Chapter 2 : Tes Murid Baru

65 15 11
                                    

Kereta yang ditumpangi Leuna juga beberapa calon murid baru lainnya sudah sampai di stasiun dekat Venaars Academie bersamaan dengan kereta dari daerah lainnya.

Sebenarnya Leuna bisa saja menggunakan tehnik teleportasi-nya. Tetapi, Leuna lebih memilih untuk berangkat bersama calon murid lainnya. Hitung-hitung untuk membangun banyak koneksi.

Langkah Leuna terhenti saat salah seorang penyihir tetiba muncul di depan rombongan calon murid dari kotanya. Dalam sekejap, Leuna dapat tau bahwa penyihir tersebut tak lain adalah salah satu murid Venaars Academie tingkat kelima dari jubahnya.

Dan penyihir lelaki ini juga yang akan menjadi pemandu rombongan yang berisi 15 calon murid Venaars Academie ini. "Perkenalkan namaku Reynold Vendric. Kalian bisa memanggilku Kak Rey. Dan akulah yang akan menjadi pemandu kalian kali ini."

"Nah, sebelum itu aku akan mengabsen kalian terlebih dahulu. Takutnya nanti ada yang tertinggalkan? Nah, mari kita mulai!" Senyuman ramah Reynold membuat para calon murid tersebut merasa nyaman.

Leuna pun dengan senyum penuh semangatnya, mendengarkan dengan seksama suara Reynold yang sedang memanggil nama dari para calon murid baru satu persatu. Sampai pada namanya dipanggil.

"Leuna Fraykei Violetta?" Reynold merasakan jantung berdebar kencang walau hanya menyebutkan nama tersebut.

"Aku, Kak!" Pekik Leuna dengan senyum manisnya.

Kedua manik mata berbeda warna tersebut bertemu tatap. Reynold dengan manik mata emasnya, menatap lekat wajah manis gadis bernama Leuna tadi.

Jantungnya tak bisa berhenti berdetak dengan cepat. Reynold seakan terpesona dengan Leuna. Pemuda tersebut seakan baru saja menemukan hal yang selama ini dicarinya dan dirindukannya, walau tak pernah ia temui bahkan ia ketahui sebelumnya. Surai coklatnya berkibas saat Reynold menggelengkan kepalanya pelan.

'Fokus, kau harus fokus Reynold!' Begitulah batin Reynold.

'Kak Rey kenapa, ya?' Sementara itu Leuna tentu bingung dengan perilaku Reynold.

Namun ia segera lega saat Reynold kembali memanggil nama calon murid lainnya. Leuna mengedarkan pandangannya ke segala arah dan dirinya dapat mengetahui bahwa memang banyak sekali murid yang berada di stasiun ini.

Dan memang bukan hanya di stasiun, tetapi ada juga yang memakai transportasi pesawat contohnya yang dari negara lain. Leuna tentu kagum saat membayangkan akan seramai apa Venaars Academie nantinya.

"Karena sudah lengkap semua, mari kita pergi ke Venaars Academie! Tentu dengan cara kalian masing-masing dan petanya akan secara otomatis muncul di depan kalian dalam bentuk hologram jika kalian menyebut mantra 'Venaars Academie landkart'. Kalian tentu tau kenapa kalian semua disebut 'calon' murid baru, kan?"

Perkataan Reynold ini tentu dipahami dengan jelas oleh para murid. Perjalanan mereka dari stasiun ini menuju Venaars Academie adalah tes pertama agar mereka benar-benar diterima nantinya.

Memang mereka semua sudah dinyatakan lulus dalam mengerjakan tes dengan bentuk soal-soalan. Bahkan seperti yang diketahui, ada juga yang masuk jalur undangan ke Venaars Academie. Tetapi memang tak semua dari mereka akan diterima begitu saja.

Mereka harus melewati beberapa tes kembali yang tentu secara langsung menguji kemampuan sihir mereka. Karena itu lah mereka baru disebut sebagai calon murid baru, bukan lansung disebut sebagai murid baru.

"Okey, kalian bisa langsung mulai saat ini juga. Sampai jumpa di Venaars Academie!" Dalam sekejap Reynold menghilang bersamaan dengan pebimbing rombongan lainnya.

Leuna {On Going}On viuen les histories. Descobreix ara