7. Officially Dating

457 46 3
                                    

Ishana-Diaz Officially Dating! langsung menjadi headline salah satu berita fenomenal di CakDay pada Minggu malam tepat di hari jadi Jurusan Seni Tari yang ke-50.

Ishana tidak heran lagi kalau wajahnya kembali menghiasi laman CakDay karena apa yang ia dan Diaz lakukan tadi sore. Pasti tidak ada yang mau melewatkan momen-momen menegangkan yang menentukan jatuh atau tidaknya kebanggaan Diaz sebagai cowok paling diincar di kampus. Karena kalau ia akhirnya ditolak oleh targetnya di depan umum, tidak akan diragukan lagi bahwa cowok itu akan menjadi bahan pembicaraan seluruh mahasiswa Cakrabuana.

Dan rasanya baru kali ini CakDay sering diisi berita picisan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan akademik. Tidak jauh-jauh tentang dirinya dan Diaz. Mungkin karena baru kali ini si casanova terlihat mengejar wanita setelah sebelum-sebelumnya dapat menggaet wanita manapun cukup dengan kedipan mata.

Mungkin hanya Ishana seorang yang menganggap fenomena tersebut sebagai sesuatu yang tidak segitu hebatnya untuk menggemparkan ratusan manusia. Terlebih menjadi headline berita di sarana informasi kampus! Tapi, apa daya? mungkin memang pada dasarnya manusia membutuhkan berita picisan untuk membuat hidup mereka terasa lebih berarti.

Ishana memang tidak heran, dan sudah seharusnya begitu. Tapi, tetap saja ia tidak suka. Namanya yang bersih bebas skandal kini disebut-sebut oleh ratusan orang dalam komentar-komentar di video tersebut.

Anita Ramdini:
Jadi bukan hoax ya kalau Diaz lagi ngejar cewek selama sebulan ini? OMG! Diaz gitu loh! Ngejar cewek?! Semoga ini tanda-tanda dia akan tobat. Semoga langgeng.

Lia Aqaila:
Ishana cantik, Diaz ganteng. Gak aneh mereka jadian.

Ratu Amora:
Hm ... jadi yang kemarin-kemarin cuma tarik ulur doang ya?

Sherly Amalya
Munafik lo, Na! Sok-sokan gak respect. Tapi diterima juga!

Errico Lesmana:
Hm ... gue penasaran yang kali ini berapa minggu bertahannya.

Rendy Santoso:
Alah ... paling juga seminggu. Yang namanya cowok, kalau udah dapat apa yang dimau, pasti besoknya langsung ditinggal. Apalagi ini Diaz. 

Komentar-komentar itu membentuk beberapa kubu. Ada yang mendukung dengan harapan Ishana akan menjadi pacar terlanggeng Diaz, dan ada pula yang mencaci maki gadis itu karena sebelumnya belagak tidak suka. Tapi ujung-ujungnya tetap menerima Diaz.

Komentar negatif lebih mendominasi dan Ishana tidak sanggup membacanya. Dengan gusar, ia memasukkan ponsel ke dalam tas lalu berjalan menuju gedung parkiran kampus.

"Loh, Neng Nana udah mau pulang lagi aja? Tadi pas Bapak keliling masih rame acaranya di belakang gedung Seni."

Ishana tersenyum lesu menanggapi perkataan Pak Odang. "Saya mau pulang aja ah, Pak. Acaranya baru selesai jam sebelas malam. Capek. Lagipula saya udah gak perlu tampil lagi."

"Oh ... gitu Neng. Kalau gitu ..."

Tin tin!

Ucapan Pak Odang disela oleh suara klakson mobil secara tiba-tiba. Keduanya pun menoleh ke sumber suara yang ternyata adalah Diaz. Cowok itu menatap Ishana lekat seraya menyuruh gadis itu memutari pos untuk mendekat.

"Kenapa?" tanya Ishana setelah sampai di samping jendela pengemudi.

"Masuk."

Ishana mengerutkan keningnya. "Si Jac?"

"Ada hal lebih penting yang harus kita bicarakan. Cepat masuk."

Ishana tahu ini tentang uang. Maka dari itu ia menurut dan masuk ke dalam mobil.

Satu Alasan UntukmuWo Geschichten leben. Entdecke jetzt