Opening Act: A Boy

70 9 0
                                    

Tags/tw/cw: bxb, mention of witchcraft, toxic environment, witch hunting, religion fanaticism, side characters death, murder, punishment by death, explanation of black plague symptoms, slight gore

Pair: Chanjin

Disclaimer: Apa yang ada di cerita ini sama sekali tidak berhubungan dengan idol yang bersangkutan. Semua murni hasil pemikiran author sendiri


Jika Sam diijinkan untuk mengganti penampilannya, ia akan meminta agar warna rambut dan matanya dirubah menjadi warna yang wajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika Sam diijinkan untuk mengganti penampilannya, ia akan meminta agar warna rambut dan matanya dirubah menjadi warna yang wajar.

Terlahir dengan rambut merah menyala dan mata berwarna hijau terang bukanlah ide yang bagus. Entah Yang Maha Kuasa memikirkan apa saat memutuskan penampilan Sam ketika ia lahir ke dunia namun ia akan melakukan apapun agar penduduk desa tidak menatapnya dengan mata yang memancarkan kebencian itu.

Sam adalah anak laki-laki dari seorang janda yang tinggal di sebuah desa di pinggiran kota Inggris. Ia tinggal hanya bersama dengan ibunya, ayahnya entah dimana dia sekarang karena lelaki itu pergi saat ia masih sangat kecil.

Sam bukan anak yang normal. Penampilannya sangat mencolok dengan rambut merah menyala, mata hijau terang, dan kulit putih pucat. Penampilannya yang seperti itu lantas menyebabkan penduduk desa takut padanya. Mungkin kalian akan bertanya, mengapa takut pada seorang anak remaja berbadan langsing yang bahkan tak bisa melukai seekor semutpun? Pada jaman modern, orang yang berpenampilan seperti Sam mungkin bukanlah ancaman bagi orang-orang disekitarnya.

Namun, pada jaman dimana para manusia masih dibutakan oleh hal-hal mistis dan kepercayaan pada hierarki yang lebih tinggi, orang seperti Sam harus dihindari.

Tidak ada manusia yang berambut merah seperti dirinya. Tidak ada pula manusia bermata hijau terang sepertinya. Ia asing. Anomali. Tidak normal. Harus dihindari.

Maka semua menghindarinya. Seakan dia adalah wabah penyakit.

Namun, tidak demikian dengan Chris.

Teman masa kecil Sam itu adalah pria berbadan kekar untuk ukuran seorang remaja. Ia berambut pendek dan berhidung besar. Garis mukanyapun tegas membuatnya tampak gagah dan maskulin, berbeda dengan Sam yang berparas cantik. Chris adalah anak yatim piatu yang kehilangan keluarganya saat rumahnya terbakar habis. Karena iba, ibu Sam mengajak Chris tinggal bersama mereka karena saat itu tidak ada yang mau mengulurkan tangan untuk Chris.

Maka, Chris pun merasakan pengasingan seperti yang dirasakan oleh Sam dan ibunya.

Apakah Chris perduli? Tidak.

Sam dan ibunya memperlakukannya dengan sangat baik. Walau mereka juga memiliki kesulitan dalam mendapatkan uang, mereka tetap mau membagi rumah dan apa yang ada pada sisa-sisa piring mereka pada Chris. Ibu Sam sulit mendapatkan pekerjaan tetap karena kondisi anaknya, berkali-kali ia berganti pekerjaan karena ia selalu diberhentikan untuk alasan yang tidak jelas tapi itu tidak membuatnya menyerah karena ada tiga mulut yang harus diberi makan.

HeresyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang