025. Aku Masih Takut

9 2 0
                                    

025. Aku Masih Takut

"Ayo angkat, Gioola!"

_____

Di dalam mobil, keheningan terjadi di antara Fealyn juga Giola. Tidak ada obrolan apapun di sana, hanya terdengar suara musik di dalam mobil, yang volumenya cukup kecil, tidak terdengar. Di luar sana, hujan sedang turun membasahi kota Jakarta, membuat suasana tambah dingin, di dalam mobil yang ber-AC ini. Giola hanya melihat kaca mobil yang terkena tetesan hujan, hingga membuat kaca tersebut menjadi berembun. Suntuk sekali rasanya.

"Papah juga nggak suka, sama anak itu." perkataan Adam, terlalu menusuk Giola, sampai Giola terus saja memikirkan itu selama di perjalanan. Rasanya sakit, sakit sampai tidak bisa dijelaskan oleh apa-apa.

Fealyn tau, kondisi hati Giola sedang tidak baik, sebab itu Fealyn mempunyai ide untuk membuat temannya itu, semangat. "Giola!"

Fealyn berseru seraya menyengol bahu Giola yang sedang duduk di sebelahnya. "Giolaa!"

"Hm. Kenapa?" Giola menoleh ke arah Fealyn, menyahutinya.

"What your favorite song?" Fealyn bertanya. Rencananya, Fealyn akan memutarkan musik tersebut ke dalam radio mobil.

"Evertyhing I like." Giola menjawab.

"Gue setelin lagu balonku ada lima, mau?" gurau Fealyn. Suasana pun sekarang tidak sekaku tadi.

"Ya nggak lagu itu juga, Pe'a." masa iyya, lagu anak kecil yang putar? Apakah ini waktunya untuk Giola bernolstagia, ke masa kanak-kanaknya? Kan tidak.

"Tadi katanya 'evertything i like', yang bener, dong. Just pick one." Fealyn menyuruhnya.

"Okeh. Puter aja lagu, Rose-On The Ground." final Giola.

"Jinnjyya? Gue juga suka lagu Rose yang itu. Are you Blink?" Fealyn tidak menyangka, kalau Giola suka juga pada salah satu Group K-pop, Blackpink.

"Oh nggak, gue mah Beling, bukan Blink." Giola melontarkan candaanya itu.

Segera Fealyn memutar lagu solo Rose, yang berjudul 'On The Ground'. Dan itu membuat perjalanan kini menjadi asyik, tidak seperti sebelumnya, yang sangat membosankan. Giola juga Fealyn bernyanyi dengan sangat gembira, mood Giola pun telah kembali lagi seutuhnya.

"Nyalahin senter hape, biar makin bumm-!" titah Fealyn. Giola menyetujui ide tersebut, Giola pun menyalakan senter handphone-nya, keduanya sangat menikmati moment tersebut. Fealyn menguatkan volume di radio mobilnya akan semakin pecah.

____

Setelah puas asyik-asyikan bernyanyi tadi, tibalah Fealyn dan Giola di depan sebuah cafe yang sangat memukau indra penglihatan, tepatnya sangat bagus, berada di sebuah taman-taman. Giola akui, Fealyn sangat cermat dalam mencari spot yang bagus, menarik, dan unik.

Beruntung hujan sudah reda, sisa gerimis-gerimis kecil saja, namun itu bukanlah masalah.

Giola beserta Fealyn segera memilih tempat duduk mereka, yang paling dekat dari pintu masuk. Cafe ini terlihat sepi, mungkin penyebabnya adalah hujan. Giola dan Fealyn benar-benar niat, datang ke sini di saat sedang turun hujan, mungkin kalau orang lain yang menempati posisi keduanya, orang tersebut akan memilih rebahan di kasur.

"Konon katanya nih, Gil." celetuk Fealyn mendadak, seraya tangannya tengah membolak-balikkan pamplet yang berisikan menu-menu terbaik di cafe ini.

GALANG & GIOLA ( End )Where stories live. Discover now