34. Ujian Hidup dan Ujian Sekolah👣

17 3 0
                                    

Jangan pernah memberi warna kepada orang yang suka warna hitam karena akan sulit meyakinkan lalat bunga lebih Indah dari sampah.

Darrel Bumi Erlangga

Siswa dan siswi Smkn 26 Jakarta sedang melaksanakan ujian akhir semester

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siswa dan siswi Smkn 26 Jakarta sedang melaksanakan ujian akhir semester.

Tahun ini Bumi dan teman-teman nya melaksanakan ujian untuk kenaikan kelas. Mereka tinggal satu tahun lagi bersekolah di smkn 26 Jakarta tidak terasa tahun depan mereka akan melanjutkan kuliah demi mencapai cita-cita masing-masing.

~Kelas~

Bumi berjalan dengan santai ke dalam kelas duduk dengan anteng di bangku di wajahnya terpancar kebahagiaan serta tidak ada rasa takut memulai ujian sekolah ini.

Erthan menggaruk kepalanya yang terasa gatal dia menatap heran ke arah Bumi nampaknya Bumi tenang-tenang saja menghadapi ujian sekolah. "Bum, lo gak sakit kan? Lo ko bisa sesantai ini".

Bumi menatap dingin ke arah Erthan dan dengan sedikit seringai yang mengerikan "gue udah belajar kali" balasnya santai dia menyandarkan kepalanya ke kursi dengan tumpuan tangan sebagai bantal.

"Hah" Erthan bengong mendengar penuturan Bumi sejak kapan anak Devils Angel mau belajar selain Rakha, apakah Bumi sedang kerasukan? "Lo siapa?" tanya Erthan ambigu.

"Gue Darrel" balas Bumi santai dengan mata terpejam.

"Darrel?" heran Erthan.

"Ya karena cuma Darrel yang mau belajar kaya gini" jawab Bumi kini dia kembali ke posisi yang pertama.

"Oh" Erthan meng oh paham namun masih bingung juga.

Bumi mengeluarkan buku paket Matematika serta buku catatan kosong yang sengaja dia siapkan untuk latihan soal sebelum di mulainya ujian dia akan menghafal beberapa rumus dan memberikan soal latihan agar pas mengerjakan dia dengan mudah.

Erthan hanya menatap Bumi dengan mulut yang menganga jika tidak segera di tutup niscaya lalat akan masuk kedalam mulutnya itu.

Andri datang dengan muka yang di tekuk lesu perhatian Erthan teralihkan dari bumi kini dia menatap Andri tak kalah heran.

Andri duduk di bangkunya dia langsung menidurkan kepalanya di meja dengan tangan sebagai bantalan.

Erthan mendekat ke arah Andri dia duduk di depan meja andri. Erthan menepuk pundak Andri pelan dan Andri menatap malas ke arah Erthan dia kembali menaruh kepalanya di antara lipatan tangan.

𝓓𝓲𝓪 𝓔𝓻𝓵𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪 - 𝓒𝓱𝓪 𝓮𝓾𝓷 𝔀𝓸𝓸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang