THIRTEEN

648 55 2
                                    

Sorry for the typos

Happy reading

______________

"Tunggu!"

Aileen menghentikan larinya, ia terdiam di ambang pintu. Lalu menolehkan sedikit kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Aileen pada yunan yang tadi menghentikannya.

"Kurasa dia sudah tidak ada di tempat sebelumnya. Kau akan mencarinya kemana."

Aileen diam tak menjawab. Setelah mendengar suara blueberry tadi, ia mencoba telepati tapi tidak bisa. Aileen merasa sedih karena bisa bisanya dia lupa tentang blueberry, dia benar-benar ceroboh.

"Aku bisa membantumu." Ucap Yunan tiba-tiba.

Rocky yang melihat keduanya hanya diam membisu karena bagaimanapun dia hayalah orang biasa dan sepertinya tidak akan bisa membantu apapun. Tidak seperti Aileen maupun Yunan yang memiliki kemampuan.

"Caranya?"

"Sekarang kau tau kalau aku terkena kutukan dan jika kutukan itu hilang maka akan dengan sangat mudah untuk menemukannya." Jelas Yunan.

"Begitukah?"

"Ya, mata ini akan sangat berguna untukmu."

Aileen berpikir sejenak. Bagaimanapun Aileen masih belum tau tentang dunia ini. Jika ia gegabah bisa saja hal itu mendatangkan masalah.

"Baiklah. Tapi bisakah kau ceritakan awal mula kau terkena kutukan itu?" Tanya Aileen dengan kembali mengambil posisi duduk.

"Tentu tapi mungkin ini akan menjadi cerita yang panjang."

"Tak apa. Untuk mendapatkan sebuah jawaban, kita harus mengetahui pertanyaannya terlebih dahulu." Ucap Aileen.

"Baiklah. 12 tahun yang lalu ketika aku berusia 13 tahun, saat itu....." Yunan pun mulai menceritakan masa lalunya.

Flashback

"Ibu..." Panggil seorang anak pada wanita paruh baya yang sedang menyiram bunga.

Wanita itu menolah kebelakang ketika ada seseorang yang memanggilnya. Ia dapat melihat anaknya sedang berlari kearahnya dengan melambaikan tangan kecilnya itu.

"Kenapa sayang?" Tanya sang ibu dengan lembutnya.

"Ada yang ingin aku ceritakan."

"Cerita apa?"

"Jangan di sini ibu, ayo kita masuk kedalam." Ucapnya sembari menarik lengan sang ibu.

"Ya ampun, Yunan pelan - pelan." Yunan tak mengindahkan ucapan ibunya, ia terus menarik lengan ibunya hingga masuk ke dalam rumah mereka.

Setelah masuk Yunan pun melepaskan lengan ibunya.

Melihat anaknya yang terlihat gelisah, Marie ibu dari Yunan pun mengelus kepalanya agar sang anak tenang.

Dirasa sudah tenang, Marie pun bertanya. "Yunan sayang, kenapa menyuruh ibu masuk? Ada yang mau di ceritakan pada ibu?" Tanya Marie dengan halusnya.

"Ibu... Sesuatu yang aneh terjadi padaku."

"Sesuatu yang aneh?"

"Saat bermain tadi tiba-tiba ada suara aneh terdengar dan seketika aku melihat warna aneh di setiap tubuh orang. Ibu apakah aku menjadi aneh?" Tanya Yunan pada sang ibu dengan suaranya yang lirih.

AILEEN'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang