01

451 64 146
                                    

"Tara , itu kamu hm?" Wanita paruh buya itu menanyakan kepada seorang gadis yang tengah berdiri disampingnya sambil tersenyum tipis kepadanya.

Dengan senyuman manis dari gadis tersebut membuat wanita buya matanya berkaca kaca dan memeluk gadis disampingnya dengan menyebutkan namanya 'Tara.'

"Tara , kamu kemana saja nak? Bunda kangen kamu , kenapa kamu ninggalin bunda? Bunda kangen kamu ..." Nada wanita buya sedikit lembut dan tetesan air matanya pun turun apa lagi Ia sangat merindukan Tara anaknya yang sudah bertahun tahun meninggalkannya akhirnya ada didepannya sekarang.

Gadis itu diam terpaku ada momen dimana terasa hangat ketika pelukkan dari wanita itu seperti ibu kandungnya , menurutnya pelukkan wanita itu berbeda dengan ibunya yang tinggal bersama dirinya.

Wanita itu melepaskan pelukkannya dan menghapus air matanya secara perlahan , setelah itu Ia tersenyum manis kepada gadis itu. Gadis tersebut tersenyum , wanita buya mendekati gadis itu dan mengelus elus pipi kanannya dengan pelan.

"Jangan tinggalin bunda ," tutur lembut membuat gadis itu tak bisa apa apa dan hanya ingin menangis entah kenapa terasa tidak mau ditinggal oleh ibu kandungnya sendiri.

Siapa wanita ini? Batin gadis tersebut dengan tersenyum kepada wanita buya yang memperlakukannya sangat hangat dan penuh kasih sayang.

Kenapa dia memanggilku Tara , sedangkan namaku adalah Vera. Siapa dia sebenarnya?

Vera pun langsung bangun dari tidurnya , dirinya penuh keringat dingin apa lagi dirinya telah mimpikan seorang wanita yang memanggil itu Tara , siapa sebenarnya itu Tara?

Vera tak ingin mengambil pusing atas mimpi anehnya itu. Vera tak sengaja melirik kearah jam yang diletakkan meja disebelah handponenya , seketika terkejut atas jam menunjukkan pukul 06.30 WIB.

"AAAAAAA!!!" teriak Vera.

"Kenapa Vera?" tanya wanita buya dengan nada cemasnya kepada anaknya karena mendengar teriakkan Vera.

Vera memasang wajah kesalnya kepada wanita itu dengan berkata kepadanya,"Mah , kenapa ga bangunin aku? Mana ini hari pertama aku masuk! Masa udah telat gitu?"

"Mamah udah bangunin kamu , kamunya aja yang kaya apa anak gadis kaya gitu. Makanya niat kalo mau sekolah , ga shalat subuh kamu?" nada naik dari wanita buya pun membuat Vera memutarkan bola matanya malas. Wanita itu adalah mamahnya Vera , yang bernama Taniska , Taniska berusia 45 tahun Ia lahir pada bulan april tanggal 04.

"Shalat kok , mamah mau berburuk sangka gitu sama aku?"

"Ga , Ra. Mamah cuma pengen tau aja , udah siap siap nanti telat lagi." perintah Taniska kepada Vera. Vera menganggukkan kepalanya pelan.

                                     ****

Vera tiba disekolah dengan wajah panik , karena Vera melihat jam tangannya itu menunjukkan pukul 07.56 membuat Vera panik dan bingung.

Vera ingin sekali teriak karena keknya gara gara mimpi aneh membuat dirinya benar benar sial. Udah bangun kesiangan apa lagi udah telat hari pertama lagi.

Vera mundar mundir agar siapapun melihatnya , Ia ingin sekali pulang tetapi apalah daya jika mamahnya tau dia bolos sekolah. Tetapi jika masuk.. Pasti udah masuk jam pelajaran.

Tidak jauh dari gerbang ada beberapa anggota OSIS yang tengah mengawasi siswa siswi takutnya ada yang belum masuk , anggota OSIS dibuat salfok kepada gadis yang ada didepan gerbang yang tengah mundar mundir tidak jelas.

"Itu anak baru ya?" tanya salah satu anggota OSIS kepada anak OSIS yang lainnya. Arsen Adhiyaksa , merupakan anggota OSIS yang ganteng dan sedikit perhatian apa lagi lembut membuat pada kaum hawa terpesona kepada cara Arsen memperilakukan seorang siswi dengan lembut.

"Ya keknya." sahut anak laki laki yang bersebalahan dengan Arsen , Ia bernama Kavian Airlangga , jika tidak ada Arsen maka tidak akan seru apa lagi Kavian anak yang paling bobrok dan playboy.

"Aduh cewe baru dapet nambahan pacar baru ," kekeh Kavian tidak berdosa.

Satu anak itu mengabaikan apa lagi teman temannya bicarakan. Ia berniat untuk menghampirinya , seketika membuat mata Vera bersinar sinar didepan laki laki tidak berekspresi apa lagi wajahnya datar saja.

Vera tersenyum penuh arti."Kak , boleh bukain?"

Tanpa berdosa dan dasar diri Vera menyengir dan laki laki didepannya hanya diam tanpa menjawab apapun kepadanya.

"Boleh ,"

Bukan. Yang jawab itu bukan laki laki yang ada didepannya, itu Arsen yang bilang dengan tersenyum apa lagi nada bicaranya lembut membuat Vera tetsenyum manis.

Kavian menyengir dan berkata,"Ayo neng masuk , kalo mau masuk ke hati gue juga boleh."

"Stres!" celtuk laki laki itu tanpa menoleh kepada kedua anggota OSIS itu.

Arsen hendak ingin membukakan gerbang untuk Vera , tetapi dicegah oleh laki laki itu dengan memegang tangannya kanan Arsen.

Laki laki itu menoleh dengan wajah malasnya."Siapa yang bolehin dia masuk?"

Nada itu sedikit lembut tetapi membuat Vera menghelakan nafasnya kasar, apa lagi malas untuk mendengar perdepatan.

"Gue , kenapa? Lo sebagai ketos juga harus bersikap yang baik lah buat oranglain , apa lagi dia juga anak baru."

"Seharusnya dia juga bisa bersikap sebagai siswi yang rajin dan cerdik , kalo kaya gini mau jadi apa? Berangkat sekolah aja telat , anak baru lagi."

Kata kata itu membuat Vera terasa dendam kepada laki laki tepat didepannya. Laki laki itu merupakan ketos yang bernama Anjar Pradhika, seorang ketos yang suka menghukum orang yang tidak mau disiplin dan tidak mematuhi tata tertip sekolah, apa lagi banyak siswa siswi tidak ingin berurusan dengan Pradhika karena membuat kesehariannya menjadi sial.

"Silakan masuk neng ,"

Pradhika dan Arsen menoleh melihat Kavian membukakkan pintu gerbang untuk Vera tanpa izin Pradhika membuat Kavian menyengir melihat Pradhika, lalu kabur begitu saja.

Vera melihat Kavian kabur pun hanya bergumam,"Makasih kak ,"

"KAVIAN SIALAN, WOI!!!! GAUSAH KABUR LO!"

                                      ****

"Kak , ini mau jam istirahat lho , masa berdiri disini terus pegel tau ..." cecer Vera.

Vera sudah hampir 2 jam jemur maksudnya , berdiri hormat ditiang bendera dengan berat hati karena Pradhika.

"Pegel ya? Sini sama gue aja , kalo mau senderan." Kavian menepuk bahu kanannya untuk menawarkan kepada Vera.

"Ekhm ... Ga ada , ga ada. Ini hukuman buat kalian! Apa apaan main senderan segala ," balas Pradhika.

Kavian terkekeh mendengarnya,"Cemburu lo? Lagian nih ya , gue butuh 1 cowo eh typo maksudnya gue cewe kan jadi pas 50 cewe."

"Stres lo Vi , hukuman untuk kali ini ada dua."

"HA?" kaget Vera dan Kavian secara bersamaan.

"Ga , ga , ga. Paan nih , lo gila ya? Lo mikir dong gue udah mau gosong kaya gini lo mau tambahin apa lagi coba? Gue niat disini buat sekolah bukan buat dihukum sama lo!" protes Vera.

"Dhik , lo ga kasihan sama dia? Anak baru udah dikasih hukuman dua kali lagi." ujar Kavian kasihan kepada Vera. Baginya , kalo dihukum dua kali gapapa ini untuk Vera tidak , merasa tidak terima aja.

"Gue ga peduli. Habis ini lari putar 3 kali." tegas Pradhika kepada Vera dengan menatap tajam kepadanya.

"3?"

"Mau 10? Boleh , lebih bagus malahan."

                                      TCB

            Bismillah rame, ya? Amin..

Untuk AU nya ada di instagram @skyhornswoggle bisa mampir untuk lebih akrab dan bisa tau info info yang lainnya.

   Terimakasih. Tunggu bab selanjutnya.

VERA & KETOS GALAK { TAMAT }Where stories live. Discover now