1.6 Siapa Enid?

32 5 0
                                    

Aku menggelengkan kepala, mencoba menenangkan diriku. Namun, aku merasa bahwa ada sesuatu yang tidak benar dengan cerita itu. Ada rasa tidak nyaman yang melilit di hatiku, dan aku merasa bahwa Enid menyimpan sesuatu yang tidak ia ungkapkan.

"Kamu tidak takut dengan cerita itu?" tanyaku kepadanya.

Enid tersenyum lembut. "Tidak. Aku datang ke sini untuk mencari tempat yang tenang, dan aku merasa bahwa hutan ini sangat menyenangkan. Tidak ada yang harus ditakuti di sini, kecuali mayat yang baru saja meninggal di hutan ini beberapa hari yang lalu itu. Aku ada dengar kabar kalau setiap malam ada suara teriakan itu darinya.

Aku tetap merasa tidak nyaman dengan cerita yang diceritakan Enid. Aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan di balik kata-katanya. Namun, ketika aku mencoba untuk menanyakan lebih lanjut, Enid dengan cepat mengubah topik pembicaraan.

"Mari kita bicarakan tentang kamu, Wednesday," kata Enid dengan senyum lembut. "Apa yang membawamu ke hutan Nevermore malam ini?"

Aku mengambil napas dalam-dalam, mencoba meredakan getaran yang terus terasa di tubuh. "Aku tertarik dengan mayat baru di hutan ini," jawabku akhirnya. "Banyak yang mengatakan bahwa pembunuhnya masih berkeliaran di sini."

Enid mengangguk. "Ya, aku juga mendengar kabar itu. Tapi jangan khawatir, Wednesday. Kita aman di sini."

Namun, Aku tidak bisa meredakan rasa cemas yang terus membayangiku. Aku merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Enid, meskipun dia terus bersikap sopan dan ramah. Aku memutuskan untuk tetap waspada.

Kami berjalan keluar dari lapangan itu dan kembali ke jalan setapak di antara pepohonan. Aku terus memikirkan cerita yang diceritakan Enid tentang kuburan itu, dan rasa tidak nyaman itu semakin kuat. Ketika kami kembali ke Jericho, suasana hatiku berubah. Aku merasakan kelegaan yang tak terduga dan gairah yang tak bisa kuduga, seolah-olah ada sesuatu yang begitu menggelora di dalam diriku.

"Apa yang terjadi padaku?" bisikku pada diriku sendiri.

Namun, Enid tidak menanggapi perkataanku, dan aku semakin curiga tentang kebenaran ceritanya tentang kuburan itu.

Ketika kami tiba di Nevermore, aku terhenti sejenak. Aku merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan, dan aku tidak bisa mengabaikan rasa takut dan perasaan anehku yang begitu kuat.

"Aku harus mencari tahu kebenaran tentangmu, Enid," bisikku pada diriku sendiri.

Aku tidak bisa mengabaikan perasaan yang tumbuh dalam diriku, dan aku tahu bahwa aku harus bertindak segera sebelum terlambat.

"Apakah kamu benar-benar bisa dipercaya?" tanyaku pada Enid dengan suara lembut, namun tajam.

Enid tersenyum, tetapi ada sesuatu yang mencurigakan dalam senyumnya. "Tentu saja, Wednesday. Aku adalah temanmu yang setia."

Namun, aku tidak bisa percaya pada setiap perkataannya. Aku harus mencari tahu kebenaran di balik ceritanya, dan aku tahu bahwa aku harus melakukan segala yang bisa kulakukan untuk mencapai tujuanku.

Keesokan harinya, aku memulai pencarianku di hutan Nevermore. Suasana hatiku tetap misterius dan getaran yang ada semakin kuat saat aku berjalan melalui pepohonan yang lebat. Aku merasakan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan di balik rimbunnya pohon-pohon itu, dan aku harus menemukan tahu apa itu.

Setelah berjalan beberapa saat, aku menemukan sebuah kuburan tua di tengah hutan. Tepat seperti yang diceritakan Enid. Namun, ketika aku berdiri di dekatnya, aku merasakan ada sesuatu yang salah.

"Kenapa ada bunga segar di atas kuburan ini?" bisikku pada diriku sendiri.

Aku merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan, dan aku harus menemukan tahu apa itu. Aku menggali tanah dengan hati-hati, dan ketika aku berhasil menemukan apa yang kucari, aku hampir terkejut.

"Aku tidak percaya ini," bisikku pada diriku sendiri.

Aku menemukan sebuah kunci kecil, yang tersembunyi di dalam tanah. Aku tidak tahu apa artinya, tetapi aku yakin bahwa itu akan membantu aku mencari tahu kebenaran di balik cerita Enid.

Ketika aku kembali ke rumahku, aku merasa bahwa ada sesuatu yang tidak kuduga. Aku merasakan ada kehadiran misterius di sekitar rumah, dan ketika aku memasuki ruang tamu, aku terkejut melihat Enid di sana.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanyaku dengan suara tajam.

Enid tersenyum dengan tenang. "Aku datang ke sini untuk menemukanmu. Aku punya sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu."

Aku merasa bahwa ada sesuatu yang tidak kusukai dalam perkataannya, dan aku harus berhati-hati.

"Apa yang ingin kau bicarakan dengan aku?" tanyaku, mencoba menjaga ketenangan.

Namun, sebelum Enid bisa menjawab, tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang janggal. Aku melihat seorang pria misterius yang berdiri di balik jendela, dan aku tahu bahwa aku harus bertindak cepat.

"Apa yang terjadi di sini?" bisikku pada diriku sendiri.

Aku tahu bahwa aku harus bertindak segera, dan aku mengambil kunci kecil yang kudapat dari kuburan tadi. Aku menggunakannya untuk membuka kotak yang disembunyikan di bawah lantai, dan ketika aku membuka kotak itu, aku hampir terkejut.

"Apa ini?" bisikku pada diriku sendiri.

Aku menemukan sebuah surat tua yang berisi rahasia besar tentang kematian seseorang di hutan Nevermore. Surat itu membeberkan bahwa pembunuh sebenarnya adalah Enid, dan aku hampir tidak percaya dengan apa yang kubaca.

"Enid adalah pembunuh?" pikirku terkejut.

Aku harus yakin dengan kebenaran yang kudapat. Aku merasa bahwa ada sesuatu yang harus kulakukan untuk mengungkapkan kebenaran di balik kematian itu. Aku harus menghadapi Enid dan meminta penjelasan darinya.

Dengan getaran hati yang semakin kuat, aku berjalan ke kamar kami dan menghadap Enid. Aku menatap matanya dengan tajam, mencari tahu kebenaran di balik ceritanya.

"Apa yang ada di dalam kotak itu?" tanyanya, mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Aku menemukan sebuah surat yang mengungkapkan kebenaran di balik kematian itu," jawabku dengan suara tegas.

Enid terlihat gugup. "Apa yang kamu maksud?"

"Aku tahu bahwa kamu yang membunuh orang itu, dan aku ingin tahu mengapa kamu melakukannya," kataku dengan suara tegas.

Enid terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata dengan suara bergetar, "Aku melakukannya karena dia merusak hidupku. Dia mencoba untuk mengambil semua yang kumiliki, dan aku tidak bisa membiarkannya begitu saja. Aku harus menghilangkannya agar aku bisa hidup dengan tenang."

Aku merasa sedih mendengar alasan itu. Aku tahu bahwa kehidupan tidak selalu mudah, tetapi membunuh seseorang tidak bisa dijadikan solusi. Aku merasa bahwa aku harus berbicara dengan polisi tentang kebenaran di balik kematian itu.

"Aku harus memberitahu polisi tentang ini," kataku dengan suara serius.

Enid terlihat gugup. "Tidak, jangan lakukan itu. Aku minta maaf atas apa yang sudah kulakukan. Aku akan mengambil tanggung jawab atas perbuatanku," kata Enid dengan suara merayu.

Namun, aku tahu bahwa aku harus bertindak sesuai dengan hati nuraniku. Aku harus memberitahu polisi tentang kebenaran ini.

"Aku minta maaf, Enid. Aku harus memberitahu polisi tentang kebenaran ini," kataku dengan suara sedih.

Enid terlihat hancur. Aku tahu bahwa keputusanku membuatnya merasa sangat sedih, tetapi aku harus mengikuti hati nuraniku. Aku harus memberitahu kebenaran yang sebenarnya, dan biarkan hukum menentukan nasib Enid.

Dengan getaran hati yang semakin kuat, aku berjalan keluar dari Nevermore Academy dan menuju kantor polisi untuk memberitahu kebenaran di balik kematian di hutan Nevermore. Aku merasa sedih dan gugup, tetapi aku tahu bahwa aku sudah melakukan yang terbaik untuk mengungkapkan kebenaran.

(Bersambung)

Wednesday and The Mystery of NevermoreWhere stories live. Discover now