IMPIAN VIOLET

43 22 21
                                    

Cerita by yowwya
Joint collaboration sastrawan_

Mohon koreksinya, maaf bila ada typo :)

Happy Reading 💜

Pagi hari yang cerah, disebuah rumah minimalis. Terlihat seorang gadis sedang tergesa-gesa menuju ruang makan, lalu duduk dan meminum susu yang berada di atas meja.

"Minumnya pelan-pelan aja." ucap seorang wanita paruh baya, yang tak lain adalah mama gadis itu.

"Nggak bisa ma, lima belas menit lagi udah masuk. Aku berangkat dulu ya." ucapnya, lalu berpamitan kepada mamanya itu.

"Ya udah hati-hati, sekolah yang bener biar sukses. Dengerin guru kalau lagi jelasin jangan menggambar terus, Violet! Mama capek denger guru kamu yang protes terus! Kamu harus contoh sepupumu yang selalu dapat juara kelas." ucap Mama Violet sambil memberikan wejangan kepada putrinya itu.

Sedangkan gadis bernama Violet itu menghembuskan nafasnya kasar "Iya, ma." jawabnya dengan kesal, kemudian menyalami mamanya.

Gadis itu berlari keluar rumah dan menutup pintu gerbang, kemudian berlari lagi menuju halte untuk naik transportasi umum yang menuju sekolahnya. Sesampainya di depan sekolah, pintu gerbang perlahan ditutup. Violet yang melihatnya membulatkan matanya dan berteriak.

"PAK TUNGGU, JANGAN DITUTUP GERBANGNYA!!!" teriaknya sambil melambaikan tangannya saat berlari.

"Kamu ini sering terlambat, besok-besok terlambat lagi, kamu pulang saja!" ucap pak satpam menggeleng-gelengkan kepalanya saat Violet melewati gerbang.

"Iya pak, maaf." jawab Violet, kemudian pergi ke kelasnya.

"Eh, Violet baru sampai?" tanya Puspa, teman sebangku Violet yang sangat baik dengan Violet.

"Iya biasalah."

"VIOLET SINI!!!"

Seorang gadis berdiri di depan pintu membawa sketchbook, ia berteriak mengundang perhatian seluruh orang di dalam kelas.

Gadis itu adalah Rani, teman sekelas sekaligus sepupu Violet yang terkenal sangat jahil. Pernah ia mengganggu adik kelas sampai-sampai tak masuk sekolah selama seminggu karena takut dijahili Rani lagi. Namun di sisi lain, Rani selalu mendapat juara kelas.

"E-eh kenapa, Rani?" tanya Violet saat sampai di hadapan Rani.

"Cepetan beliin aku air mineral dan roti bakar di kantin sekarang!" suruh Rani kepada Violet.

"Ta-tapi... ini udah bel masuk." jawab Violet ragu-ragu.

"AKU GAK PEDULI!!" bentar Rani. "Atau kamu mau sketchbook yang aku pegang ini, aku kasih ke tante?!" ucap Rani lalu menyubit lengan Violet.

Violet meringis sakit "A-aduh..., jangan! aku ke kantin sekarang." kata Violet sambil mengusap lengannya yang dicubit oleh Rani.

Kemudian, ia pergi ke kantin dengan terburu-buru, karena jarak antara kelas dan kantin cukup jauh. Ia membeli air mineral dan sepotong roti bakar sesuai pesanan Rani dan segera kembali ke kelas.

Saat lima langkah lagi sampai di kelasnya, ia menghentikan langkahnya, karena mendengar suara seorang guru dari dalam kelasnya, membuatnya ketakutan.

Tok tok tok

"P-permisi bu, saya ijin masuk ke kelas." ucap Violet saat di pintu masuk.

"Dari mana saja kamu? Kamu habis dari kantin?" Tanya Bu Nur yang merupakan guru killer, dengan nada marah melihat benda yang dibawa oleh Violet. Violet menoleh ke arah Rani, namun Rani malah melotot ke arahnya memberi kode untuk tidak mengadukannya ke Bu Nur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[10] THE BOOK COLLECTIONWhere stories live. Discover now