1.4 Kembali Bersuara

46 22 7
                                    

✧Assalamualaikum✧

Hai hai, apa kabar kalian?

Happy hari ini??

Semoga selalu baik-baik saja, yaa

RUANG LAIN kembali nih!! Harap kalian betah berlama-lama menyelam dalam narasi kali ini.

Makasih untuk kalian yang sudi luangkan waktunya untuk sekedar melirik halaman ini.

Langsung follow untuk kalian yang bersedia aku dan kamu menjadi teman, dan bergabung dalam universe lain!!

OKE, KALIAN SIAP UNTUK MENJELAJAH UNIVERSE LAIN YANG SATU INI??!

Yuukkk.. Langsung aja, happy reading!!

°°°°°

Malam ini, ruang belajar milik Keluarga Raichandra terlihat lebih ramai dari biasanya. Karena sekarang tidak hanya Ar dan Al yang belajar di sana. Melainkan ada Ken dan dua teman Al, siapa lagi kalau bukan duo judes dan gila, Arsen dan Juna.

Ar, Ken, dan Arsen sedang sibuk mengerjakan lembar latihan soal yang telah diberikan. Sedangkan Al dan Juna, sudah seperti seonggok makhluk yang tidak berguna di sana. Kedua pemuda itu malah asik melahap berbagai camilan yang sudah disiapkan.

"Kalian sudah selesai mengerjakan?" tanya Pak Alfis menatap tajam pada dua orang yang mulutnya penuh dengan kentang goreng.

"Ck belumlah... lagian kenapa Bapak lagi sih yang ngajar?" Al malah balik bertanya.

"Kamu tidak suka saya yang ngajar?"

"Nggak!!!" teriak Al dalam hati, sungguh ingin sekali Al berteriak dengan keras sekarang.

"Biasanya Bu Guru cantik itu yang ngajar"

"Guru cantik siapa Al?" tanya Juna.

"Itu pokoknya.. Bu Guru cantik, baik, lemah lembut, nggak pernah marah-marah, nggak kayak yang satu ini" bisik Al pelan namun masih dapat didengar, dengan sedikit melirik Pak Alfis.

Pak Alfis hanya bisa terus beristighfar dan terus bersabar, dengan pelan Pak Alfis menjelaskan "Bu Alya dipindah tugaskan disebuah panti asuhan, sekarang sudah tidak mengajar murid-murid seperti biasanya tetapi mengajar anak-anak panti di sana"

Ar yang mendengar itu sontak menghentikan kegiatan membacanya, beralih menghadap Pak Alfis berniat untuk bertanya.

"Panti asuhan mana, Pak? Kalau boleh tahu" tanya Ar dengan sopan.

"Salah satu panti asuhan yang sudah berkerja sama dengan Group Lingkup Belajar" Pak Alfis menjeda sebentar ucapannya, berusaha mengingat nama panti asuhan yang dimaksud "kalau tidak salah, Panti Asuhan Mentari"

"Kenapa, Ar?" tanya Ken menyadari ada keanehan pada Ar.

"Nggak" Ar kembali pada lembar latihan soalnya.

"Kalian berdua, kerjakan soalnya jangan makan terus. Jika ada yang belum dimengerti silahkan ditanyakan"

"Ehemm.. kalau boleh jujur sebenarnya saya tidak paham sama sekali bagaimana caranya menjawab soal ini, Pak" Juna dengan kikuk berujar pelan. Reflek, sekarang semua mata tertuju padanya. Menatap tajam, membuat pemuda itu merasa terintimidasi.

"Ohhh... ya ya saya paham, Pak. Tinggal dicoret gini kan Al?" dengan gugup Juna berbisik pada Al.

"Lama-lama hidup lo yang dicoret!" jawaban Al membuat Juna meringis seketika.

RUANG LAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang