#4. Alat penurun demam

2.6K 95 4
                                    

Halo
Akhirnya up setelah satu bulan ga up ini cerita karena males buat nulis dan ide cerita suka tiba-tiba ilang ga jelas.
Jangan lupa vote ya teman-teman!
Love u💗💐

4. Alat penurun demam

"Lo futsal ngga sekarang?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo futsal ngga sekarang?"

"Futsal, kenapa? Lo ngga akan masuk ekstrakurikuler futsal?"

"Iya nih, gue mau jalan sama cewek gue, titip absen ya, Ze."

Dazero menggeleng tidak mau. "Titip absen sama Arda aja."

Yudha mendekati Arda yang sedang memakai sepatu futsal. "Ar, gue titip absen dong, hari ini gue ngga bisa ikut futsal."

"Iya." Jawab Arda.

"Thanks bro, gue mau kencan dulu, semangat futsalnya kalian." Sebelum pergi Yudha memberikan gestur kecup dari jauh untuk teman-temannya.

Mereka berenam gabung bersama teman-teman yang lainnya di lapang untuk pemanasan sebelum melakukan permainan sepak bola, pemanasan hanya perlu waktu 20 menit setelah itu mereka mulai melakukan permainan sepak bola.

Ada beberapa siswa-siswi yang belum pulang menyempatkan diri untuk melihat mereka yang sedang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal, begitu pun dengan seorang gadis berambut sebahu yang memperhatikan permainan mereka tetapi matanya hanya terkunci kepada seseorang yaitu Dazero.

Selama permainan sepak bola berlangsung mata gadis itu tidak lepas dari Dazero, saat Dazero dan teman-temannya selesai gadis itu berdiri dan pergi dari area lapangan.

"Dia si gadis tunawicara kan?" Seno memandangi punggung yang sedari tadi menjadi objek perhatiannya, "kayak nya tuh cewek suka lo deh, Ze."

"Lo pernah baperin tuh cewek?" Arda bertanya karena temannya yang bernama Dazero itu sering membuat hati wanita luluh dan banyak sekali mantan-mantan dari Dazero.

"Ngga! Gue kenal dia aja kaga!" Dazero mengusap keringat yang ada di pelipisnya.

Mereka berempat hanya ber oh saja karena wajar banyak perempuan menyukai Dazero selain memiliki visual yang bagus remaja itu memiliki sifat yang friendly.

"Pulang bareng ngga?" Lintang memukul bahu Dazero karena mereka sedang membereskan barang-barang untuk pulang.

"Ngga, gue mau ambil baju ibu gue di butik."

"Yaudah kalo gitu, gue sama Tirta duluan Ze."

"Gue sama Arda duluan juga ya, Ze."

"Yoi! Hati-hati."

"Lo juga hati-hati, Ze."

Dazero memberikan jempolnya sebagai balasan dari perkataan para teman-temannya. Dazero berdiam diri dulu untuk membalas beberapa pesan dari orangtuanya dan papahnya.

DAZERO  [Bad Husband 2]Where stories live. Discover now