[ USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA ]
Ini cerita tentang:
Alvarez Bratadikara. Murid laki-laki yang selalu mengunyah permen karet, dan di dalam tas sekolahnya ia tidak pernah membawa satu pun buku di dalam tasnya. Ia malah membawa permen karet denga...
SORRY BANGET GAYS BARU BISA UPDATE SEKARANG SETELAH HAMPIR 2 BULAN HIATUS🙏🙏 THANKS YANH UDAH MASIH PADA NUNGGU ALVAREZ UPDATE!! • SETELAH INI JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN FOLLOW JUGA DONG PASTINYA!! • JANGAN JADI SIDERS YA GAIS!! • YANG BACA CERITA INI JANGAN LUPA JUGA FOLLOW INSTAGRAM AXELION YA GAIS!! • @axelion_wp DAN INSTAGRAM AUTHOR @ecstasybutterfly_ • ENJOYY--- •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
36. WELCOME BARA
Bara menoleh kesamping saat merasa ada yang memanggil namanya. Ia menatap bingung juga tersenyum simpul pada saat Alana datang menghampirinya. Entah darimana Alana ini datang tetapi tiba-tiba sudah berada disampingnya.
Bara saat ini sedang berada di sungai yang tidak jauh dari SMA Galaksi, Ia terlihat sendirian dan masih mengenakan seragam yang dibaluti dengan jaketnya, serta membawa tas.
"Boleh gua duduk?" tanya Alana dan ingin duduk didepan Bara.
"Oh ya sorry sampai lupa, Of course, Na." jawab Bara dengan sangat ramah dan mempersilahkan Alana duduk.
"Sering kesini, Bar?"
Pertanyaan itu keluar dari mulut Alana yang ditujukan kepada Bara. Gadis itu mencoba lebih akrab kepada Bara agar tidak canggung pada saat bicara. Ia juga agak takut menemui Bara. Alana sudah diperingatkan dengan Arez, Agar tidak dekat dengan Bara.
Bara yang sibuk melempar-lemparkan batu itu menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke Alana.
"Dulu," jawabnya.
Alana mengernyitkan keningnya bingung. "Dulu?"
Bara tersenyum simpul menatap Alana. "Oh ya lupa lo belum kenal sepenuhnya sama gua."
Alana hanya membalas tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal menghilangkan rasa canggung.
"Ya dulu, Sebelum gua pindah dari sini, Na."
"Sekarang lo udah netap disini lagi?"
Bara mengganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Kemudian ia kembali terfokus pada sungai yang didepannya dan menatap air yang sangat tenang dan menikmati udara sore hari.
Setelah beberapa menit, Bara membuka pembicaraan dan memecahkan keheningan.
Bara menolehkan kepalanya ke kiri. "Udah bilang Arez kalo kesini nemuin gua?"