4-MEMORY

351 30 5
                                    

Ohm kini tengah melakukan meeting dengan beberapa klien untuk perusahaannya sekaligus membahas beberapa produk dan inovasi untuk perusahaannya.

Setelah satu jam selesai rapat Ohm kembali ke ruangan nya di temani oleh Puimek yang mendorong kursi roda nya menuju ruang kerja Ohm.

"Puimek, jangan lupa jadwalkan pertemuan dengan klien dari stasiun televisi NaRt. Sekaligus membahas promosi untuk produk baru yang di luncurkan satu bulan lalu."

"Baik, Tuan Ohm." Seru Puimek kembali ke ruangannya untuk mengerjakan pekerjaannya yang belum sepenuhnya rampung.

Ohm sejenak teringat kejadian tadi malam ketika dirinya melakukan ciuman tak terduga dengan Nanon dan yang membuat dirinya terkejut pria lesung pipi itu sama sekali tak menghindar melainkan tetap melakukan kegiatan itu hingga dirinya kehabisan nafas.

Pria tampan berkursi roda itu pun kini terkekeh sambil memegangi bibirnya yang sempat beradu dengan bibir Nanon itu.

Sial. Kenapa selalu kepikiran kejadian tadi malam.

Ohm pun menghela nafas sambil tersenyum dan kembali mengerjakan pekerjaannya yang sempat terlewat dua menit lalu.

Di tempat lain Nanon pun tidak fokus bekerja. Ia benar-benar memikirkan kejadian tadi malam yang sama sekali tidak bisa ia lupakan.

Ia pun memegangi bibirnya sejak tadi walaupun ia sering melakukan ciuman ataupun seks dengan beberapa orang. Entah kenapa sejak berciuman dengan Ohm rasanya berbeda tidak seperti biasanya, lebih menggairahkan dan menghangatkan hati nya.

Shit. Mikir apasih.

"Permisi. Parfum varian baru yang sempat di luncurkan sebulan lalu, apakah masih ada stok?" Tanya seorang gadis yang ada di hadapan Nanon membuat pria berlesung pipi itu tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan menjawab. "Ada. Mau pesan berapa Nona?"

"Yang varian Rose Musk nya 3, Lily Bump 2, dan Orchid Street 1." Seru gadis tersebut menyebutkan pesanan nya kemudian tak lama kemudian ia membayar parfum tersebut dengan Nanon yang menerima uangnya dan gadis itu pun pergi. 

Nanon kembali menawarkan produk-produk itu seperti biasa kepada pengunjung Mal yang melewati outlet parfum tempatnya bekerja. Seorang perempuan kini menghampirinya sambil berkata. "Nanon, kau istirahat dulu biar aku gantikan." Gadis itu sambil memegangi box parfum yang Nanon pegang. 

"Terimakasih ya, Film."

"Iya. Istirahat sana, kau disini sampai jam 4 sore kan?" Tanya gadis itu yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon kemudian Nanon pun masuk ke dalam outlet untuk mengambil ponsel dan dompet nya di dalam loker, lalu keluar dari outlet menuju restoran tempat dirinya untuk makan siang. 

Baru saja dirinya hendak menyeberang tiba-tiba sebuah tangan menariknya membuat Nanon menoleh kearah orang yang menarik tangannya. Ia terkejut dengan keberadaan Ohm yang sudah berposisi di sebelahnya dengan berkursi roda lalu Nanon bertanya. "K-kau sedang apa disini?"

Ohm kini sudah melepas tarikan tangannya pada lengan Nanon sambil menjawab. "Aku ingin mencari menu makanan yang beda. Bosan makan makanan di kantin kantor, menu nya tidak ada yang lain." Santai Ohm masih dengan ekspresi datar nya tanpa menatap Nanon. 

"Kau jauh-jauh kesini hanya untuk makan siang? Bukan untuk mengawasiku kan?" Tanya Nanon sambil menoleh kearah pria berkursi roda yang ada di sebelahnya membuat Ohm terkekeh sejenak kemudian menatap tajam pria di sebelahnya sambil menjawab. "Untuk apa aku mengawasimu? Memang nya kau siapa? Kalau kau tidak lupa kau hanya suami kontrakku dan aku tidak ada hak untuk mencampuri privasimu, Korapat Kirdpan." 

Nanon hanya menganggukkan kepala tanda mengerti kemudian kembali berkata. "Aku akan makan di restoran seberang Mal, kalau kau mau biar kita kesana dengan naik jembatan penyeberangan itu." Tunjuk Nanon kearah sebelah kanan jembatan penyeberangan dan kebetulan jembatan penyeberangan itu tidak bertangga jadi Nanon bisa mendorong kursi roda Ohm menaikinya. 

Skylight [FINISHED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang