Sequel My Bad Brother
"Kau mau aku berhenti?"
Natasha menggeleng. Dia mendongak, memandang Charli yang bernafas berat sedang mengawasinya dengan alis terangkat.
"Pelan kan sedikit,"
....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Penduduk kota Madrid selalu ramah satu sama lain, termasuk tetangga Charli yang rumahnya hanya berjarak lima belas meter. Namanya Natasha Guama, gadis berumur empat belas tahun, pengganggu ketenangan Charli. Umur mereka hanya berpaut dua tahun namun Charli merasa gadis itu terlalu kekanak-kanakan dan sangat menyebalkan.
Kunjungan selalu Natasha berikan pada keluarga Mauren. Tak peduli Charli yang selalu mengusirnya. Apalagi kalau ia ingin masuk ke kamar laki-laki itu. Namun bukan Natasha jika kepala nya kehabisan ide. Ia selalu mencari cara untuk mengusik Charli.
Eca Mauren adalah kelemahan Charli. Ibu nya yang cantik itu selalu membuat Natasha nyaman dirumahnya. Kadang Natasha sampai nginap berhari-hari di sana.
Keluarga bahagia Mauren sudah tujuh tahun menetap di rumah milik kakek Charli, John. Sebenarnya, sebelum Charli lahir, Ayahnya sudah membeli sebuah rumah, namun ibunya sendiri yang ingin tinggal di rumah sepeninggalan Kakek. Tepatnya di perbatasan kota Madrid dan Valencia.
Ibunya juga menolak memperkerjakan pelayan di rumah. Hanya ada seorang supir pribadi dan beberapa asisten rumah tangga yang di panggil jika memang di perlukan. Rumah yang berisi tiga anggota keluarga itu terasa nyaman dan tenang. Apalagi tetangga nya yang ramah berbeda dengan tetangga mereka dulu.
Ada banyak hal yang membuat mereka ingin tetap disini salah satu nya adalah suasana lingkungannya. Tepat dibelakang rumah ada danau yang jernih, tersembunyi di baris pohon pinus dan cemara. Halaman belakang rumah sangat lah luas. Tak hanya itu, desain dan struktur rumah itu bergaya mediterania yang membawa kesan hangat, nyaman dan harmonis. Apalagi setelah ayahnya merenovasi kolam renang, yang dibiarkan terbuka dan melebar sampai ke pinggir danau.
Charli sering menghabiskan waktunya duduk di pinggir danau menikmati semilir angin. Kalau ia sedang malas keluar rumah, tempat favorit nya adalah kamar dengan stik game ataupun membuang waktu senggang dengan skateboard. Ada saat-saat tertentu ia ke dapur mencari makan kalau lapar. Charli sering di tinggal pergi kedua orang-tua nya sehingga makan pun, kadang ia yang masak ataupun di bawa oleh Natasha.
Bunyi dentuman nyaring dari dapur membuat Charli yang sedang memanjangkan tangan di dalam kulkas, mendongak. Laki-laki dengan garis mata tebal menatap Natasha, seorang gadis berambut pirang, bertubuh langsing, ia sedang kaget juga. Manik biru Natasha melebar saat Charli yang sudah menurunkan pandangan melalui ekor mata runcing nya, menatap Natasha datar dan menutup kulkas.
"Apa kau sudah lupa jalan pulang?"
"Ibu menyuruhku mengantarkan kue. Jangan terlalu kasar begitu." Jawab Natasha namun tak berani melihat Charli ketika mengatakannya. Charli mendekat mengambil satu bekal yang Natasha letakan di meja lalu pergi begitu saja.
Tujuh tahun sudah terlewati namun tak ada yang berubah dari sikap Charli pada tetangganya itu.
Natasha mengambil sendok di lantai yang tak sengaja ia jatuhkan lalu ia taru kembali ke tempatnya sebelum mengekor tubuh Charli yang menaiki gundukan tangga.
