[❤︎] BAB 06

1.4K 124 9
                                    

╔═══━━━─── • ───━━━═══╗
BAB 06
Be With You
╚═══━━━─── • ───━━━═══╝

1% gpp, 99% need a hug—Jay.

❦────── HAPPY READING ──────❦

Raja mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru markas Revloska yang berantakan bak kapal pecah.

Selepas membuat ulah di SMA Andromeda Raja memang tidak langsung kembali ke markas, melainkan pergi ke kampus karena memiliki urusan mendadak dengan ketua BEM.

Cowok itu celingukan mencari perempuan bertubuh mungil yang tidak menunjukkan kehadirannya di dalam markas. Dia panik jika anggotanya telah berbuat macam-macam pada gadis itu.

"Ngerusuh di dapur anaknya, Bang. Gak kita apa-apain tuh cewek," Bobby—anggota Revloska yang menginjak kelas 11 sekolah menengah atas itu langsung berucap begitu paham dengan raut wajah ketuanya.

"Balikin aja ke kandangnya, Bang. Gue udah gak sanggup, toh juga Jay gak bakal ke sini," ujar Rasya—anggota Revloska yang menunjukkan raut wajah paling pasrah di antara teman-temannya yang lain.

Bagaimana tidak pasrah, tujuan awal mereka menyandra Lauren demi memancing Jay agar mereka bisa memberikan pelajaran untuk cowok itu atas perbuatannya yang membuat ketua Revloska babak belur kemarin malam.

Namun semuanya berbanding balik ketika Lauren sampai di markas Revloska. Sesuai perintah ketuanya yang tidak mengizinkan menyakiti gadis itu seluruh anggota Revloska bak baby sitter yang tengah mengasuh anak kecil.

Mendengar penuturan Rasya, Raja mengernyitkan dahinya. "Tau dari mana lo kalo tuh cowok gak bakalan dateng?"

"B 1657 PHE, plat motor Jay kan? Dia kecelakaan di tikungan Proliman," ujar Rasya tertawa puas atas musibah yang Jay alami.

Raja berdecak sebal. Sia-sia dia membawa Lauren si perempuan merepotkan itu ke sini.

CTARRRR!!

BRUKKKKKK!!

BRAKKKKKKKK!!

Sejenak Raja memejamkan mata guna merendam emosinya begitu mendengar suara bising yang berasal dari dapur. Cowok itu lalu berlari kecil ke arah dapur guna melihat apa yang tengah terjadi pada gadis itu.

Raja menyembulkan kepalanya dari balik pintu. "Berisik banget anj—"

Cowok itu tidak melanjutkan perkataannya saat di suguhkan wajah menggemaskan Lauren yang berusaha mengunyah roti berukuran besar di dalam mulutnya membuat kedua pipi gadis itu mengembung hingga terlihat amat lucu.

Lauren menelan makanannya susah payah lalu gadis itu nyengir menampilkan deretan gigi putihnya yang tertata rapi.

"Oh, udah balik lo, Kak?" sapa Lauren basa-basi. "Gue buatin spaghetti, nih. Ikhlas!"

Raja menatap curiga beberapa piring spaghetti di atas meja.

"Gak gue campurin kapsul penambah darah, Kak. Fitnah mulu pikiran lo,"

Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang