The bitter truth

266 30 12
                                    






VOTE BEFORE YOU READ ~ THANKS











Note: Perubahan gender, marga, ciri visual pada beberapa karakter, serta beberapa perubahan yang dilakukan didalamnya untuk menyesuaikan dan melengkapi jalan cerita.







Warning!! Typo. Gaje.








𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆!! 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐔𝐍𝐒𝐔𝐑 𝐃𝐄𝐖𝐀𝐒𝐀 𝟏𝟕+ 𝐏𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐃𝐈𝐇𝐀𝐑𝐀𝐏𝐊𝐀𝐍 𝐁𝐈𝐉𝐀𝐊 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀!! 𝐒𝐀𝐘𝐀 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐁𝐄𝐑𝐓𝐀𝐍𝐆𝐆𝐔𝐍𝐆 𝐉𝐀𝐖𝐀𝐁 𝐉𝐈𝐊𝐀 𝐀𝐍𝐃𝐀 𝐒𝐄𝐌𝐔𝐀 𝐊𝐄𝐓𝐀𝐆𝐈𝐇𝐀𝐍.






𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘 𝐖𝐈𝐓𝐇𝐎𝐔𝐓 𝐏𝐄𝐑𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍! 𝐉𝐄𝐋𝐀𝐒?








Kimhan menggendong Barcode memasuki rumah itu. Para pelayan tampak sibuk menyiapkan segala sesuatunya, suasana begitu sibuk tidak kelihatan kalau sekarang sudah dini hari.




Lelaki itu mendudukkan Barcode di ranjangnya yang berseprai satin, lalu memberikan beberapa instruksi kepada para pelayannya.




Setelah air panas dan perban serta obat-obatan lain diletakkan, para pelayan melangkah pergi dan meninggalkan Barcode sendirian di dalam kamar bersama Kimhan.




Barcode terdiam, berusaha menggenggam jari-jarinya yang gemetaran. Dia masih mengenakan jas Kimhan yang diselimutkan di bagian depan dadanya, menutupi pakaiannya yang robek. Dia sangat ketakutan, usaha pemerkosaan yang dilakukan Bible telah menguras seluruh emosinya, dan kemudian pemandangan mayat Bible yang bersimbah darah dengan mata dan ekspresi terkejut akan selalu menghantuinya. Ditatapnya Kimhan dengan pandangan ragu.

From The Darkest Side // JeffBarcodeWhere stories live. Discover now