4 - Playboys

1.8K 277 17
                                    

Nyatanya, pada tahun berikutnya, kenyataan justu sedikit melenceng.

Jeongguk dan Taehyung punya banyak pacar. Bukan dalam arti lima pacar dalam satu waktu, maksudnya—bro, yang ngantre jadi pacar mereka ada kali sekelurahan. Pacaran dua hari putus dua hari putus. Nggak jarang mereka tuker-tukeran cewek kayak tuker-tukeran nomor togel, bahkan kontak WhatsApp pun udah kayak asrama putri. Perjanjian mereka kala itu seolah nggak pernah terjadi, cuma bualan bocah yang nggak masuk akal.

Lagian mereka berdua, kan, cowok. Duh.

"Bro, ada cewek nggak?" Jeongguk bersabda.

"Ada, Bro, gue kirim kontak, ya. Mau tipe kayak gimana?"

"Yang manis, deh. Lucu gitu."

"Oh, ada. Adek kelas, nih, kemarin mau gue pepet sebenernya, tapi keburu jadian sama Jennie." Dengan gampang, Taehyung mengutak-atik hapenya, kirimkan sebuah kontak pada Jeongguk saat itu juga.

Si Jeon nyengir. "Thanks, Bro."

"Yoi, Bro."

Tapi meski begitu, pada akhirnya di ujung hari, mereka tetap berakhir bersama. Ya, mungkin harus ngaterin cewek mereka pulang dulu baru bisa cabut bareng. Kemudian sampai rumah dan nggak jarang main ke rumah satu sama lain dengan dalih awal 'ngerjain PR'. Walaupun ujungnya mereka malah nonton Avangers sambil ngemilin snack sampai ngantuk terus ketiduran.

Masih SMP, tapi playboynya nggak kaleng-kaleng duo macan ini. Bahkan berkali-kali bikin cewek nangis tapi si cewek juga nggak kapok-kapok buat deketin mereka.

"Lo balikan sama Eunha?" tanya Taehyung hari itu.

Jeongguk mengendik. "Dia yang minta."

"Bukannya kemarin lo habis ketahuan selingkuh? Sampai dia nangis-nangis?"

"Nggak tahu, deh… gue juga heran. Gue seganteng itu kali, ya, sampai dia mohon-mohon?" Jeongguk berdecak, mengagumi parasnya sendiri lewat pantulan hape dan segera saja digeplak oleh Taehyung. Wajahnya mengernyit jijik, "nggak usah sok kegantengan lo tai. Musnah."

Lalu Jeongguk ketawa dengan tampang watadosnya.

Di semester kedua di kelas tiga, mereka emang jarang pacaran lagi. Walaupun beberapa kali ngajakin cewek keluar sekedar buat makan, malam mingguan, atau ngemall dan sebagainya. Tapi nggak sesering dulu. Seenggaknya mereka nggak tawuran lagi. Target sekolah Jeongguk dan Taehyung berbeda. Taehyung pengen masuk SMA, sementara Jeongguk SMK. Tapi mereka tetap belajar bareng, kadang bareng anak-anak juga.

"Kenapa lo mau masuk SMK?" Taehyung ngunyah gorengannya sambil balik lembaran buku. Ceritanya lagi belajar bareng di warkop.

Jeongguk mikir. "Hmm, nggak ada alasan khusus, sih. Penasaran aja. Lo sendiri, kenapa mau masuk SMA?"

"Karena nggak ada jurusan yang memadai buat gue di SMK?"

"Memang kalau SMA lo mau ambil apa?"

"IPA?"

"Sekalipun lo bego IPA?"

"Ck, lo, mah. Gue masih suka, tahu. Nanti bisa belajar lagi." Taehyung mencebik, cemberut.

Jeongguk terkekeh, angkat tangannya buat acak-acakin rambut Taehyung. "Iya, nanti belajar yang bener lo. Jangan main cewek terus."

Taehyung mendelik. "Lo juga, ya!"

Dan berakhir dengan gelak tawa keduanya. Diakhiri dengan alasan, "belajar anying malah ketawa. Goblok."

Jeongguk tumbuh cepat. Taehyung sering mikir gitu karena adek kecilnya sekarang udah nyamain tingginya aja. Dan badan Jeongguk lebih atletis karena suka olahraga, walaupun masih tipis-tipis. Tapi Jeongguk tumbuh cepat.

17 | kvWhere stories live. Discover now