16 [ END ]

151 3 0
                                    

"Selamat, ya." ujar Pradhika menjabatkan tangannya kepada Arsen, sahabatnya.

Arsen mengangguk, ia mengulumkan senyumannya. "Sama-sama. Lo ikhlas, kan?" tanya Arsen memastikan.

"Untuk saat ini gua mau belajar ikhlas, karena gua tau. Gua butuh sahabat bukan cinta." kata Pradhika sambil menepuk lengan atas Arsen.

"Lo tetap aja sahabat gua, Sen." lanjutnya.

"Nah gitu dong, itu baru namanya sahabat!" seru Kavian serayu merangkul kedua sahabatnya itu.

Arsen dan juga Pradhika saling menoleh, kemudian menatap Kavian. "Vian, makasih ya," ungkapnya.

"Makasih? Makasih buat apa?" beo Kavian. "Iya, makasih. Makasih lo ada hentinya nasehatin gua, Vi. Makasih banyak,"

Kavian kekeh kecil. "Itu namanya sahabat, Dhik. Di mana kalo sahabatnya tersesat di sana lah gua beraksi." canda Kavian.

Mendengar itu, Arsen dan Pradhika secara bersamaan menginjakkan kaki Kavian. Kavian merintis kesakitan, dua sahabatnya hanya menertawakan dirinya saja membuat Kavian sebal.

Jauh di sana, ada Vera bersama kedua sahabatnya mereka menatap kearah ketiga cowo itu. Vera tersenyum melihat aksi yang jarang ia lihat.

"Mereka udah bahagia, Nabil." ucap Vera.

"Iya, lo tunggu rela terima kak Arsen, Ver?" tanya Nabila diangguki Dista.

"Aneh aja si menurut gue tiba-tiba lo terima kak Arsen ketimbang kak Pradhika." komentar Dista.

Vera kekeh kecil. "Kak Pradhika itu.. Eh, maksud gue Pradhika itu ga suka sama gue, buat apa gue jatuh cinta sama orang yang ga suka sama gue? Lebih baik gue sadar diri aja." jawab Vera.

"Jadi? Jadi lo terima kak Arsen gara-gara lo ga mau sama kak Pradhika?" tanya Nabila lagi serayu menatap wajah Vera.

Vera otomatis cepat menggeleng, "bukan gitu! Gue mau buka hati buat dia karena, gue lihat-lihat dia baik. Herannya gue baru sadar akan ketulusannya kak Arsen. Tapi kenapa dia jatuh cinta ya, sama gue?"

"Jatuh cinta itu bisa sama siapa aja, Ver. Cinta juga bisa bikin bodoh, bahkan persahabatan juga bisa hancur gara-gara cinta, tapi lo bagus bikin mereka balik lagi." jelas Dista.

"Udahlah itu masa lalu. Sekarang, Vera Arsen coming soon! Otw nikah nih." goda Nabila kekeh.

Dista tersenyum smirk, "KAK ARSEN! KATA VERA DIA CINTA SAMA KAKAK!!" pekik Dista. Mendengar itu Vera langsung mencubit lengan Dista, membuat Dista merengek minta ampun. Nabila hanya menertawakannya saja.

Di sana, Arsen mendengar. Ia menoleh, kekeh kecil melihat ekspresi perempuannya itu. Sementara Pradhika mendengar itu membuat hatinya benar-benar sakit, ia kira tidak akan sesakit ini.

"Gapapa, Dhik. Tuh, ada Nabila sama Dista kita pilih salah satunya aja, lo mau yang mana coba?" tawar Kavian sembari memandang mereka.

"Ver, langgeng terus ya, sampai nikah." gumam Pradhika di dengar dua sahabatnya itu, membuat mereka saling diam.

"Gua janji akan jagain Vera dengan baik, gua janji."

TAMAT.

MAAF YA GA BAGUS KARENA MEMANG UDAH NIAT TAMAT.

KALO MAU DISKIP BOLEH BANGET KALO SUKA TINGGAL BACA AJA.

MAKASIH YA YANG UDAH PERNAH BACA CERITAKU..

VERA & KETOS GALAK { TAMAT }Where stories live. Discover now