Author pov.
"Lili cucu kesayangan nenek, jangan berlari terus nanti jatuh nak. Kemari menonton bersama nenek" Jieun memperhatikan Lili yang berlarian kesana-kemari mengejar kucing gembul kesayangannya.
"Tidak nenek, Lili bosan menonton terus, Lili ingin bermain bersama Leo saja" kata Lili.
Lili sudah satu hari di rumah nenek kakeknya, keadaanya juga semakin membaik dan ia sudah kembali ceria dan nakal lagi seperti biasanya.
Jennie, ia belum ada kabar dan tampaknya masih acuh dengan Lili.
"Tapi jangan berlari Lili, nanti jatuh sayang. Berjalan saja nee"
"Iissh nenek, Lili tidak mau" Lili cemberut dan ia semakin berlari mengelilingi ruang tengah.
"Aigoo persis seperti Dadda nya, keras kepala" kata Jieun lalu kembali memfokuskan dirinya menonton film. Ia membiarkan Lili karena kalau di larang terus Lili akan menangis dan merajuk.
"Xixixi liowww-ssi, Lili akan menggelitik perut empuk Leo. Hihihi lari saja selagi Leo bisa" Lili cekikikan mengejar kucing gembul yang tampaknya sudah kelelahan karena Lili terus-terusan menjahilinya.
"Meow meow~" kucing gembul itu mengeong seakan menyuruh Lili untuk berhenti menggangunya.
"Hahaha tidak mau, Lili ingin menggelitik perut Leo" Lili mengencangkan larinya dan kucing gembul itu berhasil ditangkap olehnya.
"Gotcha! Yeayy!" Lili bersorak riang, ia duduk di lantai dan langsung menggelitik perut Leo.
"Meow meow meow rrrrwww!" Kucing gembul itu menjerit, ia menggeliat dan karena kesal ia mencakar dan mengigit tangan Lili.
"Aaaaakkk!" Pekik Lili melepaskan Leo dari genggamannya.
"Rrrggh!" Leo memarahi Lili dan setelah itu ia pergi lari memasukkan ruangan kucing.
"Huwaaaa nenek! Tangan Lili di gigit Leo huwaaaa sakit hiksss.." tangis kencang Lili membuat Jieun panik.
"Wae wae wae, apa yang terjadi" Jieun dengan wajah paniknya menghampiri Lili.
"Hiks.. nenek lihat tangan Lili luka hik Leo menggigitnya dan mencakar nya nenek. Huwaaaa sakit hikss hiksss" adu Lili memperlihatkan tangannya yang di cakar Leo.
Jieun berdecak, ia kesal mengumpati Leo karena membuat tangan cucu kesayangannya terluka.
"Sssh gwenchana baby, ayo nenek akan mengobati tangan Lili" Jieun membawa Lili duduk di sofa, ia pergi ke dapur mengambil kapas dan obat luka. Setelah mengambilnya ia kembali lagi menghampiri Lili.
"Hikss perih nenek.." rengek Lili dengan manja.
"Tidak apa-apa Lili, nanti akan sembuh setelah nenek memberikan obat luka di tangan Lili. Sudah jangan menangis lagi, nanti air mata Lili habis" Jieun menyeka lembut air mata Lili.
"Mmph eum" angguk Lili setelah itu menyenderkan kepalanya di dada Jieun.
Chup
Jieun mengecup sayang kening Lili.
Setelah itu Jieun membersihkan luka Lili dan memberikan obat penghilang rasa sakit.
"Ssh perih nenek" Lili memejamkan mata begitu merasakan obat itu meresapi kulitnya.
"Tahan sebentar nee, ini akan cepat bereaksi" Jieun mengusap-usap punggung Lili. Lili mengangguk dengan mata terpejam menikmati elusan Jieun.
"Nenek" panggil Lili.
"Hemm?" Jieun menatap wajah cantik Lili.
"Uyyu"
"Eoh, tunggu sebentar nenek akan membuatkannya untuk Lili" Jieun mengecup pipi Lili dan pergi ke dapur setelahnya.
YOU ARE READING
Lili and Mommy✓
Fanfiction"karena kau! karena menyelematkan mu orang yang kucintai mati sialan!" "Mommy~" "jangan pernah memanggil ku dengan sebutan itu! aku tidak sudi!" "tidak mau, Lili tetap memanggil Mommy karena Mommy J adalah Mommy Lili" - "yaak Lili! jangan pernah mem...
