08

95 8 0
                                    

"K-kau!, a-apa yang lo lakuin disini!" Ucap sang Jendral kaget saat melihat siapa yang datang.

"Maaf Jendral sekarang kami tak bisa ikut arahan, die ni dah melampau" Ucap orang itu.

"Yaya! Ying! Sekarang!!" Perintah temannya yang menggunakan kacamata seperti IRIS milik Ali.

"TENDANGAN LAJU!!!"

"TUMBUKAN PADU!!"

"Hati hati!" Peringatan dari sang Jendral namun tak dihiraukan oleh Yaya dan Ying yang langsung menyerang Mora dengan kekuatannya.

BUGH!!

"Hehe HAHAHAHAHAHA!!!" Tawa Mora pecah, ia menganggap semua itu lucu bahwa faktanya ia tak kena serangan dari Yaya dan Ying melainkan Jendral yang terkena serangan yang begitu dasyat.

"Hoek! Uhuk uhuk ssshhh, sa-sakit!!" Rintihan sang Jendral yang masih di cekik oleh Mora, terlihat nafas sang Jendral sesak dan perlahan matanya terpejam, tangan yang awalnya menggenggam erat tangan milik Mora yang mencekiknya perlahan melemah

Sebelum detik yang seharusnya tak terjadi ia menatap ke arah Yaya dan Ying dan berkata 'gak papa, bukan salah kalian' dan menatap ke arah menara yang paling tinggi di arena itu tempat penyelamatan semua ejen yang pingsan, ia tersenyum kepada semuanya.

Perlahan ia menutup matanya, dan terlihat wajahnya yang sangat pucat seolah olah nafasnya berhenti, Mora tersenyum tanda kemenangan.

BRAK!!

Mora melempar Jendral ke sembarang tempat hingga menabrak batu besar dan perlahan berjalan ke arah mainframe.

"A-ape yang dah kite buat!!, J-jendral dah-" Ucap yaya dengan perasaan yang bersalah, sangat amat bersalah, begitu juga dengan Ying yang saat ini matanya telah berkaca kaca sambil melihat tangannya yang gemetar.

Mora berjalan ke arah Jendral yang pucat, terlihat wajahnya sangat damai, Mora tersenyum dengan arti kemenangan.

"Haaa, sampai disini ya hidup mu tuanku, Felicia Anindya Zamora, biar gue yang gantiin lo di samping bunda" Dengan smirk yang begitu menyeramkan, ejen dayang yang mendengar itu langsung terduduk lemas mendengar apa yang ia dengar.

"T-tuanku?" Gumamnya yang terduduk lemas dengan bahu yang bergetar, menandakan ia tengah menangis hebat, yang ditenangkan oleh ejen Gheeta.

"IIIIII BERANI KAU HAPUSKAN JENDRAL!! BOBOIBOY BLAZE! LONTARAN CAKRAM BERAPI!!" Ucap boboiboy yang sudah geram melihat Mora(?) langsung berubah dan menyerang Mora yang sedang melihat tuannya.

"KAU SAME DENGAN BOBOIBOY REVERSE!, KAU BUKAN MORA YANG ASLI KAU HANYALAH REVERSE!" Teriak Fang yang marah melihat Jendral yang merupakan teman pertamanya di Galaxy pergi untuk selamanya.

Matanya berair, menandakan ia akan menangis, kini ia sedang dalam kondisi yang sangat sulit, 2 teman perempuan nya yang sedang ketakutan dan menangis tak mau menyerang lagi, abangnya yang tertusuk pedang milik BoBoiBoy reverse. Lontaran cakram berapi milik BoBoiBoy terus terlontar dengan cepat tanpa halangan.

SRING!

Namun tiba tiba di tengah serangan tersebut terlihat seseorang dengan rambut putih dan sedikit hitam serta matanya yang merah menyala dengan baju hitam merah, senyum yang menyeringai dengan tawanya yang menggema.

"AHAHAHAHA tuan, kau lawan aku sekarang" Tawanya yang keras yang berhasil menghancurkan cakram api milik BoBoiBoy dengan pedang berwarna merah, ya BoBoiBoy reverse kini telah menjadi halilintar.

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Ejen Muda Galaxy [Ejen Ali dan Boboiboy]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin