40. Tidak Sampai Di Sini Saja

1.2K 122 4
                                    

Sorry guys, gue baru update setelah sekian abat. Semoga tetep nyambung ngokey. Vote anjing, kalo gak gue retakan ginjal kau.

Sebenarnya aku ingin berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya aku ingin berhenti. Tapi, bagaimana caranya? Untuk keluar dari semua ini ....

7 Serangkaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7 Serangkaian

.

.

.


Kebersamaan yang diidam-idamkan kini mulai berada di titik terang. Ketika Manuel dengan suka rela datang tanpa ada paksaan. Sebuah keajaiban yang datang dari langit. Membuat Jelano, Lintang, Iqbal, Cleon, dan Javas melongo. Ketika menyaksikan dengan seksama bagaimana Manuel datang, kala anak itu menyapa, dan detik-detik ia duduk dengan santainya.

"Yo, gue dateng," ujarnya tanpa beban.

Sedangkan gelas minuman yang Iqbal pegang sampai bergetar karena saking syoknya. Ia nampak gugup, sepertinya.

"L-lo dateng ....?"

Dengan sigap Jelano ikut memegang gelas yang ada di genggaman Iqbal. Bahaya kalau jatuh kan? Kemarin ganti kursi di warteg masa sekarang ganti gelas di kantin. Ngomong-ngomong, saat ini mereka semua sedang ada di kantin.

Jujur, sekarang mereka menjadi pusat perhatian. Circle mereka benar-benar berasal dari kelas yang berbeda. Apalagi Cleon, wajah anak itu paling silau di antara wajah-wajah yang lain. 'Membuat mata sakit saja,' batin Lintang saat matanya tak sengaja berhadapan dengan Celon.

"Nggak ...., nggak mungkin. Plis, Javas tampar gue Vas. Ini semua pasti cuma mimpi-AKH BANGSAT!"

"Le?"

"Maksud lo apa mukul muka gue ha?! Seneng lo gitu?" teriak Cleon dengan tangan yang berpindah menyentak baju depan Javas.

"Aduh, duhhh! Katanya suruh nampar gimana sih Le?!"

7 SERANGKAI | NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang