Chapter 1 : Leuna Fraykei Violetta

115 22 11
                                    

"Eunghh..."

Leguhan bangun tidur itu berasal dari seorang gadis berumur 15 tahun yang merasa terganggu tidurnya karena sinar sang mentari. Kedua kelopak matanya terpaksa membuka, memperlihatkan manik kembar berwarna se-ungu bunga lavender yang merekah indah.

Gadis tersebut mengambil posisi duduk di pinggir ranjangnya dan mulai meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kebas setelah bangun tidur. Ia berdiri, tangannya menyibak tirai yang menutupi jendela kamar.

Manik kembarnya menatap jauh ke langit yang sudah nampak cerah dengan warna biru yang mendominasi. Berbalik badan, gadis tersebut melangkah menuju kamar mandi yang tersedia.

Sekitar sepuluh menit, gadis tersebut kini sudah rapi dengan balutan baju berlengan panjang berwarna biru langit juga kaki jenjangnya yang terbalut celana jeans berwarna hitam.

Surai panjangnya yang sewarna dengan manik kembar miliknya, ia kepang menjadi satu dengan rapi. Setelah selesai, gadis tersebut melangkah menuju koper di pojok kamarnya.

Digeretnya koper tersebut, tak lupa ia juga mengenakan tas selempangnya yang memuat uang -yang tak lain adalah koin juga kartu identitasnya. Senyuman indah hadir di wajah manis gadis pemilik pipi chubby tersebut.

Keluar kamar, ia langsung dihadapkan pemandangan ruang tengah yang sudah dirinya bersihkan seharian kemarin. Gadis tersebut memang berniat menjual rumah yang ditinggalinya seorang diri itu.

Lagipun, untuk apa lagi rumah ini ada jika nantinya ia akan tinggal di asrama dan hanya dibolehkan pulang saat hari-hari tertentu. Dan ia juga tak punya alasan untuk pulang. Kedua orang tuanya sudah meninggal 5 tahun yang lalu dan dirinya anak tunggal.

Helaan nafas hadir, gadis itu mencoba untuk tak menangis saat ini. Dengan yakin, sang gadis melangkah pergi keluar pintu rumahnya.

"Aku pergi." Dua kata pamit ia ucapkan sebelum menutup pintu rumah penuh kenangan bersama sang Bunda juga sang Ayah.

Kunci rumah tersebut ia cabut dari tempatnya, setetes air mata jatuh tetapi dengan cepat ia hapus. Senyum ceria ia mekarkan kembali, langkahnya menuju rumah disampingnya.

"Permisi? Bi Rei!" Panggil gadis tersebut yang akhirnya disambut dengan kedatangan wanita paruh baya berpakaian sederhana cocok dipakai saat bersantai di rumah.

"Eh? Nak Una ternyata. Sudah mau berangkat ya?" Ujar Bi Rei.

"Iya, Bi. Ini kunci rumahnya. Sepertinya besok pemilik baru sudah ke sini." Jelas sang gadis sembari memberikan kunci rumahnya.

"Oh, baiklah. Hati-hati ya, Nak Una! Semoga kamu menjadi penyihir yang sukses nantinya."

"Iya, Bi. Terimakasih, aku pamit dulu ya Bi!" Sang gadis beranjak pergi dengan senyuman indahnya yang mempesona sembari melambaikan tangannya.

Gadis tersebut bernama Leuna Fraykei Violetta. Tetangga sekitar rumah sering memanggilnya Una. Ia sangat terkenal di kota besar tempat ia tinggal yang bernama Kota Bloemist, karena ia adalah salah satu orang dengan sihir bawaan lebih dari satu.

Orang-orang mengetahuinya, Leuna hanya memiliki dua sihir bawaan yakni sihir cahaya dan sihir tanaman. Tetapi sebenarnya gadis ini mempunyai tiga sihir bawaan. Orang tuanya menyembunyikan satu sihir bawaan Leuna dengan alasan untuk melindungi sang gadis.

Leuna tentu tau hal tersebut, karena itu pula gadis ini seringkali melatih ketiga sihirnya secara diam-diam. Bukan apa, hal ini dikarenakan para pemilik sihir bawaan lebih dari dua terdahulu sering hilang tiba-tiba dan ditemukan dalam keadaan mengenaskan sudah tak bernyawa.

Memang jarang ada orang yang memiliki sihir bawaan lebih dari satu. Maka, sangat-sangat jarang ada orang yang memiliki sihir bawaan lebih dari dua. Perbandingannya seperti 1: 1000000000.

Leuna {On Going}Where stories live. Discover now