[FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA]
Berawal dari luka, rasa sakit, hancur, dan keputus asaan. Semua harapan hidup yang semakin memudar, samar, dan tak nampak terus menggerus batin. Dan saat itulah satu luka dengan luka lainnya mulai bertemu, saling meng...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Apa yang kita coba untuk sembunyikan tidak akan selamanya bisa aman. Karena Tuhan selalu punya celah untuk membuka semuanya. Semuanya, termasuk dengan rahasia.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
7 Serangkai
.
.
.
Lintang hanya bisa mengekor langkah Bapak yang terkesan buru-buru. Entah apa yang akan dibicarakannya, Lintang Mencoba pasrah saja.
"Bapak mau ngomong tentang apa Pak?" Akhirnya Lintang memutuskan untuk membuka suara. Ia berhenti ketika Bapak juga berhenti di depannya. Kini mereka berada di halaman belakang. Tidak ada siapa-siapa, hanya ada Bapak dan Lintang. Dan itupun belum ada suara lagi yang terdengar. Mengingat Bapak masih saja terdiam. Terkadang dia menarik napas dalam.
"Kamu pikir Bapak gak tau apa-apa?"
"Hah? Maksud Bapak apa?"
Di detik itu juga, jantung lintang rasanya ingin berhenti berdetak. Ketika sebuah fakta yang selama ini berusaha Lintang sembunyikan dari orangtuanya malah bocor secepat ini.
"Bapak tau semuanya." Bapak terkekeh kecil.
"Bapak kerja sebagai polisi, dan Bapak tiap malam selalu keluar nangkap orang yang gak bener di luar sana. Tapi apa yang kamu lakuin hah? Kamu juga gak jauh beda sama orang-orang itu! Jawab jujur sekarang, sejak kapan kamu lakuin?"
"Bapak ngomong apa sih? Lintang gak ngerti," bantah Lintang.
"KAMU BANDAR LINTANG! KAMU JADI BANDAR NARKOBA! DAN BODOHNYA BAPAK KECOLONGAN SELAMA INI." Kakinya menghentak lantai dengan sangat kuat. Pertanda bahwa betama marahnya dia sekarang.
"B-bapak ...."
Mendengar untaian kata yang diucapkan oleh orangtuanya membuat Lintang merasa tidak percaya. Rahasia besarnya terbongkar sudah. Lintang tau setelah ini tiada ampun baginya. Mungkin sekarang juga ia akan habis di tangan Bapak. Memangnya mau membantah seperti apa lagi? Semuanya sudah jelas bagaimana bisa Lintang berbohong. Sedangkan Bapaknya seorang Polisi, jelas dia mengantongi banyak bukti.
