Part.05. Ray. Amel . Dan Rindu.

8.1K 289 1
                                    


Vote!

Komen!

Folow akun Author!

Wajib ah!

Gak seru ah kalian yang jadi pembaca gelap!


Hapy Reading!!!


Pov: Author.

************


Wanita dengan balutan gamis dan jilbab hitam senada tengah asyik menyiram tanaman. Bibirnya sibuk bersenandung sholawat, dan sesekali memuji bunga mawar dihadapannya.

Seakan tak punya beban, wanita itu nampak berseri dan bahagia. Entah karena dia terlalu pintar menyembunyikan beban-nya atau memang tak ada beban dalam hidup-nya.

"Teh Amel, seru banget nyiramnya."

Amel, yah, wanita itu adalah Ameliya Fajrany, wanita cantik yang tengah Ray cari selama beberapa bulan ini. Amel berada didesa tempat dimana dirinya dulu tinggal sebelum ke-kota. Amel sengaja memilih tinggal sementara disana untuk menenangkan hati dan fikirannya.

"Iya, Zar. Abisnya bunganya pada bagus-bagus semua." binar Amel.

Zara.
Gadis berusia 17 tahun itu adalah anak Paman-nya Amel. Zara juga sering menemani Amel kala sendiri.

Rumah Amel memang berbeda dengan yang Paman-nya tempati. Amel sengaja memilih tinggal di rumah bekas Orangtua-nya, dulu. Lebih tepatnya, Amel tidak ingin terlalu merepotkan Paman-nya.

"Teh Amel mah suka banget yah sama bunga mawar?" tanya Zara sambil sesekali memegang bunga yang tadi Amel siram.

"Iya, Zar. Teteh suka banget. Cantik-cantik bunga mawar, mah!" seru Amel nampak semangat.

Disinilah Amel melupakan masalah-nya. Melenyapkan semua penderitaan hidup-nya. Setidaknya Amel bisa tersenyum kembali setelah sekian lama memendam luka.

Sejak kejadian dimana Amel diberi pilihan waktu itu oleh Ray, dan dimana Amel memilih pergi dari rumah lelaki itu, Amel sudah memutuskan untuk pulang ke-desa ini.

Pastinya setelah dapat restu dari Ayah dan Bunda-nya juga. Amel juga berpesan, jangan sampai ada orang yang mengetahui keberadaannya. Amel hanya ingin sendiri, memulai kehidupan baru yang lebih indah dan lebih cerah. Melupakan semua kenangan buruk yang Amel alami selama menikah dengan Ray.

Amel sempat ingin berpamitan pada Mamah dan Papah Ray. Namun niat-nya Amel urungkan kala takut jika suatu saat Ray menemukan dirinya dengan kabar dari Orangtua-nya. Dengan sangat berat, akhirnya Amel meninggalkan Papah dan Mamah Ray tanpa pamit.

"Teh Amel kok ngelamun? Mikirin apa? Hati-hati kesambet." celetuk Zara.

Oh Allah, karena asyik dengan lamunan-nya, sampai-sampai Amel melupakan keberadaan Zara disana.

"Eh nggak, Zar. Teteh nggak mikirin apapun kok, Teteh cuma lagi kagum aja sama bunga-bunga ini." jawab Amel berbohong. Mana mungkin Amel jujur pada gadis itu apa yang sedang dirinya fikirkan, kan?

Setelah berbincang cukup lama dengan Zara, akhirnya gadis itu berpamitan pada Amel. Dan setelahnya Amel masuk kedalam rumah sedang yang di bangun dengan kayu. (Panggung).

Maafkan Aku, Istriku (END) Onde histórias criam vida. Descubra agora