1.9 Hari Pertama

24 8 0
                                    

✧Assalamualaikum✧

Hai hai, gimana kabar kalian?

Happy hari ini?? Apapun yang terjadi semoga selalu baik-baik saja

Selalu jaga kesehatan yaa..

RUANG LAIN kembali nih!! Harap kalian betah berlama-lama menyelam dalam narasi kali ini.

Makasih untuk kalian yang sudi luangkan waktunya untuk sekedar melirik halaman ini.

Ini memang cerita pertama Dyy, tapi semua yang sudah dimulai di sini pasti akan Dyy suguhkan dalam sebaik-baiknya sebuah kisah.

Jadi, diharapkan kalian bisa ambil sisi baiknya dan tinggalkan yang buruk.

Langsung follow untuk kalian yang bersedia aku dan kamu menjadi teman, dan bergabung dalam universe lain!!

OKE, KALIAN SIAP UNTUK MENJELAJAH UNIVERSE LAIN YANG SATU INI??!

Yuukkk.. Langsung aja, happy reading

°°°°°

Pagi hari, Zaqyra tidak bangun seperti biasa. Gadis itu sudah dibangunkan sejak pukul empat pagi oleh sang nenek. Katanya cucunya itu harus siap-siap karena hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah. Nenek Fena sepertinya lebih antusias daripada Zaqyra sendiri. Dari tadi wanita itu terus meminta cucunya berputar-putar didepannya, hanya untuk memastikan apakah ada yang kurang dari penampilan sang cucu. Padahal jelas-jelas seragamnya sudah lengkap, kerudungnya juga sudah dirapikan berkali-kali.

"Gimana kalau tambah pin ini, Qy?" belum ada jawaban Nenek Fena langsung saja menyematkan pin bunga di kerudung Zaqyra.

"Nah cantik, coba hadap sana Nenek mau pastiin lagi"

"Putar sedikit Qya.."

"Yang semangat dong, kan mau sekolah"

"Gimana mau semangat, dari tadi Nenek suruh putar putar terus, kalau Qya pusing terus pingsan gimana?" tanya Rey jengah menarik Zaqyra duduk di ruang makan.

Benar, pemuda ini sudah lebih dari satu minggu berturut-turut menginap di rumah ini. Alasannya, karena ingin menemani sang adik kesayangannya itu pastinya.

Kesayangan? Apa kata itu pantas untuk seorang Zaqyra??

"Mau lauk apa Qy?"

"Ini ayam, ikan, sayur, harus kamu habisin semua!"

"Oh ya, buah, sebentar Abang potongin sebentar"

Sekarang gantian Rey yang cerewet, pemuda itu sibuk mengisi piring di depan Ara dengan berbagai lauk.

"Ini kotak bekalnya, nanti dimakan ya, jangan makan sembarangan..."

Zaqyra mengangguk menerima kotak makan itu dan memasukkannya dalam tas.

Setelah sarapan yang sedikit ricuh, kini hanya tinggal berangkat, tetap saja ricuh.

"Nenek ikut!"

"Nenek di rumah aja sama Kakek, ya?"

"Siapa bilang? Kakek juga mau ikut nganter kok"

"Ayo Qya"

Dan akhirnya, ketiganya pergi masuk ke mobil. Padahal hanya mengantarkan ke sekolah saja, seperti Zaqyra akan pergi perang saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUANG LAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang