2

90 43 161
                                    

pertemuan singkat adalah seleksi paling hebat dalam mencintai.

~ Pelangi.

"Pell ... pelangii," teriak Dea dari luar terus terusan memanggil Pelangi.

"Eeh, Dea, hayuk masuk dulu," ucap ibu Pelangi membukakan pintu.

"Udah tan gak usah, aku nunggu di luar saja, soalnya mager aku tan buka sepatu lagi," Dea duduk di kursi luar yang telah disediakan.
Selain itu ibu pelangi juga menemani, Dea disana. Keduanya sempat mengobrol rendom sebentar, sampai Pelangi selesai.

"Pel, kamu lama amat, nih Dea udah nungguin," cetus ibu Pelangi.

"Ia mah, tadi air di kamar mandi gak nyala," pelangi mengambil sepatunya di rak luar, ia kemudian duduk di bawah sambil mengikat tali sepatu.

"Halah kamu ini alasan saja ya, udah buru nanti kalian berdua telat lagi. Apa lagi kamu, dan Deakan beda sekolah.

"Ia, ia," pelangi mengikat tali sepatu buru buru.

"Selesai," Pelangi menyalim ibunya, begitu pun dengan Dea.

Meski pun sekolah keduaya berbeda tetapi tidak menjadi halangan buat mereka untuk saling jemput menjemput bergantian setiap harinya.

Sampailah di sekolah Pelangi.

"Makasih, De," Pelangi tersenyum lebar di depan wajah sahabatnya itu.

"Ia sama sama."

"Eeh bentar, De pulang sekolah nanti nongkrong yok, ada yang mau gw ceritain ke elu," cetus Pelangi semangat buat bergibah.

"Gaslah, nanti gw jemput elu," keduanya pun berpisah karena sekolah mereka yang berbeda, jadi selama waktu sekolah buat mereka tidak ada waktu untuk bermain, jadi setelah pulang sekolah, dan malam hari itulah saat dimana mereka berdua bersama.

Pelangi melanggahkan kakinya untuk membuka pintu, ia melihat salah seorang lelaki yang sedang melakukan perundungan.
Lelaki itu menyudutkan korban ke tembok, tangannya sudah hampir mendarat ingin menonjok wajah korban, namun karena Pelangi datang ia tak jadi melakukannya.

"Cuuwih," lelaki  tadi berludah kehadapan korban.

Meski pun pelangi tak menengur, atau tak ikut campur dalam urusan ini, lelaki tak mau terlihat bajingan dihadapan Pelangi.

Di kelas 11 Ips2, Periwa. Ada 4orang siswa yang unggul dan terkenal di sekolah ini, salah satunya.

Oana      :       gitaris blue

Daimen :       dramben yang ahli dalam memukul dram anggota blue

Pelangi  :       Seorang siswa tercantik di sekolah itu, bahkan kakak kelas banyak yang suka samanya.

Arvio      :       Yang pertama paling ditakuti, disegani, vokalis blue memiliki suara lembut, dan sopan pada saat masuk ketelinga. Bukan hanya itu bahkan papa Arvio sangat berpengaruh dalam sekolah, banyak yang disumbangkan papanya untuk pembangunan sekolah, dan lain lain. Tetapi bukan hanya itu, Arvio adalah anak yang selalu melakukan perundungan, bahkan kakak mau pun adik kelas banyak yang menghindari interaksi kepada Arvio, mereka takut jika harus berhadapan dengan Arvio, bisa bisa fisik merekalah yang terluka.

Dia tua asa (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang