04

370 44 20
                                    

"sepertinya, kau mulai akrab dengan siswa itu?" Yongbok sedikit terkejut dengan kehadiran Abin di sebelahnya.

"Iya, sebenarnya aku tidak rela. Tapi, ini demi kita semua. Aku akan menggunakan cara halus seperti yang di katakan Chris." Abin mengangguk setuju lalu memberikan kunci mobil pada Yongbok.

"Besok, kau yang menyetir. Ya, kita malaikat tidak seharusnya begini. Tapi takdir seakan mempermainkan kita. Jadi, kita tidak salah total untuk sedikit kejam menghadapi takdir ini."

Peter yang tadinya ingin ikut duduk bergabung bersama Abin dan yongbok malah mengurungkan niatnya karena Chris dan lainnya kini sudah datang ke arah nya. Sontak saja atensi yongbok dan Abin kini tertuju pada Chris.

"Tiba tiba saja aku terpikir kan suatu hal. Yongbok, pada saat kejadian beberapa tahun yang lalu kau melihat DIA. Apakah ada orang lain di sana?"

Yongbok kini menautkan kedua alisnya pertanda sedang berpikir panjang mencoba mengingat kembali memori lama nya.

"Aku melihat ada seorang gadis bersama nya. Hanya itu saja, selain itu darah. Selang berapa lama kemudian ada banyak masyarakat yang mulai membantu nya. Kenapa Chris?"

Chris merasa sedikit aneh, tapi dengan segera dia menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya kepikiran. Bagaimana bisa benda berharga milik kita ada pada anak itu."

Perkataan Chris barusan sukses membuat yang lain ikut berpikir panjang.

"Nanti akan ku tanya jika ada kesempatan. Seperti nya dia mudah untuk di tanyakan sesuatu." Peter mengangguk setuju dengan perkataan dari Yongbok.

"Nah! Bener! Dia kan pendiam!! Sopan juga." Sam mengendikkan bahu nya lalu pergi begitu saja.

"Ku harap para senior tidak menghukum kita seperti DIA." Ucapan Sam membuat tekat semua yang ada di sana menjadi semakin bulat.

Mau tidak mau. Seungmin harus mengembalikan apa yang memang milik mereka. Walau nyawa Seungmin yang tidak bersalah akan menjadi taruhannya.

"Oh ya. Kalau ku perhatikan siswa siswi di sekolah itu, rata rata fans kita Chris. Kalau kita gegabah menyakiti Seungmin tanpa berpikir panjang. Bisa bisa kita malah terkena imbas nya. Kau tahu kan apa yang terjadi jika banyak manusia membenci kita? Ku harap kau tak melupakan itu!"

Chris baru saja terpikirkan hal itu. Beruntungnya Abin kini cepat tangkap dengan kondisi mereka saat ini.

"Kau benar. Seungmin sangat akrab dengan SIRKEL Lucas yang merupakan fans berat kita. Aku benar benar hapal dengan mereka karena seringnya mereka muncul di layar."

Yongbok sedikit merinding mengingat betapa kuatnya fanboy di kelas nya itu. Terutama geng Lucas.

"Kini fokuskan layarnya menjadi dua. Satu untuk publik, satunya khusus Seungmin. Karena misi kita terbagi dua untuk saat ini. Selain kita harus mengawasi Seungmin, kita juga harus waspada. Cepat lakukan!"

Mereka semua berpencar meninggalkan Chris sendirian di sana yang sedang memikirkan cara terbaru untuk melengkapi rencananya.

"Lucas ternyata berbahaya." Gumam nya sambil mencoret sebuah buku yang berisikan sebuah rencana terbaru.
.
.
.
.
Lucas dan kedua temannya itu sedang sibuk dengan acara memodifikasi motor nya. Di sela sela kegiatan yang berguna pada malam hari ini, Mark tiba-tiba membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Gw tadi lihat sesuatu sepulang sekolah."

Sontak saja tangan Lucas yang tadi nya sedang memperbaiki motor nya itu terhenti.

"Lihat apaan Mark?" Ji-Sung pun ikutan berhenti lalu mendekati kedua temannya itu.

"Siswa siswa baru itu mengelilingi Seungmin. Gak tahu kenapa gw merasa mereka kek mengincar Seungmin gitu." Lucas mengangguk saja lalu meletakkan kain lap ke atas meja.

"Kalo mereka mengincar Seungmin, ya bagus donk. Seungmin akan banyak pacar kalau gitu. Gw gak akan khawatir lagi sama rakyat yang satu ini."

"Iya sih, bener kata Lucas." Ji-Sung yang tadinya ingin kembali ke motor nya malah tidak jadi karena perkataan dari Mark.

"Bukan gitu. Mereka terlihat bukan menyukai Seungmin gitu. Gw takut tuh temen sekelas kita kenapa Napa. Aneh nya lagi, di ujung sana tepat nya di kelas  IPS 1. ada sosok lain yang memperhatikan mereka juga kek memperhatikan gw. Aneh gak sih? Kita gak pernah gini sebelum nya."

Langkah Ji-Sung pun berhenti, Lucas juga ikut terkejut mendengarnya.

"Apa maksud lu? Jadi siswa baru itu ingin berniat jahat ke Seungmin, tapi ada orang lain lagi yang ternyata mengawasi mereka semua?! Lu tahu gak siapa orang itu selain siswa siswa baru?"

Mark menggelengkan kepalanya lalu ekspresi wajahnya berubah menjadi sendu.

"Maaf guys. Gw gak tahu karena gw langsung lari saat mata orang itu menatap gw. Gw takut tuh orang teriak lalu memberitahu tuh siswa baru kalo gw ada disitu. Tapi, gw tahu yang mana anak nya. Gimana cas? Lu kan janji bakal melindungi kelas kita. Masa iya, kita biarkan Seungmin? Gitu gitu kalo dia gak ada, gak seru kita di kelas." Di saat ini yang bisa di lakukan Lucas hanya lah diam dan berpikir panjang.

"Tapi, menurut gw gak apa sih selagi mereka gak terang terangan ganggu Seungmin. Lagi pula Seungmin tuh orang nya males doank. Lu inget kan kejadian beberapa bulan yang lalu? Sampe nangis tuh anak. Sekarang tugas kita adalah memantaunya. Lalu berhati-hati dengan siswa misterius itu."

Selagi Mark dan Ji-Sung berdiskusi, Lucas masih hanyut ke dalam pemikirannya sendiri.

'aku akan melindungi semua yang tidak bersalah. Walau MV number one, Seungmin tetap lah bestie ku.'

Di ujung sana ada dua orang yang memperhatikan kegiatan Lucas dan temannya.

"Kau lihat? Ku rasa tugas para junior mu tidak akan mudah. Seperti yang ku alami dulu. Ku harap tugas kau kali ini juga tidak mudah. Karena kalau kau terlena, posisi mu akan lenyap dan pindah ke alam bawah sebagai hukuman abadi."

Sosok itu tersenyum miring sambil menggoda sosok yang berada di sebelahnya.

"Kau jangan meremehkan ku. Kau gagal karena misi mu itu memang tidak berumur panjang. Kau juga egois, sedangkan aku tentu saja tidak. Tapi, aku tidak menyangka. Seseorang yang menjadi takdir dan misi ku itu adalah seseorang yang teliti."

"Tidak, kau khawatir kan saja junior mu yang bodoh bodoh itu. Menyadari suatu hal saja tidak bisa. Malah ingin menjadi malaikat tingkat atas? Lebih baik mereka ikut saja dengan ku. Tidak ada tugas atau pun misi."

"Ikut dengan mu yang ada hanya kecemburuan. Karena pasangan mu telah tiada akibat kesalahan diri mu sendiri. Malang sekali."

Hilangnya sosok itu membuat angin berhembus kencang.

"Kau salah. Justru aku membantu jenior mu yang tidak tahu arah karena kalian hanya mementingkan diri kalian sendiri." Gumam nya lalu ikut menghilang bersama dengan angin yang berhembus di tengah malam ini.

"Cas!! Ayo tutup garasi nya. Angin kuat bet anjir dah kek bencana bumi." Mark misuh misuh sendiri. Sedangkan Lucas dengan malasnya menuruti permintaan dari temannya itu.

"Besok akan ku mulai."
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini v:

You | | Kim Seungmin x All Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang