Bandung Bondowoso dan Remaja-remaja Jatuh Cinta

1.5K 261 117
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen

Yuk absen dulu pakai emot bias

*
*
*

Perlu diingat, Pak Ginan tuh tipikal orang yang tidak pernah main-main dengan ucapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlu diingat, Pak Ginan tuh tipikal orang yang tidak pernah main-main dengan ucapannya.

Seperti yang pak Ginan katakan di grup WhatsApp Setan Alas kemarin, hari ini, tepatnya beberapa saat setelah bel istirahat pertama berbunyi, guru itu muncul di ambang pintu dengan Canon Eos Kiss III yang terkalung di lehernya. Tapi sepertinya pak Ginan datang di waktu yang kurang tepat. Sebab wajahnya yang secerah lampu bohlam Philips 50 Watt, sangat kontras dengan wajah mendung kedua belas dedemit peliharaannya.

"Jangan bubar dulu." Pak Ginan berkata sembari melangkah masuk ke kelas yang kontan bikin anak-anak itu mendesah kecewa karena harus menunda istirahat.

"Ck! Bapak, kok, munculnya sekarang, sih?" Jaehyuk -yang sudah memikirkan menu kantin apa yang mau dia pesan jauh sebelum pak Ginan datang- kontan mengeluh. "Kenapa nggak nanti aja? Udah laper ini."

"Tau nih, ngoyo amat dah kayak nggak ada istirahat kedua aja." Jeongwoo mengomel dengan wajah mengerut. "Energi kita tuh udah habis gara-gara ngeladenin kembaran haji Bolot alias pak Budiman dan butuh recall kalau ibarat Hero ML tuh."

"Lho emangnya saya peduli?" Pak Ginan menjawab seenaknya bikin Jeongwoo dan Jaehyuk nggak bisa mengelak.

"Tapi pak-" Asahi yang duduk di kursinya angkat bicara, menarik perhatian semua orang. "- guru ngaji bilang, mengambil hak orang lain itu dosa. Jadi memotong jam istirahat juga dosa. Itu perbuatan haram!"

"Betul!" Junghwan berseru layaknya tim pendukung partai politik yang tengah menyaksikan orasi.

"Tapi lebih haram nonton Echi, Sa," Jihoon yang duduk di barisan tengah menyahut santai, tapi langsung mendapat delikan tajam dari pak Ginan.

"Kalau kamu tau itu anime Echi, berarti kamu juga nonton!"

"Saya mah cuma riset kecil-kecilan. Mata saya masih suci lho."

"Risat-riset ngapusi!" Pak Ginan menyela. "Cepetan susun kursi di depan! Lima aja," perintahnya.

Anak-anak itu cemberut tapi tidak membantah. Jeongwoo dan Jaehyuk langsung bergerak memilih kursi yang paling bagus buat diduduki -karena kebanyakan kursi mereka reyot dan berdecit. Haruto dan Junghwan -selaku murid paling tinggi di kelas- menurunkan tiga piala mereka dari atas lemari. Sementara itu, pak Ginan mengamati pekerjaan anak-anaknya serupa mandor bangunan, sambil duduk di kursi guru dan sesekali memotret anak-anaknya. Wajah mereka tampak lucu di kamera.

"Wah... kalo kayak gini, saya berasa jadi Bandung Bondowoso."

"Iya terus kita jinnya, gitu ya, Pak?" celetuk Haruto yang tengah menurunkan piala dari atas lemari yang ada di sisi kanan meja pak Ginan lalu mengopernya pada Junghwan.

Konstelasi 12 Bintang | TREASURE OT12Where stories live. Discover now