13 - Stuck With Me

556 89 7
                                    

Pada dasarnya, Jeongguk nggak bisa marah terlalu lama sama Taehyung. Iya, dia kesel karena Taehyung selalu begitu; selalu ceroboh dan terlalu impulsif ambil tindakan yang ngerugiin dirinya sendiri. Dia paling tahu kalau kesabaran Taehyung itu kayak tisu dibagi dua dan dia juga yang paling tahu kalau di mana ada Taehyung, di situ ada masalah.

Jeongguk cuma nggak mau Taehyung kenapa-kenapa.

Dia sempet curhat dikit sama Yoongi—lebih tepatnya, Yoongi aja yang tiba-tiba sok bijak; "huru-hara rumah tangga apalagi kali ini?"

Mengernyit, Jeongguk menoleh dramatis ke arah Yoongi di sebelahnya yang tumben nggak lagi tidur. Usai ribut-ribut tadi dan Jeongguk kelar ngobatin Taehyung, dia balik ke kelas dengan raut kusut kayak mau nyekek orang. Anak-anak kelas pada melipir, ngeri kena tonjok kalau mereka tanpa sengaja gangguin Jeongguk.

Yoongi nggak peduli.

"Rumah tangga siapa, anjing?"

"Lo sama Taehyung, lah. Siapa lagi."

Jeongguk kedip nggak percaya. Dia bisa aja jambak Yoongi sekarang juga tapi dia lagi nggak mood bikin masalah. Lagian itu, kan, tugasnya Taehyung, bikin dia.

"Marah lo, sama Taehyung?"

"Lo pikir aja sendiri."

Yoongi mendengus. "Harusnya lo seneng, tahu, nyet."

Mengernyit, Jeongguk nggak ngerti. "Seneng Taehyung bonyok-bonyok? Dapet luka baru lagi?" Dia mendengus sarkas. "Gue nggak mau dia bahayain dirinya sendiri terus-terusan, Gi. Gue nggak mau dapet kabar kalo sahabat gue hampir mati cuma karena dia nggak bisa atur emosinya. Lo mau gue seneng karena dia belum mati dan cuma bengkak matanya?"

Dan Jeongguk nggak pernah semenggebu ini. Dia selalu punya kontrol yang baik buat atur emosi dan kesabarannya. Jeongguk selalu tenang walaupun kadang dia bawel dan ngeselin kalau kesel. Tapi sekarang dia marah.

Mendengarnya, Yoongi ngangguk-ngangguk kecil, mevalidasi emosi Jeongguk. Dia bersedekap dan menyandar ke kursi sambil sok-sokan nerawang temennya lekat-lekat.

"Lo tahu Seonghyun nggak suka sama lo?" Yoongi memulai.

"Tahu. Dia nggak suka gue karena dia pikir gue yang embat Mina dari dia. Padahal mereka udah putus waktu gue deket sama Mina."

"Iya. Dia juga yang waktu itu nyebarin rumor kalo lo diem-diem gigolo."

Jeongguk memutar mata. Yoongi ketawa karena rumornya bener-bener bikin skandal tapi juga nggak masuk akal. Lebih masuk akal kalau Jeongguk yang ternyata diem-diem punya cewek bayaran.

"Rumor basi."

"But he did that."

"Jadi? Poin lo?"

"Mungkin lo mau tanya dulu ke Taehyung, kenapa dia sampe ribut sama Seonghyun padahal mereka nggak pernah ada masalah?"

Maka sepulang sekolah, usai Taehyung bebas dari hukumannya, Jeongguk berdiri di ambang pintu kelas anak itu. Nggak tahu kenapa dia ada di sini di saat harusnya dia biarin aja Taehyung sendiri biar dia mikir kalau kelakuannya itu ceroboh dan bikin rugi. Tapi dia berdiri di ambang pintu kelasnya, menunggu sampai Taehyung ikut berdiri di hadapannya.

Dia bisa lihat anak itu di dalam kelas, lagi angkat-angkatin kursi ke meja. Jeongguk baru ingat kalau ini hari Rabu, hari piket Taehyung. Dia bisa lihat luka-luka di wajahnya, di lengannya, seragam yang kusut, rambut berantakan, dan raut yang murung. Jeongguk dapati sesuatu dalam dadanya remuk kala ia lihat Taehyung tampak begitu lelah dan berantakan. Dia tahu Taehyung harus bersihin kamar mandi  sebagai hukuman sampai dia harus relain jam istirahat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

17 | kvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang