Sebuah Fakta

394 48 8
                                    



VOTE BEFORE YOU READ ~ THANKS







Note: Perubahan gender, marga, ciri visual pada beberapa karakter, serta beberapa perubahan yang dilakukan didalamnya untuk menyesuaikan dan melengkapi jalan cerita.







Warning!! Typo. Gaje.







𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆!! 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐔𝐍𝐒𝐔𝐑 𝐃𝐄𝐖𝐀𝐒𝐀 𝟏𝟕+ 𝐏𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐃𝐈𝐇𝐀𝐑𝐀𝐏𝐊𝐀𝐍 𝐁𝐈𝐉𝐀𝐊 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀!! 𝐒𝐀𝐘𝐀 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐁𝐄𝐑𝐓𝐀𝐍𝐆𝐆𝐔𝐍𝐆 𝐉𝐀𝐖𝐀𝐁 𝐉𝐈𝐊𝐀 𝐀𝐍𝐃𝐀 𝐒𝐄𝐌𝐔𝐀 𝐊𝐄𝐓𝐀𝐆𝐈𝐇𝐀𝐍.







𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 𝐖𝐈𝐓𝐇𝐎𝐔𝐓 𝐏𝐄𝐑𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍! 𝐉𝐄𝐋𝐀𝐒?








Debar di jantung Barcode makin kencang.




Perasaan ini sama seperti perasaan seekor tikus yang terperangkap dalam cengkeraman kucing besar. Kucing itu tidak ingin memakannya dulu, dia lebih memilih bermain-main dengan korbannya, membuatnya kaku ketakutan, sebelum menelannya bulat-bulat.




"Ti...tidak, saya hanya sedikit lelah.."




"Kau sudah tidur seharian ini, tidak mungkin kau lelah." Jeff masih berbisik pelan di telinga Barcode.




Lalu tanpa disangka-sangka, lelaki itu menunduk makin dalam, jemarinya menyingkap lengan baju Barcode sehingga menampakkan pundaknya yang rapuh. Dengan gerakan sensual yang mengancam, lelaki itu mengecup pundak Barcode, ringan bagaikan kupu-kupu, tapi membuat Barcode gemetaran,




"Kau bisa menemaniku bercakap-cakap malam ini. Aku kesepian."




Apakah lelaki ini mabuk? Barcode bertanya-tanya.




Tubuhnya gemetar ketakutan. Ingin melepaskan diri, tetapi terhimpit oleh Jeff di pintu. Dia takut lelaki ini berbuat kasar kepadanya, karena sepertinya lelaki ini dalam suasana hati yang buruk.



From The Darkest Side // JeffBarcodeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang