24. Tidak Diterima?👣

32 6 0
                                    

Anak-anak Devils Angel telah berkumpul menunggu kedatangan Bumi di markas mereka menyiapkan minum serta cemilan karena akan ada tamu spesial yang datang ke markas mereka.

"Guys" sapa Bumi yang berjalan sendiri ke dalam markas.

Erthan mengerutkan keningnya "dimana tamu yang lo maksud itu?".

"Bang masuk" ucap Bumi menyuruh Biru masuk.

Ini pertama kali dalam hidup Biru memasuki markas Devils Angel dan berteman dengan teman-teman Bumi.

Semua diam mematung dengan pertanyaan masing-masing dalam benaknya.

"Siapa dia?" tanya Andri membuka suara.

"Nathaniel Biru Erlangga" tutur Biru memberi tahu.

"Gue udah tau" balas Erthan malas "ngapain lo disini" hardiknya sinis menatap Biru.

"Dia abang gue, gue yang ajak dia kesini" Bumi menjawab pertanyaan yang yang di lontarkan Erthan kepada Biru.

"Ngapain lo bawa dia ke sini?" tanya Erthan sinis. Rautnya sangat tidak bersahabat Erthan tidak menyukai keberadaan Biru di markas Devils Angel.

Bumi berjalan menuju kursi dan menyandarkan kepalanya di kursi tersebut sekilas dia memijat pangkal hidungnya untuk meredakan pening di kepalanya akibat terlalu banyak pertanyaan yang Erthan lontarkan.

"Tutup mulut lo" ucap Laut menatap tajam ke arah Erthan karena sedari tadi tidak berhenti bicara "kasih waktu dia buat istirahat lo bukan wartawan tapi banyak banget pertanyaan lo".

"Ethan mah bukan wartawan dia mah pengacara" ucap Reyga sambil melempar kulit kacang ke wajah Erthan.

"Pengangguran banyak acara" timpal Rakha menanggapi ucapan Reyga.

Sontak mereka semua terbahak-bahak hingga satu ruang markas di penuhi tawa anak-anak Devils Angel.

"Guys" Bumi kembali membuka suara setelah di rasa pusing nya sedikit berkurang.

Anak-anak Devils Angel dan Biru kompak memalingkan pandangan ke arah Bumi.

"Apa?" tanya Laut datar tanpa ekspresi memang anak Devils Angel yang satu ini mukanya sangat amat lempeng.

"Abang gue boleh gabung sama Devils Angel?" lirih Bumi dengan suara parau.

"Gak" tolakan mentah itu berasal dari mulut Erthan dia tidak suka jika Biru masuk ke Devils Angel terlebih lagi Erthan tau bahwa Viru pernah akan mencelakai Bumi namun dia berhasil menggagalkan rencana Biru.

"Kenapa?" Bumi menatap ke arah erthan bingung kini dia sudah bangun dari sandarannya.

"Ada satu alasan gue gak mau dia masuk ke dalam geng kita" ucap Erthan tak menyetujui Biru gabung di gang nya.

"Apa?" tanya Andri penasaran yang sedari tadi hanya berdiam diri saja.

"Gue gak mau dia nyelakain Bumi lagi" ucap Erthan terus terang.

"Gue pernah liat dia mau hadang Bumi pas pulang dia ngikutin Bumi dari belakang tapi di tengah jalan gue berhasil cegat dia dan akhirnya Biru milih balik" lanjut Erthan menunjuk Biru.

Semua tatapan tajam mengarah ke arah Viru yang terdiam mematung.

"Bener bang?" tanya Bumi tak percaya.

"Ya gue memang ngikutin Bumi waktu itu, tapi gue cuma mau kenal sama dia aja lagian dia kan adek gue jadi gue harus kenal sama dia kan" Biru mencoba menjelaskan kejadian saat dia membuntuti bumi waktu itu memang dia tidak berniat untuk jahat kepada Bumi pada saat itu dia hanya ingin berkenalan dengan cara baik-baik.

Erthan tertawa hambar "alasan, lo sempet benci kan sama Bumi?". Pertanyaan yang menohok sampai ke ulu hati Biru kalah telak Erthan tidak memberikan celah untuk dirinya membela diri.

Betapa terkejutnya Biru saat Erthan mengatakan itu bagaimana Erthan bisa tau Biru sempat benci kepada saudara kandungnya itu.

Bukan hanya Biru tetapi semuanya terkejut dengan penuturan Erthan kali ini nampaknya Erthan berbicara dengan serius tidak ada raut bercanda dari wajahnya itu.

"Lo gak bisa jawab kan?" ucap Erthan dengan seringainya.

"Jaga bicara lo!" sentak Bumi "benci atau enggak itu bukan urusan lo Than lo gak berhak ikut campur sama masalah keluarga gue, gue mohon sama lo jangan terlalu jauh mencampuri urusan keluarga gue".

"Lo harus tau dia itu datang buat balas dendam, dia gak rela liat lo bahagia sama tante Arumi dan om Nino lo pikir kecelakaan yang nimpa orang tua lo kecelakaan biasa? Enggak bego dia sengaja nyuruh orang buat putusin kabel remnya!" jelas Erthan tak dapat menahan amarahnya sehingga dia membocorkan semuanya "lo pikir selama ini gue diem? Enggak gue bantu ungkap alasan kematian tante Arumi sama om Nino".

Betapa terkejutnya Biru dengan yang lain ketika Erthan tahu kejadian yang menimpa kedua orang tuanya Bumi dua tahun yang lalu.

"Lo tau dari mana Than" tanya Andri penasaran. Lagi-lagi dia bertanya Andri memang nampak bingung saat ini otaknya tidak bisa mencerna dengan benar perkataan yang terlontar dari mulut Erthan.

"Lo jangan asal bicara Than" timpal Laut memperingati.

"Mending lo diem Than kalo cuma bicara omong kosong" titah Rakha menyuruh Erthan diam.

"Gue dah cari tau cuma dengan arahan Bumi bahwa ada kejanggalan tentang kecelakaan yang buat orang tuanya meninggal karena pihak bengkel yang menangani mobil om Nino katanya kabel remnya diputus dengan sengaja menggunakan tang" tutur Erthan. Erthan tidak sebodoh itu untuk tidak mencari tahu kebenaran nya sudah satu tahun ini dia menghabiskan waktu untuk mengungkap semuanya namun sayang yang Erthan ungkap belum sepenuhnya karena kecelakaan itu memang murni kecelakaan.

Reyga dan Bumi hanya diam membisu.

Bumi kini tak dapat menopang tubuhnya lagi badannya terasa lemas setelah Erthan membeberkan semuanya dia syok sekaligus tak menyangka Viru mampu melakukan semua itu.

"Yang gue heranin kenapa lo bisa lakuin itu sama orang tua lo?" tanya Erthan mengintrogasi Biru.

"Gue" hanya itu yang keluar dari mulut Biru.

"Jawab" sentak Bumi "kenapa lo lakuin ini sama orang tua gue, karena lo gue jadi anak yatim piatu".

"Maafin gue Bum" Biru bersimpuh di hadapan Bumi dengan air mata yang sudah membasahi pipinya "gue lakuin itu karena gue iri sama lo Bum mereka bahagia tanpa mikirin perasaan gue yang kangen kasih sayang mereka".

"Lo egois! Lo udah di adopsi sama keluarga kaya bahkan mereka juga sayang sama lo bang dan lo bilang lo iri sama kehidupan gue? Dimana otak sama hati nurani lo" Bumi terjatuh di hadapan Biru kakinya terasa lemas tak bertenaga "lo sadar gak karena keegoisan lo, lo udah renggut kebahagiaan dan dunia gue, lo gak tau sehancur apa gue tanpa mereka lo enak masih punya orang tua angkat yang udah nganggap lo kaya anak kandung sedangkan gue?" air mata Bumi mengalir deras membasahi pipinya "gue udah gak punya siapa-siapa buat gue jadiin rumah untuk pulang" begitu menyakitkan bukan orang yang Bumi cintai harus meninggalkan dia di tangan kakak kandungnya sendiri.

"Gue mohon maafin gue" mohon Biru kepada Bumi dia tak menyangka bahwa rahasianya akan terbongkar secepat ini padahal dia dan Bumi baru dekat sekarang ini dan harus terpisah karena rahasia yang sudah Biru kubur dalam-dalam.

"Gue gak bisa maafin orang yang udah nyebabin orang tua gue meninggal" Bumi segera bangkit dan meningalkan Biru yang masih bersimpuh di lantai.

Satu persatu anak Devils Angel meninggalkan markas dengan perasaan kecewa dan amarah yang mereka simpan dalam hatinya setelah Bumi percaya kepada Biru lantas Biru menaburkan serpihan kaca di bawah yang terinjak oleh kaki Bumi.

Biru mengacak-acak rambutnya kasar dia tidak tau apa yang harus dia lakukan saat ini.

𝓓𝓲𝓪 𝓔𝓻𝓵𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪 - 𝓒𝓱𝓪 𝓮𝓾𝓷 𝔀𝓸𝓸Where stories live. Discover now