Part.06.mencari informasi.

5.6K 224 5
                                    


Vote, vote, dan vote.

Author gak minta lebih kok. Huhuhu, pengen nangis deh, kok kalian tega sih nggak memberikan Vote buat cerita ini!

Wajib ah!

Vote sebelum membaca!

Komentar sesudah membaca!

Dan Follow sebelum memberikan Vote dan Komen–nya.

Wajib!  Hehe




Hapy Reading!


Pov:Author.

****************


“Cari informasi sampai dapat, kalo seandainya kamu dapat informasi dimana keberadaan Istri saya, saya kasih bonus, kamu!”

Tut ... tut ...

Setelah mengatakan itu pada orang kepercayaan–nya, Ray kembali duduk dikursi kebesaran–nya. Memikirkan kembali cara apa yang dapat iya lakukan agar secepatnya mendapatkan sedikit celah keberadaan Amel.

Rasanya sudah tak bisa ditahan lagi kerinduan dihati Ray pada Amel. Rindu akan senyuman–nya, penyambutan–nya kala Ray pulang kerja, dan ... ah gila, masih banyak lagi yang Ray rindukan dari sosok itu.

Tak peduli berapa banyak uang yang harus Ray keluarkan untuk meminta orang mencari keberadaan Amel. Nyatanya Ray sedikit kewalahan jika tidak dibantu mereka.

Hari ini, tepat 4 bulan kepergian Amel. Dan apakah kalian tau? Clara sudah tidak pernah menampakan dirinya dihadapan Ray. Ah rasanya beban Ray sedikit berkurang.

Ah benar, kah?
Ray menganggap wanita yang dulu sangat iya cintai itu sebagai beban?

Yup, betul sekali, baginya Clara hanya beban, sekarang. Saat ini, Amel–lah yang menjadi cinta sekaligus harta berharga–nya. Namun sayangnya, harta dan cinta itu kini entah dimana.

“Mel ... gue rindu lu!” gumam Ray mengacak rambutnya prustasi. Entah pada siapa Ray berbicara, yang pasti saat ini Ray sangat prustasi memikirkan dimana keberadaan wanita–nya itu.

“Gue sendiri Amel, gue sendiri disini, gue gak punya temen. Gue ... gue rindu.” lirihnya menundukan pandangan dan memejamkan mata–nya.

Oh Allah, berat sekali rasanya Ray menjalani hari-hari tanpa seseorang disisi–nya untuk memberikan semangat padanya.

“Kapan gue bisa kaya dulu lagi, ya? Punya Sahabat, punya Orangtua yang sayang dan peduli sama gue, dan ... punya Istri yang selalu ada buat gue. Meski ... keberadaan–nya gak pernah gue anggap! Kapan yaa Allah? Aku cape, aku nyesel, aku ... aku mau perbaiki semuanya.” Ray menarik nafas untuk kembali bersuara. Nafasnya sakit kala mengingat kehidupan–nya saat ini. Tak ada kebahagiaan didalam–nya. “Tapi gimana aku memperbaiki semuanya kalo orang yang aku sakiti aja gak ada disini. Yaa Allah, Ray gak kuat!” lanjutnya dengan lirih.

Ternyata benar, penyesalan selalu datang di akhir cerita. Yah, Ray sedang merasakan–nya. Ray menyesal kala semuanya sudah terlambat.

Lantas, apa yang harus Ray lakukan saat ini selain mencari Amel?

Tok ... tok ... tok.

Maafkan Aku, Istriku (END) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora