Bab 1 Terlambat Kampus

6K 114 9
                                    

4 Februari 2023

.

.

.

Gadis dengan baju rajut dan rok sepaha berlari menuju kelasnya dengan tergesa-gesa. Dia tidak peduli dengan umpatan mahasiswa lain yang dia tabrak. Dia hanya ingin segera sampai saja. Sebab, jam masuk sudah lebih dari waktunya.

Tiga puluh menit. Ya, itulah waktu yang menjadi keterlambatan dari gadis itu. Waktu selama itu tentu saja membuat seseorang akan merasa cemas dan takut. Apalagi ini sudah kesekian kalinya dia terlambat.

"Hey! Hati-hati, Ros! Jangan berlari, nanti kamu jatuh."

Seorang gadis menegur gadis yang bernama Rosie itu. Gadis itu adalah korban dari tabrak lari dari si gadis blasteran. Lebih tepatnya, gadis itu adalah sahabat dari Rosie.

"Maaf, Jen. Aku buru-buru," teriak Rosie tidak kalah kencangnya.

Rosie, Angela. Gadis blesteran Australia yang kini tinggal di Jerman bersama seorang ibunya saja. Rosie adalah gadis cantik yang miskin. Banyak sekali para wanita dan pria yang mem-bully-nya karena tidak mampu membayar uang tunjangan kampus.

Meskipun tidak mampu, tetapi Rosie itu dibayar oleh pemerintah secara gratis hingga lulus. Rosie mendapat beasiswa karena kepintarannya itu. Berkat kepintarannya, tak khayal membuat semua dosen menyukai gadis itu.

Namun, beasiswa ini mulai terancam. Sebab, Rosie sering kali telat datang ke kelas. Meskipun beasiswa diberikan cuma-cuma, tetapi Rosie tetap harus mematuhi semua aturannya. Seperti tidak telat dan nilai tetap naik.

Rosie sudah berulang kali telat. Dan, dosen sudah memperingatinya. Kalau itu sering terjadi dan berimbas pada nilai mata kuliahnya. Maka, beasiswa itu akan dicabut.

Tok

Tok

"Permisi. Selamat pagi, Mr. Nichol." Rosie menyembulkan kepalanya ke dalam kelas yang sudah dimulai tersebut.

Rosie membuka pintu dengan lebar dan masuk ke dalam. Rosie membungkuk sopan. "Maaf, Mr. Saya terlambat," ucap Rosie menunduk takut.

"Ckckck, kamu itu selalu saja telat. Memangnya kamu itu bangun jam berapa, Rosie?" tanya Mr. Nichol dengan suara tenang namun tegas.

Dosen setengah muda itu menatap heran ke arah Rosie. Di jam-nya, Rosie selalu telat. Bukan hanya di jam-nya saja sih. Melainkan banyak dosen yang mengadu kalau Rosie sering terlambat.

"Maaf, Mr." Rosie hanya bisa meminta maaf sambil menundukkan kepalanya.

"Kali ini saya maafkan. Sebab, hari ini saya dalam mood baik. Silahkan duduk," balas Mr. Nichol memaafkan Rosie dan menyuruh duduk di bangku kosong.

Rosie mengangguk senang. Dia membungkuk lagi sebelum duduk di bangku. Rosie berjalan ke belakang bangku kosong.

"Si kucel telat lagi."

"Biasa gadis miskin yang kurang uang. Mungkin dia kerja malam hari hingga telat bangun."

"Hahaha ..."

Terdengar sayup-sayup suara olokan dari segerombolan wanita cantik dan kaya. Sedangkan Rosie hanya diam dan menerima olokan tersebut.

Bagi Rosie, semua ucapan itu benar adanya. Dan, Rosie tidak mengelak. Memang dia setiap malam bekerja sebagai pelayan cafe di tempat kerja sahabatnya, Jenna.

Rosie duduk di paling belakang ujung. Setiap hari Rosie memang berada di bangku belakang. Tidak ada yang ingin berteman dengan Rosie, si gadis miskin.

Rosie mengikuti mata kuliah dengan tenang. Telinga dan matanya terus fokus pada penjelasan dosennya untuk bisa mempertahankan nilai mata kuliahnya.

Nafsu Sang Dosen (ROSIE)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin