Dan sayangnya Neji Hyuga adalah salah satu orang yang ada di dalam mobil itu."

Pikiran Hinata yang kalut dan penuh dengan pertanyaan tiba-tiba gelap dan kosong seketika saat mendengar kalimat terakhir Kabuto. Ia tidak bisa mendengar apapun selain deru nafasnya. Tatapannya kabur dan tidak bisa melihat apapun di depannya. Hinata langsung terduduk lemas.

"Hinata!" Kabuto menahan bahu Hinata yang tak berdaya.

"Maafkan aku, Hinata."

"Maafkan aku.." Kabuto mengeratkan kedua tangannya seolah ingin memberikan Hinata sebuah kekuatan.

■■■

Rasanya begitu berat saat Hinata harus melihat Neji hari ini. Wajah yang sudah lama tidak terlihat, wajah yang selalu ia rindukan dan begitu ingin ia temui entah bagaimana tiba-tiba kini tertidur begitu lelap di dalam sebuah peti kematian.

TRAP [18+] | Sasuhina - NarusakuWhere stories live. Discover now